Putri Gus Dur Alissa Wahid Jadi Komisaris Unilever Indonesia


Alissa Wahid. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) PT Unilever Indonesia Tbk, merombak jajaran dewan komisaris. Pemegang saham emiten berkode UNVR mengangkat putri dari Presiden Republik Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid sebagai komisaris independen.
"Diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan perseroan yang diselenggarakan pada 27 Mei 2021," Tulis Uniliver dalam keteranganya, Jumat (28/5).
Baca Juga:
DKI Gandeng Unilever Kelola Sampah Jadi Energi Terbarukan
Alissa, dipilih oleh Uniliver karena sumbangsih perempuan berusia 48 tahun di sektor sosial, khususnya tentang multikulturalisme, demokrasi serta hak asasi manusia, dan gerakan muslim moderat di Indonesia.
Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI), dinilai berhasil mempromosikan dialog dan pemahaman antaragama, kemasyarakatan yang aktif, demokrasi dan hak asasi manusia.
Selain itu, pada 2019, ditunjuk oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai Duta Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia. Ia juga aktif mendukung berbagai organisasi dan yayasan sosial lainnya, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Sekretaris Umum Lembaga Kemaslahatan Keluarga.

PT Unilever Indonesia, Tbk telah mengumumkan laporan kinerja keuangan untuk tahun berjalan Maret 2021 (tidak diaudit). Perusahaan mencatatkan penjualan domestik melambat sebesar 7,6 persen pada tahun berjalan Maret 2021, dengan total penjualan bersih sebesar Rp10,3 triliun.
Kategori makanan menjadi penopang utama pertumbuhan Perseroan dengan mencatat pertumbuhan 3,7 persen dan perseroan mencatat laba bersih sebesar 1,7 triliun dan peningkatan marjin laba sebelum pajak melalui optimalisasi dalam beberapa aspek, termasuk langkah-langkah penekanan biaya operasional. (Asp)
Baca Juga:
Pekerja Positif COVID-19, Unilever Diminta Tetap Beroperasi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah

PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi

Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama

Reaksi PBNU saat Tahu Pengurusnya Jadi Komisaris Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat hingga Dituding Terima Uang

Kenang Paus Fransiskus, Ketum PBNU: Kasih Sayang kepada Umat Manusia Tanpa Memandang Etnis dan Agama adalah Teladan Paripurna

Ketua PBNU Ingatkan Umat Tak Beri Ruang untuk Pemecah Belah dan Penyebar Kebencian

PBNU Desak Indonesia Ikuti Jejak Australia dan India Batasi Anak Main Medsos

SMA di Cianjur Gelar Tes Kehamilan, PBNU: Itu Sesuatu yang Sangat Privat

PBNU: Izin Tambang Untuk Ormas Keagamaan Lebih Besar Manfaatnya
