Puisi Khalifah Kami dari Santri Pacitan Untuk Presiden Jokowi


Presiden Jokowi dan santri Ponpes Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Foto: Rusman - Biro Pers Setpres
MerahPutih.com - Presiden Jokowi mendapatkan kejutan ketika berkunjung ke Pondok Pesantren Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (9/12). Orang nomor satu di Indonesia itu dihadiahi puisi oleh seorang santri yang bernama Ibnu Muqni Labib.
Pemberian hadiah ini bermula saat Presiden Jokowi memberikan kuis kepada para santri untuk menyebutkan Pancasila. "Saya minta ada enggak yang hafal Pancasila?” tanya Jokowi.
Ibnu yang berasal dari Banyumas mengangkat tangannya setinggi ia mampu. Upaya ini membuahkan hasil, Presiden menunjuk dirinya untuk maju ke depan. Ia pun memulai membacakan Pancasila dan diikuti santri yang lain
“Terima kasih,” tutur Presiden usai Ibnu mengucapkan Pancasila.
Namun Ibnu tidak langsung beranjak, tapi meminta waktu kepada Presiden untuk membacakan puisi.
“Boleh minta waktu enggak Pak?” tanya Ibnu kepada Presiden.
“Minta waktu apa,” tanya Presiden.
“Bacakan puisi,” jawab Ibnu. Ia pun mulai membacakan puisi yang berjudul Khalifah
“Khalifah Kami”
Di hari ini,
Di Pondok Tremas yang kami cintai.
Datang bak seorang malaikat,
Yang datang bagaikan merpati.
Dengan anggun mengobati gerah hati
Akibat air bah yang mertamu di pondok kami.
Dengan semangatnya memacu energi kami,
Agar kami kuat menghadapi kenyataan ini.
Kucium semerbak harum akan pengabdian sejati,
Beliaulah khalifah negeri ini.~
Bukan negeri Islam yang pasti, tapi negeri yang penuh cinta, warna dan budaya.
Beliaulah khalifah kami, pemimpin kami,
Beliaulah Bapak Jokowi
Tepuk tangan pun bergemuruh di pondok pesantren itu. “Saya bawa ya (kertas puisi),” ucap Presiden.
Ibnu berjalan untuk kembali ke tempat semula. Namun baru beberapa langkah berjalan, ia kembali berjalan ke arah Presiden untuk menanyakan hadiah sepeda.
“Terose kon nyuwun sepeda teng Pak Jokowi (katanya suruh minta sepeda kepada Pak Jokowi)?” tanya Ibnu.
“Kok terose, Mas Ibnu pingin mboten? (Kok katanya, mas Ibnu ingin tidak)?” tanya Presiden kepada Ibnu.
Presiden yang saat itu tidak membawa sepeda, berjanji akan mengirimkan langsung kepada Ibnu. “Saya ini enggak bawa sepeda. Tapi besok saya kirim sampai kesini. Besok saya kirim, alamatnya diberi ke ajudan,” ujar Presiden.
Namun, Ibnu tidak perlu menunggu sampai hari esok, pada petang harinya pun Ibnu sudah memiliki sepeda yang bertuliskan Hadiah Presiden Jokowi.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Gempa Guncang Pacitan Pagi Ini, Wilayah Yogyakarta Ikut ‘Goyang’

Kantor Polres Kampung Halaman SBY Diancam Mau Diledakan, Densus 88 Masih Terus Siaga

Aiptu LC Kena Sanksi PTDH Gara-Gara Perkosa Tahanan Sampai 4 Kali, Terakhir di Ruang Jemuran

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
