Proses Pembangunan Dinding Perimeter Selatan Bandara Soetta Diduga Bermasalah
Tembok sebelah kiri terowongan rel Kereta Api Bandara Soetta. (Foto: Ist)
MerahPutih.com - Longsor di Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta terjadi pada Senin (5/2) petang diduga ada masalah pada saat proses pembangunan dinding. Peristiwa yang menelan korban jiwa itu diduga terjadi akibat konstruksi dinding tidak kuat menahan resapan air hujan yang masuk ke dalam tanah.
Dosen Teknik Sipil dari UGM Yogyakarta, Akhmad Aminullah mengatakan saat proses pembangunan dinding, kontraktor jalan seharusnya turut memperhitungkan beratnya beban tanah baik dalam kondisi basah maupun kering.
"Suatu konstruksi bangunan harus melihat semua sisi. Kalau hanya menyalahkan kepenuhan air, berarti salah perhitungan," ujar Akhmad melalui sambungan telepon di Yogyakarta, Selasa, (6/2).
Ia menjelaskan struktur tembok penahan yang kuat adalah yang dibangun dengan memperhitungkan faktor material bangunan dan lingkungan di sekitarnya.
Di tahap awal, perusahaan harus memperhitungkan ketinggian tanah, jenis tanah, serta beban lalu lintas di atas tanah tersebut.
"Baru kemudian memperhitungkan ketinggian tembok, ketebalan dinding, penulangan dinding dan kekuatan aerta daya tahan dindingnya," jelas Akhmad.
Hingga kini penyebab jebolnya tembok pembataas jalan belum diketahui. Namun, akibat peristiwa ini seorang pengendara mobil benama Dianti Diah Cahyani Putri meninggal dunia.
Saat peristiwa terjadi, Diah yang merupakan karyawan GMF AeroAsia, baru saja pulang kantor bersama kawannya Mukhmainna, yang kini masih dirawat di RS Siloam. (*)
Berita ini merupakan laporan Teresa Ika, kontributor merahputih.com, untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lain di: Menegangkan! Begini Detik-detik Evakuasi 2 Korban Runtuhnya Tembok Terowongan Bandara Soetta
Bagikan
Berita Terkait
Kondisi Pengungsi Memburuk, DPR Minta Kemenkes Kirim Tenaga Kesehatan Tambahan ke Sumatra
Presiden Prabowo Instruksikan Dukungan Penuh Penanganan Bencana, Termasuk Tambahan Anggaran
Seribu Lebih Sekolah Hancur Usai Sumatera Diterjang Bencana, Kurikulum Bencana Didesak Masuk dalam RUU Sisdiknas
Update: Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar Capai 744 Orang, 551 Masih Hilang
Korban Bencana di Sumatra Bertambah Jadi 631 Jiwa, BNPB: 1 Juta Warga Mengungsi
Presiden Prabowo Temui Pengungsi Banjir Sumut: Desa Terisolasi dan Jalur Terputus Jadi Kendala
Sibolga, Tapteng, dan Tapsel Jadi Daerah Terparah Banjir di Sumut
Gratiskan Layanan Internet Starlink untuk Korban Bencana Sumatra, Elon Musk: Tak Pantas Kami Ambil Untung
Banjir dan Longsor di Sumatra, Wakil Ketua MPR RI: Alarm Krisis Lingkungan Indonesia
Helikopter Mi-17 dan Bell 412 Bawa Misi Krusial Bantuan Banjir Longsor Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat