Sumber Daya Manusia Minim Tantangan Transformasi Digital


SDM jadi kunci penting transformasi digital (Foto: Pexels/Vlada Karpovich)
KECAKAPAN dan kepemimpinan sumber daya manusia (SDM) di bidang digital diyakini menjadi kunci keberhasilan transformasi digital yang kini makin terakselerasi. Sayangya, SDM yang minim menjadi tantangan dalam transformasi digital di Indonesia.
Setidaknya ada 600 ribu lowongan tenaga kerja setiap tahun, sedangkan jumlah lulusan universitas hanya 50 ribu per tahun. Demikian data yang disiarkan platform pendidikan daring Refocus.
"Jadi untuk setiap CV, ada 12 lowongan yang dibuka sehingga menghasilkan perbedaan yang drastis," kata CEO & Founder Refocus Education Project Roman Kumay Vyas, dikutip ANTARA, Rabu (1/6).
Baca juga:
Pentingnya Talenta dan Infrastruktur untuk Percepat Transformasi Digital

Tidak hanya kurang dari sisi kuantitas, pelamar kerja nan berkualitas juga dianggap menghambat pertumbuhan perusahaan di Indonesia. Sementara itu, institusi pendidikan lokal dinilai tidak dapat mengatasi permintaan yang tinggi dari perusahaan sehingga pengusaha Indonesia harus mempekerjakan orang dari negara lain yang memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut.
Pakar pemasaran dan pemerhati industri rintisan Ignatius Untung mengatakan, untuk mencapai transformasi digital, perusahaan membutuhkan seorang profesional yang mahir di dunia teknologi dan digital.
"Perusahaan akan mencari kandidat dengan keahlian di bidang teknologi, digital, dan e-commerce. Tenaga kerja dengan keterampilan membuat kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, pengalaman menangani pelanggan, dan pengembangan produk akan sangat dibutuhkan di masa depan," katanya.
Baca juga:

Di sisi para karyawan, Director of Digital & Technology dari Michael Page Imeiniar Chandra mengatakan mereka semakin tegas menentukan pilihan. Perusahaan tidak bisa lagi menarik dan mempertahankan talenta tanpa menerapkan faktor-faktor pendukung lain.
Para talenta semakin mengutamakan budaya perusahaan, tujuan perusahaan, dan kepemimpinan ketimbang merek perusahaan dan promosi.
Refocus mengklaim telah mencetak 1 juta tenaga kerja di bidang informasi dan teknologi (IT) melalui kursus daring dan dukungan karier bagi masyarakat di Asia Tenggara.
Roman mengatakan perkembangan teknologi digital dapat menggantikan 23 juta pekerjaan di Indonesia pada 2030.
"Jika penduduk Indonesia diberi kesempatan mengenyam pendidikan berkualitas, akan ada 23 juta hingga 46 juta pekerjaan baru dapat tercipta," tutup Roman.
Demi mencapai target tersebut, perlu ada kerja sama beberapa pihak mulai dari pemerintah, akademisi, industri, dan komunitas. Sinergi keempatnya bisa mengadakan program pelatihan di bidang 5G, cloud, AI, keamanan siber, hingga jaringan.(and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih
