Rekayasa Pakan Ternak Pengaruhi Produktivitas Manusia

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 25 Desember 2017
Rekayasa Pakan Ternak Pengaruhi Produktivitas Manusia

Ilustrasi peternakan ayam. ©Shutterstock/tukkata

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Guru Besar Bidang Biokimia Nutrisi dari Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Ir. Lies Mira Yusiati, SU menyatakan bahwa melalui rekayasa pakan ternak secara signifikan memengaruhi tingkat produktivitas manusia.

"Pakan yang dikonsumsi ternak secara signifikan terbukti dapat memperbaiki kualitas produk asal ternak yang akhirnya memengaruhi produktivitas manusia,” ujar Prof Lies Mira dalam rilisnya, Minggu (24/12)

Prof Lies menjelaskan, ternak yang mengkonsumsi pakan bergizi akan menghasilkan produk-produk yang bergizi pula, seperti daging dan susu yang bergizi. Karena itu, peningkatan nilai nutrisi bahan pakan untuk memenuhi kebutuhan nutrient termasuk kebutuhan protein untuk ternak, mutlak diwujudkan.

Kualitas Pakan

Prof Lies menerangkan, kualitas pakan yang dikonsumsi ternak berdampak nyata bagi kualitas protein produk asal ternak yang diperlukan manusia. Upaya tersebut dinilai mampu meningkatkan produktivitas kerja masyarakat Indonesia menghadapi daya saing global.

”Kualitas protein diukur dari kesesuaian proporsi asam amino esensial dalam bahan pangan dengan proporsi asam amino yang diperlukan untuk pemenuhan nutrient bagi tubuh,” terang dia.

Protein itu, katanya, diperlukan manusia sebagai sumber asam amino untuk sintesis protein tubuh dan sumber nitrogen bagi sintesis senyawa nitrogen yang lain seperti asam nukleat dan hormon. Karena itu, produk hewani memang diperlukan sebagai sumber protein bagi manusia.

”Namun ternyata, konsumsi protein masyarakat di Indonesia sangat rendah yaitu sekitar 56gram/orang/hari. Bahkan jika dibandingkan pada kawasan Asean pun, angka ini masih tergolong sangat rendah,” ucap Prof Lies.

Data Dunia

Data Organisasi Pangan dan Pertanian di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), atau yang dikenal Food and Agriculture Organization (FAO) mencatat, konsumsi protein hewani masyarakat di negara-negara maju jauh diatas angka konsumsi protein masyarakat Indonesia.

Diantaranya, Amerika sebanyak 114g/orang/hari; Spanyol (108g/orang/hari); Inggris (104g/orang/hari); Malaysia (79g/orang/hari); Vietnam (72g/orang/hari); dan Laos (61g/orang/hari).

Sementara itu, sumber protein hewani yang dikonsumsi oleh masyarakat dari negara-negara maju diatas adalah, Amerika sebanyak 54%, Spanyol 48%, Inggris 48%, Malaysia 30%, Thailand 24%, dan Philipina 21%. Sedangkan Indonesia hanya sekitar 8%, atau tertinggal jauh dibanding beberapa negara Asean lainnya.

Daya Beli Rendah

Menurut Prof Lies, rendahnya konsumsi produk asal ruminansia dapat disebabkan karena rendahnya daya beli masyarakat dan rendahnya produksi daging dan susu. Produksi daging kerbau, sapi, domba dan kambing dalam tahun 2017 sebesar 688.859 ton dan produksi susu tahun 2008 sebesar 920.100 liter.

Bila diperhitungkan dengan jumlah penduduk Indonesia sebesar 262 juta orang, maka setiap orang di Indonesia hanya akan memperoleh daging sebesar 2.629g/tahun atau 7,20g/hari dan mendapat susu 3,512cc/tahun atau 0,00962cc/hari.

“Dengan mempertimbangkan pentingnya protein hewani, jumlah konsumsi protein/protein hewani masyarakat Indonesia yang sangat rendah dan juga produksi daging maupun susu di Indonesia yang juga sangat rendah, maka populasi ternak ruminansia perlu ditingkatkan,” terang Prof Lies.

Manfaat Protein

Prof Lies Mira menambahkan, protein sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, utamanya dalam meningkatkan produktivitas kerja. Sehingga sekaligus dapat meningkatkan daya saing dan kreativitas masyarakat yang mengkonsumsinya secara cukup.

Paling tidak, lanjut Prof Lies, terdapat beberapa manfaat protein hewani bagi manusia. Pertama, untuk perbaikan dan perawatan tubuh manusia baik bagi anak-anak maupun janin dalam kandungan seorang ibu. Kedua, sebagai sumber energi manusia agar dapat terus bergerak dan beraktivitas menjalankan kewajiban sehari-hari.

Ketiga, pembentukan hormon tubuh dalam menjaga keseimbangan dan fungsi-fungsi tubuh. Keempat, pembentukan enzim yang dapat meningkatkan laju reaksi kimia dalam tubuh. Kelima, sebagai alat transportasi dan penyimpanan molekul tubuh. Dan keenam, sebagai pembentuk antibodi manusia untuk membantu mencegah serangan penyakit dan infeksi pada tubuh.

“Peningkatan konsumsi protein hewani bagi masyarakat mutlak diperlukan, agar kesehatan dan produktivitas masyarakat Indonesia terus meningkat. Implikasinya tentu akan meningkatkan daya saing masyarakat Indonesia di kancah internasional,” tandas Prof Lies

#Universitas Gadjah Mada #Pakan Ternak
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Polisi dan Kejaksaan Periksa semua Orang yang Ikut Temu Alumni UGM bersama Jokowi
Reuni UGM yang dihadiri Jokowi ramai dibicarakan publik lantaran kegiatan itu disebut sebagai rekayasa.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 06 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Polisi dan Kejaksaan Periksa semua Orang yang Ikut Temu Alumni UGM bersama Jokowi
Indonesia
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Keberadaan hewan peliharaan bukan sekadar tren gaya hidup, melainkan bagian dari keseimbangan emosional pemiliknya.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Bela Jokowi, Mahasiswa UGM Minta ke Prabowo agar Roy Suryo Ditangkap
Mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) akan berbondong-bondong datang ke Jakarta.
Frengky Aruan - Senin, 23 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Bela Jokowi, Mahasiswa UGM Minta ke Prabowo agar Roy Suryo Ditangkap
Indonesia
Jokowi Temui Dosen Akademik UGM di Yogyakarta di Tengah Isu Ijazah Palsu
Diketahui, Jokowi laporkan tudingan kasus ijazah palsu UGM di Polda Metro Jaya.
Frengky Aruan - Rabu, 14 Mei 2025
Jokowi Temui Dosen Akademik UGM di Yogyakarta di Tengah Isu Ijazah Palsu
Indonesia
UGM Pastikan Jokowi Alumunusnya, Ungkap Lama Waktu Kuliah sampai Tanggal Diwisuda
UGM sebut Jokowi melaksanakan seluruh proses studi sejak tahun 1980 hingga 1985.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 16 April 2025
UGM Pastikan Jokowi Alumunusnya, Ungkap Lama Waktu Kuliah sampai Tanggal Diwisuda
Indonesia
Pastikan Ijazah Jokowi Asli, UGM Klaim Miliki Bukti Dokumen dan Ujian Skripsi
Universitas Gadjah Mada (UGM) memastikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo merupakan alumnus sah dari kampus tersebut.
Frengky Aruan - Selasa, 15 April 2025
Pastikan Ijazah Jokowi Asli, UGM Klaim Miliki Bukti Dokumen dan Ujian Skripsi
Fun
UGM Beri Penghargaan Anugerah Alumni Mengabdi Awards kepada Lima Alumnusnya
Penghargaan pada alumni yang memberi dampak di berbagai bidang kehidupan.
P Suryo R - Selasa, 19 Desember 2023
UGM Beri Penghargaan Anugerah Alumni Mengabdi Awards kepada Lima Alumnusnya
Indonesia
UGM Serahkan Pengusutan Dugaan Gratifikasi Wamenkumham ke KPK
Dekan Fakultas Hukum UGM Dahliana Hasan mengatakan civitas akademika UGM merasa prihatin dengan kasus yang menimpa Eddy.
Andika Pratama - Jumat, 10 November 2023
UGM Serahkan Pengusutan Dugaan Gratifikasi Wamenkumham ke KPK
Indonesia
Sistem Proporsional Tertutup Paling Tepat untuk Pemilu Serentak
Menurutnya, sistem proporsional tertutup memiliki lebih banyak kelebihan, dan lebih cocok untuk diterapkan pada penyelenggaraan pemilu legislatif secara serentak.
Andika Pratama - Sabtu, 07 Januari 2023
Sistem Proporsional Tertutup Paling Tepat untuk Pemilu Serentak
Indonesia
Ridwan Kamil Berkelakar Suara UGM Bisa Pecah jika Anies dan Ganjar Maju di Pilpres
"Waktu di UGM saya bilang Kang Bima, wah ini bahaya UGM bisa terbelah. Satu sisi teriak Pak Ganjar, di kanan teriak Pak Anies," kata Ridwan Kamil
Andika Pratama - Senin, 03 Oktober 2022
Ridwan Kamil Berkelakar Suara UGM Bisa Pecah jika Anies dan Ganjar Maju di Pilpres
Bagikan