Ray Rangkuti: Hoax Marak karena Parpol Permisif
Pengamat politik Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti (pegang mic). Foto: MP/Fadhli
MerahPutih.com - Pengamat politik Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai maraknya hoax saat ini lebih dikarenakan parpol permisif terhadap hal tersebut.
Seharusnya, kata dia, Parpol punya komitmen kuat untuk mencegah hoax dari pada sekedar diam dan basa-basi mengecam.
"Seharusnya, parpol pemerintah dan oposisi menyatakan dengan tegas bahwa siapapun harus diproses hukum bukan sebaliknya seperti mempermakluminya, harus ada komitmen dari semua pihak untuk mengatakan ini berbahaya," kata Ray saat mengisi diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (9/3).
Justru yang terjadi saat ini, parpol atau kadernya bereaksi kalau menjadi korban dan diam kalau orang lain menjadi korban.
"Jangan sampai mereka teriak karena korban dan lainnya yang bukan korban seperti membiarkan karena sekarang korbannya adalah pemerintah maka seolah yang teriak pemerintah tapi oposisi seperti diam bukan justru ikut mengecam," ujarnya.
Karena hoax kerap terjadi di ruang politik, maka seharusnya seluruh parpol menyatakan sikap untuk menghentikan praktek hoax.
"Bukan serta merta bahwa yang melakukan partai oposisi, tapi hoax ini berbahaya, komitmen parpol harus kuat. Sama seperti parpol berkomitmen menghentikan praktek money politik," imbuhnya.
Untuk itu, menurut Ray guna menghentikan praktek Hoax salah satunya harus melalui komitmen parpol.
"Menurut saya efektif itu komitmen partai karena lebih banyak di ruang politik, sayangnya parpol lebih permisif mereka reaktif kalau jadi korban, sebaiknya mereka ketemu lawan hoax, seperti dulu komitmen lawan money politik," tandasnya. (fdi)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tarik Rp 71 Triliun dari Program MBG, Mau Dialihkan ke Beras Gratis
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Sebut Pertamina Kirim Minyak ke Singapura dan Dijual Lagi ke Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia tak Mampu Lunasi Utang Whoosh, China Ambil Alih Kepemilikan Natuna Riau
Mafindo Catat 1.593 Kasus Hoaks Infeksi RI Tahun Ini, Terbanyak Isu Politik Kedua Lowongan Kerja
[HOAKS atau FAKTA]: Istri Menkeu Purbaya Diteror Paket Berisi Darah Segar oleh Orang tak Dikenal
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
[HOAKS atau FAKTA]: Bahlil Menangis karena Dicopot Prabowo dari Kursi Menteri ESDM
[HOAKS atau FAKTA]: Tak Punya BPJS, Korban Keracunan MBG Tanggung Biaya Pengobatan Sendiri