Ramadan 2021

Puasa Sebentar Lagi, Atur Asupan Makanan Pedas Sepanjang Ramadan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 06 April 2021
Puasa Sebentar Lagi, Atur Asupan Makanan Pedas Sepanjang Ramadan

Konsumsi makanan pedas berlebihan ketika buka puasa dapat berdampak buruk pada kesehatan kamu. (Foto: Pixabay/Free-Photos)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENGONSUMSI makanan pedas memang tidak bisa dipisahkan dari sebagian besar orang Indonesia, hal tersebut yang memunculkan celetukan ‘makan terasa kurang lengkap tanpa sambel’.

Konsumsi makan pedas memang dapat meningkatkan selera makan, tetapi jika berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan, apalagi ketika menjalani puasa di bulan Ramadan.

Dirangkum dari beberapa sumber, mengawali makan ketika buka puasa atau sahur memiliki beberapa dampak buruk bagi kesehatan, terutama pada sistem pencernaan.

Baca juga:

Bersiap untuk Ramadan, 6 Bahan ini Wajib Ada di Dapur

Beberapa sumber menyebutkan bahwa ketika puasa atau sahur, saluran pencernaah menjadi lebih sensitif terhadap makanan pedas. Untuk mengetahui apa saja resiko akibat kebiasaan konsumsi makan pedas ketika buka puasa atau sahur, berikut beberapa di antaranya:

1. Sakit Perut

Puasa Sebentar Lagi, Hati-Hati Konsumsi Makanan Pedas Sepanjang Ramadan
Setelah menjalani puasa seharian, jangan biasakan langsung pedas, karena perut menjadi sensitif ketika sedang kosong. (Foto: Pixabay/derneuemann)

Pencinta makanan pedas, harus menahan hasratnya untuk konsumsi makanan sangat pedas. Jika tetap makanan dengan tingkat kepedasannya tinggi, perut akan terasa panas dan terbakar jika belum terbiasa.

Tetapi untuk para pecinta pedas ketika puasa atau sahur, perlu diketahui bahwa setelah melakukan puasa seharian penuh, lambung menjadi lebih sensitif terhadap makanan pedas. Ini akan meningkatkan resiko sakit perut ketika bulan puasa.

Hal ini diperparah jika kamu memiliki riwayat masalah pencernaan seperti sakit mag atau radang usus. Penyakit tersebut bisa saja kambuh dan membuat puasamu menjadi tak nyaman bahkan jika kondisi lebih parah, mengakibatkan batal puasa di tengah hari bahkan menjelang buka puasa.

2. Menyebabkan Diare

Puasa Sebentar Lagi, Hati-Hati Konsumsi Makanan Pedas Sepanjang Ramadan
Diare berlebihan mengakibatkan tubuh kekurangan cairan sehingga menyebabkan cepat dehidrasi terutama ketika menjalani puasa. (Foto: alodokter)

Setelah melalui beberapa tahap pencernaan, proses yang terakhir adalah penyerapan air pada makanan atau minuman di usus besar.

Sayangnya, kandungan capsaicin pada makanan pedas mempercepat gerak pencernaan. Akibatnya, usus besar tidak bekerja maksimal dalam menyerap air dan berakhir pada feses yang keluar menjadi cair.

Seperti yang kita tahu, sebagian besar dari tubuh manusia merupakan cairan sangat dibutuhkan bagi tubuh untuk membuatnya tetap terhidrasi dengan baik selama menjalankan puasa.

Diare berlebihan, akan menyebabkan tubuh kekurangan cairan, Inilah yang kemudian bisa menyebabkan seseorang mengalami dehihdrasi.

3. Meningkatkan Resiko Gastritis

Puasa Sebentar Lagi, Hati-Hati Konsumsi Makanan Pedas Sepanjang Ramadan
Peradangan lambung atau gastritis terjadi kerena infeksi bakteri, gejala meningkat karena dipicu dari makanan pedas. (Foto: alodokter)

Gastritis merupakan kondisi peradangan pada bagian dalam dinding lambung. Radang lambung dapat disebabkan oleh infeksi oleh bakteri, tetapi meningkatnya timbul gejala dapat dipicu oleh berbagai faktor makanan, termasuk sering makan pedas.

Kandungan capsaicin yang tinggi pada cabai tertentu atau sayuran pedas lain. dapat menyebabkan iritasi dinding lambung jika dikonsumsi dengan berlebihan. Hal ini Wajar saja terjadi, mengingat perut kamu dalam keadaan kosong setelah seharian berpuasa.

Akibat gastritis, dinding lambung dapat menipis akibat asam lambung sehingga mengalami peradangan. Cepat atau lambat, luka akan semakin parah pada dinding lambung dan kemudian menyebabkan tukak lambung.

Baca juga:

Belanja Daring dan Pesan-Antar Makanan Diprediksi Memuncak Selama Ramadan

4. Perparah Gejala Tukak Lambung

Tukak lambung atau bisa disebut ulkus lambung merupakan luka yang muncul di dalam dinding lambung, esofagus bagian bawah atau duodenum (bagian atas usus halus).

Jangan salah menganggap bahwa luka di lambung disebabkan oleh konsumsi makanan asam atau pedas secara berlebihan. Anggapan tersebut kurang tepat. Konsumsi makanan pedas memang bisa memperparah gejala sakit maag, tetapi tidak menyebabkan luka pada lambung.

Sebagian besar kasus tukak lambung disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori atau karena konsumsi obat pereda nyeri secara berlebihan. Pada sedikit kasus, tukak lambung juga dapat disebabkan oleh tumor di lambung, atau komplikasi dari radioterapi.

Makan makanan pedas memang bukan jadi penyebab timbulnya kondisi tukak lambung. Akan tetapi, gejalanya akan dapat terpicu atau bertambah parah jika Anda sering makan pedas saat sahur dan berbuka puasa.

5. Iritasi Kerongkongan

Puasa Sebentar Lagi, Hati-Hati Konsumsi Makanan Pedas Sepanjang Ramadan
Caption

Saat kamu konsumsi makanan yang sangat pedas, maka respon lidahmu akan mengirimkan sinyal nyeri kepada otak. kemudian, kerja otak akan menanggapinya dengan rasa mual, sakit perut, bahkan muntah.

Hal ini memang menjadi respon alami dari perut makluk hidup untuk mengeluarkan apa saja yang dianggap berbahaya bagi tubuh. Ketika kamu muntah, maka perut secara otomatis akan mengeluarkan makanan yang sudah dicerna beserta asam lambung.

Apabila kondisi ini berkali-kali terjadi, maka dapat memicu terjadinya iritasi dan luka pada kerongkongan. Akibatnya kerongkongan akan terasa nyeri dan menjalani puasa terasa tidak nyaman. Justru jika sengaja muntah bukan karena kondisi sakit, dapat mebatalkan puasa dan harus mengganti puasa dikemudian hari.

Oleh sebeb itu, kurangi konsumsi makanan pedas selama bulan puasa, jika terjadi hal yang tidak diinginkan, sangat disayangkan puasa yang sudah dijalani seharian akan batal begitu saja, dan harus mengganti puasa dikemudian hari. (rzk)

Baca juga:

Bulan Ramadan Sebentar Lagi, Siapkan Sarung untuk Amunisi

#Ramadan #Puasa #Tips Puasa #Kesehatan #Info Kesehatan #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan