Pahlawan Nasional

Raja Machmud Singgirei Rumagesan, Pahlawan Papua Melawan Pemerintahan Kolonial Belanda

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 09 November 2020
Raja Machmud Singgirei Rumagesan, Pahlawan Papua Melawan Pemerintahan Kolonial Belanda

Raja Machmud Singgirei Rumagesan (Foto: nokeninsight.com)

Ukuran:
14
Audio:

MASIH banyak sosok pahlawan yang tidak kita ketahui karena jarang dibicarakan. Termasuk pahlawan yang berasal dari Papua, Machmud Singgirei Rumagesan. Ia melawan pemerintah kolonial Belanda di Papua. Ia juga memperjuangkan Papua menjadi bagian dari Negara Indonesia.

Dikutip dari nokeninsgiht.com, Machmud Singgirei Rumagesan merupakan seorang Raja di wilayah Sekar yang bergelar Raja Al-Alam Ugar Sekar. Sekar kini dikenal dengan nama Fakfak.

Baca juga:

3 Fakta Tentang Sultan Baabullah, Calon Penerima Gelar Pahlawan Nasional

Meskipun Sekar tidak termasuk kerajaan besar, bahkan termasuk wilayah kecil dari Kesultanan Tidore, hal tersebut tidak membuat Rumagesan takut dalam memperjuangkan Papua dari Belanda.

Pada 1989, Kesultanan Tidore tidak lagi memanfaatkan pajak dari Papua Barat. Lalu perusahaan asal Belanda, Maatschapijj Colijn, mengambil alih perekonomian di sana dengan mempekerjakan para buruh secara sewenang-wenang. Hal ini membuat Raja Rumagesan marah dan meminta Maatschapijj Colijn untuk memenuhi syarat yang diajukan Raja.

Budaya asal Papua (Foto: Unsplash/kerakalumpur)

Sejak itu, muncul konflik antara pemerintah Belanda dengan Raja Rumagesan mengenai pengupahan para buruh. Pada 1934, 73 pengikut Raja Rumagean ditangkap oleh kolonial Belanda. Akibatnya, Raja diasingkan ke Saparua dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara. Sedangkan para pengikutnya di penjara selama 10 tahun.

Kemudian pada masa kembalinya Belanda pasca-proklamasi kemerdekaan Indonesia, Raja Rumagesan tidak setuju dan menurunkan bendera Belanda pada 1 Maret 1946 sebagai bentuk demonstrasi.

Sang raja bahkan sudah memiliki rencana untuk melawan tentara Belanda, mengulangi apa yang pernah dia lakukan pada 1934. Kali ini bahkan dia mampu mengumpulkan 40 senjata untuk melawan Belanda. Namun sayangnya, rencana tersebut diketahui oleh Belanda dan Raja Rumagesan kembali dijebloskan ke penjara.

Ia dijebloskan dari satu penjara ke penjara lain di kota atau daerah yang berbeda. Tercatat, Raja Rumagesan dipindahkan dari penjara di Sorong, lalu ke Manokwari. Kemudian, dia dikirim ke penjara Hollandia dan hingga ke Makasar.

Baca juga:

Beri Penghargaan untuk Gatot Nurmantyo Dinilai Upaya Pemerintah Jinakkan Pengkritiknya

Hebatnya, selama berada di penjara, Raja Machmud Rumagesan terus memberikan pengaruh nasionalisme Indonesia di lingkungan penjara. Sampai sipir penjara yang bekerja untuk tentara Belanda memutuskan berhenti dari pekerjaannya. Sipir tersebut merupakan orang lokal. Bahkan Raja Rumagesan pernah diangkat oleh narapidana lain sebagai ketua narapidana di penjara.

Setelah Raja Rumagesan dibebaskan dari penjara, ia bertemu Soekarno untuk memberikan dukungannya bagi kemerdekaan Indonesia dan menyatakan bahwa ia akan memperjuangkan kemerdekaan Papua dari penjajahan Belanda, seperti pulau-pulau lain di Indonesia.

Bendera nasional Republik Indonesia. (Foto: Unsplash/nick gunner)

Raja Rumagesan kemudian mendirikan Gerakan Revolusi Tjendrawasih Irian Barat atau disingkat GTRIB. Organisasi tersebut dipimpin oleh Machmud Singgirei Rumagesan, A. J Dimara sebagai Wakil Ketua I, Andi Baso sebagai Wakil Ketua II dan A, dan Rambitan sebagai Sekretaris Jenderal. GTRIB meminta pemerintah Indonesia membentuk pemerintahan daerah untuk Papua sebagai bagian dari Indonesia.

Perjuangan Raja Machmud Singgirei Rumagesan menunjukkan sikap patriotisme bagi bangsa. Namun keinginannya untuk kembali dan melihat Tanah Papua Barat bebas dari jeratan penjajahan Belanda tercapai ketika ia kembali ke kampung halamannya pada 15 Mei 1964. Sayangnya, dua bulan kemudian dia menghembuskan nafas terakhir, tepatnya pada 5 Juli 1964.

Antara memberitakan Presiden Jokowi akan memberikan gelar pahlawan kepada enam tokoh pahlawan yang berjasa bagi kemerdekaan Republik Indonesia. Gelar tersebut akan diberikan pada tanggal 10 November, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Raja Machmud Singgirei Rumagean termasuk di dalamnya.

Lima pahlawan lainnya yang mendapatkan penghargaan ialah Sultan Baabullah, Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Arnold Mononutu, Mr. Sutan Mohammad Amin Nasution, dan Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi. (scp)

Baca juga:

Kapolri Pertama hingga Sultan Baabullah Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

#Pahlawan #Hari Pahlawan #Selamat Hari Pahlawan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
10 November dalam Sejarah: Hari Pahlawan Indonesia dan Momen Bersejarah Dunia
Tanggal 10 November memiliki makna yang sangat penting dalam sejarah Indonesia, serta sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi di berbagai belahan dunia.
ImanK - Minggu, 10 November 2024
10 November dalam Sejarah: Hari Pahlawan Indonesia dan Momen Bersejarah Dunia
Indonesia
BG Beberkan Pesan Prabowo di Hari Pahlawan: Jaga Kekompakan dan Kebersamaan
Menko Polkam Budi Gunawan (BG) mengaku mendapat pesan untuk menjaga kekompakan dari Presiden Prabowo Subianto di Hari Pahlawan.
Frengky Aruan - Minggu, 10 November 2024
BG Beberkan Pesan Prabowo di Hari Pahlawan: Jaga Kekompakan dan Kebersamaan
Indonesia
Gibran Pimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan di TMP Kalibata
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menggantikan Presiden Prabowo Subianto.
Frengky Aruan - Minggu, 10 November 2024
Gibran Pimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan di TMP Kalibata
Lifestyle
Menggali Sejarah Hari Pahlawan: Peran Pertempuran Surabaya dalam Kemerdekaan Indonesia
Setiap tanggal 10 November, Indonesia memperingati Hari Pahlawan, sebuah hari nasional yang memiliki makna mendalam bagi bangsa Indonesia.
ImanK - Sabtu, 09 November 2024
Menggali Sejarah Hari Pahlawan: Peran Pertempuran Surabaya dalam Kemerdekaan Indonesia
Video
3 Tempat untuk Mengenang Kejadian G30S PKI
Kalo dari ketiga tempat bersejarah ini, mana tempat yang udah datengin?
Fransiska Chandra - Selasa, 01 Oktober 2024
3 Tempat untuk Mengenang Kejadian G30S PKI
Indonesia
Ulama Kharismatik Kudus KH Asnawi Masuk Daftar Calon Pahlawan Nasional Baru
Usulan agar ulama kharismatik dari Kudus Kiai Haji R Asnawi dianugerahi gelar pahlawan nasional sudah masuk ke Kemensos tinggal menunggu kebijakan Presiden RI.
Wisnu Cipto - Jumat, 06 September 2024
Ulama Kharismatik Kudus KH Asnawi Masuk Daftar Calon Pahlawan Nasional Baru
Lifestyle
Peluncuran Buku Sejarah Unindra, Tiap Individu yang Menginspirasi Adalah Pahlawan
Penting bagi masyarakat melihat konsep pahlawan dengan sudut pandang yang lebih luas dan dalam.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 11 November 2023
Peluncuran Buku Sejarah Unindra, Tiap Individu yang Menginspirasi Adalah Pahlawan
Indonesia
Refleksi Hari Pahlawan, MPI Gelar Aksi Damai Tolak LSM Asing
Koordinator aksi Wiranto Embang Bulan kepada media mengatakan bahwa aksi unjuk rasa ini dilakukan selain untuk refleksi Hari Pahlawan, juga sebagai bentuk penyikapan terhadap keberadaan lembaga swadaya asing di Indonesia.
Andika Pratama - Jumat, 10 November 2023
Refleksi Hari Pahlawan, MPI Gelar Aksi Damai Tolak LSM Asing
Indonesia
Jokowi Berikan Gelar Pahlawan Nasional Untuk Enam Tokoh
Acara penganugerahan tersebut dihadiri oleh para ahli waris dari para tokoh yang sekaligus mewakili para penerima gelar dan penghargaan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 10 November 2023
Jokowi Berikan Gelar Pahlawan Nasional Untuk Enam Tokoh
ShowBiz
Rayakan Hari Pahlawan dengan 4 Film Ini
Sambut Hari Pahlawan dengan menonton film biografi pahlawan Indonesia.
Andreas Pranatalta - Jumat, 10 November 2023
Rayakan Hari Pahlawan dengan 4 Film Ini
Bagikan