Puncak Arus Mudik di Jalur Nagreg Sudah Berlalu


Situasi arus lalu lintas pada H-1 Lebaran di kawasan Cagak Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/4/2024). (ANTARA/Rubby Jovan)
MerahPutih.com - Puncak arus mudik di Jalur Nagreg dari arah Kabupaten Bandung ke arah Kabupaten Garut dan Tasikmalaya sudah berlalu. Hal ini disampaikan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Puncak arus mudik terjadi pada Senin (8/4) atau H-2 Lebaran 2024. Menurut Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dinas Perhubungan Kabupaten Badung Eric Alam Prabowo di Kabupaten Bandung, Selasa (9/4), arus lalu lintas H-2 lebih banyak dibandingkan hari Minggu (7/4) atau H-3 Lebaran 2024.
Baca Juga:
Satu Arah di Tol Cipali-Kalikangkung Diperpanjang Sampai Siang Ini
“Volume kendaraan di Jalur Nagreg mengalami puncak arus mudik di H-2 kemarin dengan 113.298 kendaraan yang melintas ke Nagreg,” kata Eric,
Jumlah kendaraan yang melintasi Jalur Nagreg meningkat sekitar lima persen pada H-2 Lebaran 2024 dibandingkan dengan hari sebelumnya.
“Dibandingkan dengan H-3, terjadi kenaikan sekitar 5 persen. Karena pada H-3 ada sebanyak 108.000 kendaraan dan H-2 naik menjadi 113.298 kendaraan,” katanya.
Arus kendaraan yang melintas di Jalur Nagreg tetap tinggi pada H-1 Lebaran atau Selasa dini hari meski puncak arus sudah terlewati. Kemacetan sepanjang empat kilometer terjadi.
“Tadi sempat terjadi kemacetan yang lumayan agak panjang sekitar empat kilometer. Prediksi kami tadi dari jam 00.00 sampai dengan 03.00 WIB sudah di angka 15.000 kendaraan yang melintas,” katanya.
Baca Juga:
Prakiraan BMKG: Sejumlah Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan pada 9 April
Adapun kendaraan yang mengarah di Jalur Nagreg didominasi oleh pemudik sepeda motor yang mencapai 64 persen, yakni 305,323 unit motor semenjak H-7 Lebaran.
“Dominasinya masih tetap dengan sepeda motor. Angkanya sangat besar 64 persen untuk dominasi sepeda motor,” katanya.
Sedangkan pemudik kendaraan roda empat mengalami penurunan di Jalur Nagreg yang disebabkan oleh kecenderungan pemudik yang lebih memilih menggunakan Tol Cipali maupun Cisumdawu sebagai alternatif utama.
“Mungkin masyarakat lebih memilih lewat Tol Cipali. Karena memang ada one way, ada juga pengurangan tarif tol, ada juga Tol Cisumdawu dan Cipali,” kata Eric. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Deretan Fakta Menarik Arus Mudik 2025, Salah Satunya soal Diskon Tarif Tol

Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025

Legislator Gerindra Sebut WFA Jadi Salah Satu Teroboson Urai Puncak Saat Arus Mudik

DPR Sebut WFA Efektif Kurangi Kemacetan saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025

Angka Kecelakaan saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Diklaim Menurun

Barang Pemudik Senilai Lebih daripada Rp 1,28 Miliar Tertinggal di Kereta Api selama Angkutan Lebaran 2025

Realisasi Pemudik Lebaran 2025 Turun Tipis, Menhub Sebut Bukan Tanda Darurat Ekonomi

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Berakhir, Korlantas Polri Bakal Evaluasi Semua Aspek

One Way Arus Balik di Tol Cipali Berakhir Pagi Ini

Baru Setengah Kendaraan Masuk Jakarta, Contraflow Diterapkan Dengan Batas Kecepatan 40 Kilometer Per Jam
