Proyek Tol Cisumdawu Dibantu Teknologi Drone


Drone menjadi salah satu teknologi yang mampu membantu beragam hal. (Foto: Unsplash/Jason Blackeye)
TEKNOLOGI yang mumpuni dapat membuat proyek besar berskala nasional dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. Terra Drone Indonesia, perusahaan startup pemanfaatan drone industri, berhasil menyelesaikan pekerjaan survei pemetaan udara menggunakan drone untuk proyek tol Cisumdawu (Cileunyi–Sumedang–Dawuan). Survei menggunakan drone tersebut berlokasi di Sumedang - Majalengka dengan total luas area kurang lebih 30 kilometer.
Teknologi drone yang digunakan adalah Bramor ppX, drone berjenis fixed wing yang dirancang khusus untuk melakukan survei pemetaan. Bramor ppX mampu terbang hingga tiga jam, sehingga mampu mengambil data di area yang luas hanya dalam sekali terbang. Selain durasi terbang yang lama, bramor ppX dapat menghasilkan data akurat sesuai kriteria yang dibutuhkan kontraktor.
Baca juga:

Dalam pengerjaan infrastruktur besar seperti jalan tol, drone mampu memberikan data akurat dari hasil survei yang nantinya bisa digunakan oleh kontraktor untuk perencanaan konstruksi. Beberapa perencanaan tersebut antara lain untuk kebutuhan perhitungan biaya konstruksi, perencanaan teknis, rekayasa, operasi, manajemen pembangunan hingga pengambilan keputusan strategis lainnya.
“Melalui berbagai teknologi dan pengalaman yang Terra Drone Indonesia miliki di sektor konstruksi, diharapkan dapat membantu para kontraktor lain untuk melakukan survei yang lebih efisien dari segi waktu, biaya, dan meningkatkan keselamatan pekerja lapangan. Data akurat yang dihasilkan pun dapat menjadi acuan pengerjaan proyek hingga dapat selesai sesuai jadwal,” kata Michael Wishnu selaku CEO Terra Drone Indonesia dalam keterangan resminya.
Pengerjaan proyek konstruksi diawali dengan survei pemetaan lahan. Hal tersebut berlaku dalam pengerjaan proyek jalan tol yang nantinya menghubungkan satu kota ke kota lain, sudah pasti dikerjakan pada area yang luas dan panjang. Survei darat yang sebelumnya dilakukan para kontraktor memakan tenaga dan biaya lebih banyak karena pengerjaannya membutuhkan waktu yang lebih lama dalam melakukan pemetaan lahan.
Baca juga:

Selain itu, proyek jalan tol biasanya dikerjakan dengan harus membuka lahan baru untuk dibangun, Tidak jarang gunung, hutan atau lahan yang tidak terjamah mengharuskan para surveyor menyusuri medan yang sulit dan risiko yang mungkin terjadi.
Namun dengan menggunakan teknologi drone, para surveyor tidak perlu melakukan itu. Karena drone dengan mudah menjangkau area luas dari jarak jauh dengan hanya melibatkan dua orang, yakni pilot drone dan observer.
Tol Cisandawu diperkirakan akan beroperasi tahun ini, dan diharapkan dapat meningkatkan konektivitas ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang sudah mulai beroperasi. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya

iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom

iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan
