PTM Diberlakukan, Satgas COVID-19 Khawatirkan Siswa Terpapar di Angkot

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 Juni 2021
PTM Diberlakukan, Satgas COVID-19 Khawatirkan Siswa Terpapar di Angkot

Uji coba sekolah tatap muka di Bandung.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Rencana Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) terus mendapat evaluasi. Termasuk kesiapan siswa dalam menjalankan protokol kesehatan. Namun yang jadi sorotan, adanya kekhawatiran selama siswa berada di dalam angkutan kota atau kendaraan umum.

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, meminta sekolah terus melakukan edukasi ke siswanya karena ternyata masih ada 30 persen siswa yang masih menggunakan jasa transportasi umum.

Baca Juga:

Guru Diminta Tak Banyak Beri Materi Saat PTM, Dirjen PAUD: Bisa Buat Anak 'Keblinger'

"Kita tidak tahu perilaku para siswa atau layanan di transportasi umum seperti apa. Tidak semua orang tua juga memiliki alat transportasi. Mungkin karena persoalan waktu, sibuk, tidak ada waktu mengantar anak," imbuhnya.

Ema mengingatkan, kepada para guru agar dapat mengawasi ketat terhadap siswa jika PTMT ini dilaksanakan. Sehingga jangan sampai dibiarkan terlalu bebas saat di sekolah.

"Bahkan tadi saya melihat siswa mau toilet pun diantar. Jangan sampai nanti mereka misalnya arahnya tidak sesuai dengan kepentingan. Begitu pun dalam proses pulang makanya kami, perilaku mereka datang dan pergi tidak boleh ada ruang kesempatan mereka bermain. Karena dengan alasan sudah lama tidak bertemu dengan teman dan sebagainya," lanjutnya.

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna.(Foto:Humas Kota Bandung)
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna.(Foto:Humas Kota Bandung)

Menurutnya, para guru bersama Kepala Sekolah harus memahami alur pada saat siswa datang, hingga pada saat pulang. Selain itu, apabila nanti pelaksanaan PTMT maka maksimum dari kapasitas ruang dan dari jumlah siswa yang ada itu hanya 25 persen.

"Jadi misalnya rata-rata di sini per kelasnya, ada 32 siswa artinya itu maksimum hanya 8 orang. Selain itu, siswa maksimum mendapatkan dua mata pelajaran dengan masing-masing 1 jam. Kemudian tidak ada waktu untuk istirahat, dan kantin tidak boleh buka," ujarnya.

Ema menilai, secara umum sekolah sudah memahami apabila PTMT. Tapi melihat situasi dan kondisi pandemi saat ini tetap harus waspada. "Tapi saya katakan bahwa kalau melihat situasi dan kondisi pandemi saat ini Bandung sedang dalam kondisi harus waspada tinggi," katanya. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Menkes Minta Semua Guru Harus Sudah Divaksin Sebelum PTM

#PTM #Sekolah #Sekolah Tatap Muka #Sekolah Daring #COVID-19 #Kasus Covid #Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Sekolah Bisa Ajukan Perbaikan Gedung Via Online, DPR: Harus Disosialisasikan secara Masif
Sekolah bisa mengajukan perbaikan gedung secara online. DPR menyebutkan, hal tersebut harus disosialisasikan secara masif.
Soffi Amira - Senin, 24 November 2025
Sekolah Bisa Ajukan Perbaikan Gedung Via Online, DPR: Harus Disosialisasikan secara Masif
Indonesia
Detik-Detik Tembok Sekolah Ambruk Timpa 4 Motor, Warga Kehilangan Mata Pencaharian dan Tempat Istirahat
Reruntuhan tembok yang sudah dipasangi garis polisi masih menutup total akses gang dan dua rumah warga
Angga Yudha Pratama - Jumat, 21 November 2025
Detik-Detik Tembok Sekolah Ambruk Timpa 4 Motor, Warga Kehilangan Mata Pencaharian dan Tempat Istirahat
Indonesia
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
DPRD DKI Jakarta menghapus aturan larangan penjualan rokok di dekat sekolah. Jadi, pasal ini tak masuk dalam Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok.
Soffi Amira - Jumat, 21 November 2025
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
Indonesia
Marak Kasus Bullying, Sekolah Harus Punya Ahli Psikolog
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengingatkan pentingnya sekolah memiliki ahli psikologi profesional.
Frengky Aruan - Senin, 17 November 2025
Marak Kasus Bullying, Sekolah Harus Punya Ahli Psikolog
Berita Foto
Momen Presiden Prabowo Subianto Luncurkan Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas
Presiden Prabowo Subianto (tengah) meluncurkan program Digitalisasi Pembelajaran Untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025).
Didik Setiawan - Senin, 17 November 2025
Momen Presiden Prabowo Subianto Luncurkan Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas
Indonesia
Semua Sekolah Bakal Dapat Smartboard, Duitnya Dari Sitaan Koruptor
Prabowo menegaskan, akan mengejar para koruptor di Indonesia dan menggunakan dana sitaan tersebut untuk menunjang kebutuhan fasilitas pendidikan di Tanah Air.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 November 2025
Semua Sekolah Bakal Dapat Smartboard, Duitnya Dari Sitaan Koruptor
Indonesia
Luncurkan Smartboard, Presiden Prabowo Ingin Sekolah Terintegrasi Teknologi Modern seperti di Negara Maju
Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Interactive Flat Panel (IFP) atau smartboard untuk sekolah.
Frengky Aruan - Senin, 17 November 2025
Luncurkan Smartboard, Presiden Prabowo Ingin Sekolah Terintegrasi Teknologi Modern seperti di Negara Maju
Indonesia
Mendikdasmen Pastikan Guru Tetap Jadi Pusat Pembelajaran, Smartboard Hanya Alat Bantu
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan alasan besar di balik peluncuran smartboard oleh Presiden Prabowo Subianto di SMPN 4 Bekasi, Senin (17/11).
Frengky Aruan - Senin, 17 November 2025
Mendikdasmen Pastikan Guru Tetap Jadi Pusat Pembelajaran, Smartboard Hanya Alat Bantu
Indonesia
KDM Terbitkan SE Larangan Hukuman Fisik di Sekolah, Semua Jenjang Wajib Patuh
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (KDM) melarang hukuman fisik di sekolah dan menegaskan disiplin harus bersifat edukatif, bukan menyakiti.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 15 November 2025
KDM Terbitkan SE Larangan Hukuman Fisik di Sekolah, Semua Jenjang Wajib Patuh
Indonesia
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, bahwa kasus bullying tak boleh terulang kembali. Hal itu berkaca dari kasus ledakan SMAN 72 Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Bagikan