Meneliti Gua Pawon dengan Drone LiDAR
Dosen, mahasiswa, dan tim Terra Drone di area Gua Pawon. (Foto: Istimewa)
PERUSAHAAN penyedia jasa pemanfaatan drone, Terra Drone Indonesia, melakukan kerja sama penelitian dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Nasional (ITENAS). Mereka meneliti situs purbakala Gua Pawon seluas tujuh hektar yang terletak di Kampung Cikubur, Gunung Masigit, Kec. Cipatat, Jawa Barat.
Penelitian yang menggunakan drone light detection and ranging (LiDAR) ini, bertujuan mengetahui perbandingan data dari teknologi LiDAR dan 3D model foto udara dengan objek gua. Nantinya penelitian ini akan dimuat dalam skripsi, disertasi mahasiswa, serta keperluan dosen ITB.
Penelitian situs purbakala menggunakan drone LiDAR sudah banyak dilakukan oleh instansi pendidikan dan penelitian di beberapa negara, khususnya bidang geodesi dan geologi.
Pada dasarnya, metode survei LiDAR bekerja dengan cara memancarkan jutaan titik sinar laser ke target di permukaan bumi, kemudian sinar laser dipantulkan kembali ke sensor yang menghasilkan representasi tiga dimensi digital.
Baca juga:
Pengambilan data pada situs purbakala ini memakan waktu lebih cepat dari rencana sebelumnya, yakni hanya satu hari. Faktornya adalah teknologi drone yang digunakan dapat masuk ke gua dengan leluasa, mudah, dan cepat.
Sensor LiDAR yang digunakan juga memiliki kemampuan pengambilan data dengan sangat akurat dan efektif dalam sekali terbang. Penggunaan LiDAR untuk penelitian Gua Pawon yang luas ini, jauh lebih hemat dibandingkan metode lain seperti penggunaan pesawat atau survei darat.
Saat beroperasi, drone diterbangkan sebanyak tiga kali dengan durasi 15 menit sekali terbang, di ketinggian 50 meter dengan teknik follow terrain pada area Gua Pawon. Teknik yang digunakan flight follow terrain dengan orientasi utara selatan dan barat timur, atau cross grid dengan groundspeed 4 m/s.
Baca juga:
Data dihasilkan dari drone LiDAR milik Terra ini berupa point cloud yang dapat digunakan untuk 3D modelling, digital surface model (DSM), hingga digital terrain model (DTM). Mahasiswa dan dosen yang ikut dalam penelitian ini pun sangat puas dengan data dihasilkan drone.
“Kerja sama Terra Drone Indonesia dan instansi pendidikan sudah sering terjalin. Terra Drone akan selalu mendukung berbagai penelitian yang berhubungan dengan pemetaan dan drone,” tutup Michael Wishnu Wardana selaku Managing Director Terra Drone Indonesia berdasarkan keterangan yang diterima. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
Korban Tewas Kebakaran di Ruko Terra Drone Jadi 22 Orang, Semua Dibawa ke RS Polri
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Realme 16 Pro Segera Meluncur, Bawa Lensa Telefoto dan Baterai 7.000mAh
Xiaomi 17 Ultra Paling Cepat Bisa Dipesan Mulai Desember, tak Perlu Menunggu hingga 2026!
Render Samsung Galaxy S26 Series Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan!
Xiaomi 17 Ultra Leica Leitzphone Edition Muncul di GSMA, Ditunggu-tunggu Pencinta Fotografi!