Program 'TALENTA' oleh USAID, Amazon, dan Elitery untuk Perkuat Ekosistem Digital Indonesia


Program untuk tingkatkan daya saing pekerja digital di Indonesia. (Foto: Istimewa)
INDONESIA tengah berlari kencang menuju arah percepatan transformasi ekonomi digital. Oleh karena itu, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Amazon Web Services (AWS), dan Elitery, penyedia layanan teknologi informasi, meluncurkan kemitraan baru TALENTA.
Kemitraan itu bertujuan mendorong percepatan transformasi Indonesia ke ekonomi digital dan memperkuat ekosistem digital Indonesia. Program itu diluncurkan pada 13 April dengan misi untuk melahirkan sekira 60 ribu lulusan siap kerja dari 20 universitas serta 100 startup digital.
"Amerika Serikat gembira bisa bekerja sama dengan AWS dan Elitery untuk memperkuat tenaga kerja digital di Indonesia. Keterampilan penting ini akan membantu pekerja dan usaha kecil dan menengah di Indonesia semakin berkembang di pasar digital yang terus tumbuh," terang Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen.
Baca juga:
Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Siap Sokong Transformasi Digital

Saat ini, bidang digital menyediakan lapangan kerja nan luas, yang membutuhkan sekitar sembilan juta pekerja baru dalam kurun waktu 2015-2030, atau sekitar 600.000 setiap tahunnya. Kebutuhan itu terus meningkat seiring kemajuan teknologi dan permintaan pasar yang senantiasa bertumbuh.
Program TALENTA ingin berfokus pada kerja sama dengan berbagai universitas untuk mengambangkan Tenaga Kerja Tekonologi Cloud Computing di Indonesia dengan meningkatkan keterampilan digital para mahasiswa, dosen, dan universitas.
Melalui program itu, akan dibentuk pula Cloud Landing Zone untuk para pahlawan digital, yang akan memungkinkan AWS membantu para startup dan usaha kecil dan menengah (UMKM) dengan memberikan tantangan berinovasi, serta dukungan mengembangkan AWS Cloud.
Berdasarkan data dari Asia Pacific Digital Skills Study: The Economic Benefits of a Tech-Savvy Workforce, pekerja di Indonesia menggunakan keterampilan digital tingkat lanjut, termasuk arsitektur cloud atau pengembangan perangkat lunak.
Baca juga:
Sumber Daya Manusia Minim Tantangan Transformasi Digital

Industri digital itu telah berkontribusi sekitar USD 129 miliar (Rp 621,4 triliun) terhadap produk domestik bruto (PDB) tahunan Indonesia. Hal ini disebabkan oleh tingkat penghasilan yang diperoleh para pekerja 121% lebih tinggi dibanding pekerja lain yang tak menggunakan keterampilan digital.
Laporan tersebut memperlihatkan bagaimana peningkatan kemampuan tenaga kerja yang mendukung teknologi memiliki manfaat yang signifikan bagi pekerja, organisasi, dan ekonomi.
Dengan meningkatkan kemampuan, khususnya di bidang komputasi awan (cloud computing), dan mendukung startup digital dalam mengadopsi teknologi baru dan literasi digital, program TALENTA akan membantu meningkatkan keterampilan mereka dan meningkatkan akses startup ke pendanaan.
Kemitraan ini akan memperkuat ekonomi Indonesia dengan mempersiapkan lulusan dan usaha kecil dan menengah dalam menghadapi peningkatan digitalisasi pasar di masa depan. (waf)
Baca juga:
Kolaborasi Ciptakan Akselerasi Transformasi Digital
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya

Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom
