Promo Jadi Alasan Utama Masyarakat Pilih E-commerce


Promo menjadi alasan utama seseorang berbelanja di e-commerce (Foto: pexels/nataliavaitkevics)
MENURUT hasil riset IPSOS Indonesia di akhir tahun 2021, menunjukan 49 persen responden mempertimbangkan promo sebagai faktor terbesar memilih platform e-commerce untuk berbelanja online, sebesar 49 persen.
Hal tersebut dipaparkan Gita Marino selaku Associate Director, OBV & CHP, Ipsos Indonesia saat konferensi pers virtual.
Baca Juga:
"Promotion itu masih menjadi faktor utama mempengaruhi atau menjadi faktor pemicu dari para pengguna e-commerce. Promo di sini misalnya diskon atau gratis ongkos kirim," jelas Gita Marino, seperti dikutip dari laman Antara.

Selain promo, faktor kemudahan serta ketersediaan pilihan metode pembayaran pun menjadi faktor penentu paling banyak dipertimbangkan pengguna e-commerce, sebesar 15 persen.
"Jadi misalnya, e-commerce menyediakan pilihan pembayaran lumayan banyak dan mudah sesuai dengan kondisi mereka, itu memicu mereka untuk memilih e-commerce tertentu," tambah Gita.
Terkait metode pembayaran, Gita menjelaskan sebanyak 37 persen pengguna e-commerce lebih memilih transaksi lewat dompet digital, sementara 28 persen lewat cash on delivery (COD) atau bayar di tempat, 21 persen lewat transfer bank, 7 persen lewat online credit, 5 persen lewat offline store, 1 persen lewat instant debit, dan 1 persen lewat kartu kredit atau online debit.
Selain itu, ada faktor lain juga menjadi pertimbangan masyarakat ketika memilih platform e-commerce, sebanyak 3 persen, seperti pengalaman transaksi sebelumnya.
"Dalam hal ini, misalnya karena mereka sudah terbiasa berbelanja online dengan e-commerce tertentu," jelas Gita.
Lalu, faktor lainnya 4 persen dari rekomendasi teman atau keluarga, 3 persen karena iklan di televisi atau media, dan 4 persen faktor user interface pada aplikasi atau website.

Saat ini, platform e-commerce paling banyak digunakan Shopee sebanyak 54 persen, Tokopedia sebanyak 30 persen, Lazada sebanyak 13 persen, Bukalapak sebanyak 2 persen, dan Blibli sebanyak 1 persen.
Ketika Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12, Gita menjelaskan kompetisi antara e-commerce menjadi kian aktif. Hal itu ditandai dengan gencarnya promosi dilakukan sejak bulan-bulan sebelumnya.
Baca Juga:
Gita menyebutkan Harbolnas 12.12 sudah dilakukan dari sebelumnya seperti 9.9, 10.10, 11.11, dan semua menawarkan hal-hal mirip, seperti promo dan gratis ongkos kirim.
Lebih lanjut Gita menambahkan saat ini konsumen memiliki fleksibilitas dalam memilih sebuah e-commerce, karena mereka bertarung dengan 'senjata' serupa.
"Artinya, kalau sudah seperti ini, strategi berikutnya adalah aspek-aspek lain harus diutamakan, seperti bagaimana cara berkomunikasi dengan klien atau bagaimana mengatasi komplain dari konsumen," tutupnya. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan
