PSI Pertanyakan Kesiapan Anies atas Lonjakan Kasus Varian COVID-19 India
Pasien COVID-19 dinyatakan sembuh. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
MerahPutih.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempertanyakan kesiapan Gubernur Anies Baswedan untuk mengantisipasi lonjakan kasus setelah varian COVID-19 dari India dan Afrika Selatan terdeteksi di Jakarta.
Ketua Fraksi PSI Jakarta Idris Ahmad mengatakan, Anies tidak boleh lagi kecolongan dan harus memperketat pengawasan agar tidak terjadi tsunami kenaikan kasus seperti terjadi di India.
"COVID-19 benar-benar tidak bisa diremehkan dan perlu langkah antisipasi yang tepat agar kenaikan kasus tidak semakin besar," ujr Idris di Jakarta, Selasa (4/5).
Baca Juga:
Perpanjang PPKM Mikro, Anies Izinkan Warga Salat Id di Ruang Terbuka
Tidak hanya tempat-tempat umum, pengawasan harus dimulai di lingkungan terkecil dengan melibatkan satgas COVID-19 di tingkat RW bahkan RT, termasuk penguatan 3T (testing, tracing, dan treatment).
Menurut Idris, pengecekan protokol kesehatan juga perlu dilakukan di tempat-tempat rawan kerumunan, seperti pasar kaget takjil, masjid di mana berlangsung salat tarawih, dan tempat buka puasa khususnya di warung-warung.
“Masyarakat yang lengah perlu diingatkan kembali. Satgas harus siaga pada masa rawan kerumunan yakni jelang berbuka dan tarawih, karena masih banyak terjadi acara buka puasa bersama,” jelasnya.
Idris pun mempertanyakan kelanjutan jam malam kawasan zona merah yang tertera pada Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 23 Tahun 2021 yang hingga kini belum dijelaskan aturan detailnya.
"Kita harus terus berupaya menjaga dan melindungi warga. Aturan dalam PPKM mikro RT/RW dijalankan dan diberikan sanksi jika ada pelanggaran, jangan hanya sekadar aturan tertulis tanpa penerapan,” pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Ketua DPRD DKI Minta Ketegasan Anies dan TNI-Polri Soal Pencegahan COVID-19
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Prostitusi Berulang di Gang Royal, Dewan DKI Minta Penegakan Tegas untuk Tindakan Melanggar Hukum
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI Jakarta Tolak Pemotongan Subsidi Pangan, Warga Juga Disebut Sulit Akses
PSI Desak Gubernur Pramono Ubah Aturan BPHTB, Era Anies Digratisiskan Rumah di Bawah Rp 2 Miliar
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Jumat Malam Tol JORR Macet Parah, PSI Minta Jam Operasional Truk di Jakarta Dibatasi