Psikologi Penting dari Uang

BAGI sebagian orang, uang dalam kehidupan adalah segalanya. Tak bisa dipungkiri uang menjadi salah satu faktor terkuatnya adalah ekonomi yang baik. Namun, uang memiliki pengaruh sangat besar dalam memainkan psikologi manusia. Dalam sekejap, sikap manusia bisa berubah 180 derajat karena masalah uang. Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Melansir dari laman GreaterGood, psikolog yang mempelajari dampak kekayaan dan ketidaksetaraan pada perilaku manusia, menemukan uang dapat dengan kuat memengaruhi pikiran dan tindakan seseorang tanpa disadari, tidak peduli keadaan ekonominya.

Berikut beberapa psikologi uang yang harus kamu ketahui.

Baca juga:

Benarkah Uang Bisa Menularkan Virus Corona?

1. Kekayaan telah dikaitkan dengan kecanduan

Kekayaan material dikaitkan terhadap masalah kecanduan. Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa anak-anak yang makmur lebih rentan terhadap penyalahgunaan narkoba karena ketidakpedulian orangtua.

Mengejar kekayaan itu sendiri juga bisa menjadi perilaku kompulsif atau candu. Seperti dijelaskan oleh psikolog Dr. Tian Dayton, berusaha mendapatkan uang untuk kekayaan dianggap sebagai bagian dari kecanduan proses, atau kecanduan perilaku.

2. Uang banyak, empati kurang

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kekayaan mungkin bertentangan dengan empati dan kasih sayang. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pshychological Science menemukan bahwa orang-orang dengan status ekonomi rendah lebih baik dalam memberikan empati kepada orang lain.

Baca juga:

Bukan Introvert Atau Ekstrovert, Ini Uniknya Karakter Ambivert

3. Kekayaan mengaburkan penilaian moral

Sebuah studi UC Berkeley menemukan bahwa di San Francisco - di mana undang-undang mengharuskan mobil berhenti di penyeberangan untuk dilewati pejalan kaki, pengemudi kendaraan mewah empat kali lebih kecil kemungkinannya untuk berhenti.

Mereka juga cenderung memotong pengemudi lain. Studi lain menunjukkan bahwa hanya memikirkan uang dapat menyebabkan perilaku tidak etis. Para peneliti dari Harvard dan University of Utah menemukan peserta studi lebih cenderung berbohong atau berperilaku tidak bermoral setelah terkena kata-kata yang berhubungan dengan uang. (Nic)

Baca juga:

Mengenal DOMS, Nyeri Otot Setelah Berolahraga