PTM Diberlakukan, Satgas COVID-19 Khawatirkan Siswa Terpapar di Angkot
Uji coba sekolah tatap muka di Bandung.
MerahPutih.com - Rencana Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) terus mendapat evaluasi. Termasuk kesiapan siswa dalam menjalankan protokol kesehatan. Namun yang jadi sorotan, adanya kekhawatiran selama siswa berada di dalam angkutan kota atau kendaraan umum.
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, meminta sekolah terus melakukan edukasi ke siswanya karena ternyata masih ada 30 persen siswa yang masih menggunakan jasa transportasi umum.
Baca Juga:
Guru Diminta Tak Banyak Beri Materi Saat PTM, Dirjen PAUD: Bisa Buat Anak 'Keblinger'
"Kita tidak tahu perilaku para siswa atau layanan di transportasi umum seperti apa. Tidak semua orang tua juga memiliki alat transportasi. Mungkin karena persoalan waktu, sibuk, tidak ada waktu mengantar anak," imbuhnya.
Ema mengingatkan, kepada para guru agar dapat mengawasi ketat terhadap siswa jika PTMT ini dilaksanakan. Sehingga jangan sampai dibiarkan terlalu bebas saat di sekolah.
"Bahkan tadi saya melihat siswa mau toilet pun diantar. Jangan sampai nanti mereka misalnya arahnya tidak sesuai dengan kepentingan. Begitu pun dalam proses pulang makanya kami, perilaku mereka datang dan pergi tidak boleh ada ruang kesempatan mereka bermain. Karena dengan alasan sudah lama tidak bertemu dengan teman dan sebagainya," lanjutnya.
Menurutnya, para guru bersama Kepala Sekolah harus memahami alur pada saat siswa datang, hingga pada saat pulang. Selain itu, apabila nanti pelaksanaan PTMT maka maksimum dari kapasitas ruang dan dari jumlah siswa yang ada itu hanya 25 persen.
"Jadi misalnya rata-rata di sini per kelasnya, ada 32 siswa artinya itu maksimum hanya 8 orang. Selain itu, siswa maksimum mendapatkan dua mata pelajaran dengan masing-masing 1 jam. Kemudian tidak ada waktu untuk istirahat, dan kantin tidak boleh buka," ujarnya.
Ema menilai, secara umum sekolah sudah memahami apabila PTMT. Tapi melihat situasi dan kondisi pandemi saat ini tetap harus waspada. "Tapi saya katakan bahwa kalau melihat situasi dan kondisi pandemi saat ini Bandung sedang dalam kondisi harus waspada tinggi," katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Menkes Minta Semua Guru Harus Sudah Divaksin Sebelum PTM
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Sekolah Bisa Ajukan Perbaikan Gedung Via Online, DPR: Harus Disosialisasikan secara Masif
Detik-Detik Tembok Sekolah Ambruk Timpa 4 Motor, Warga Kehilangan Mata Pencaharian dan Tempat Istirahat
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
Marak Kasus Bullying, Sekolah Harus Punya Ahli Psikolog
Momen Presiden Prabowo Subianto Luncurkan Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas
Semua Sekolah Bakal Dapat Smartboard, Duitnya Dari Sitaan Koruptor
Luncurkan Smartboard, Presiden Prabowo Ingin Sekolah Terintegrasi Teknologi Modern seperti di Negara Maju
Mendikdasmen Pastikan Guru Tetap Jadi Pusat Pembelajaran, Smartboard Hanya Alat Bantu
KDM Terbitkan SE Larangan Hukuman Fisik di Sekolah, Semua Jenjang Wajib Patuh
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali