Pro Kontra Kosmetika Berbahan Siput

TREN kosmetika berbahan siput yang sedang kekinian ini ternyata telah dipakai sejak zaman Yunani Kuno. Namun beberapa tahun ini merek-merek kosmetika seperti CORSX, Benton, Nature Republic, Missha dan Molly sukses mengembalikan kejayaan siput pada produk perawatan kulit.

Produknya pun macam-macam. Krim, masker, esens hingga serum. Hampir semuanya sama: dibuat dari lendir siput. Ketika siput diserang, mereka mengeluarkan cairan kental berupa lendir untuk mempertahankan diri.

Ada alasan khusus mengapa lendir ini lah yang dipilih sebagai bahan pembuat produk perawatan wajah. Lendir siput bisa melembapkan kulit. Lendir siput mengandung hyaluronic acid, glycoprotein enzymes, dan peptides.

Penggunaan produk perawatan kulit wajah berbahan siput bakal mendorong sel memproduksi kolagen dan elastin sehingga permukaan kulit jadi lebih halus. Riset terbatas pada 25 peserta dengan gangguan kulit menunjukkan adanya perbaikan tekstur kulit dan keriput pada area mata dalam waktu 12 minggu setelah pengaplikasian kosmetika berbahan siput.

Meski begitu dermatologist dari Beverly Hills, Jennifer Ahdout, menyebutkan bahwa benar lendir siput bisa melembapkan kulit. Namun, mengklaim produk berbahan lendir siput ampuh untuk menghilangkan keriput, bekas jerawat dan gangguan kulit lainnya itu sudah berlebihan.

Di Indonesia, produk perawatan kulit wajah berbahan siput banyak diminati remaja hingga ibu-ibu. Mungkin Anda termasuk dalam golongan tersebut. Berdasarkan pengalaman Anda, kosmetika berbahan siput lebih ampuh untuk mengatasi problem kulit yang seperti apa?

Sampaikan komentar Anda pada kolom di bawah ini agar bermanfaat bagi pembaca lain. (*)

Simak pula berita lain mengenai produk perawatan kulit berbahan siput pada artikel Tahun ini Bekicot Sukses Bikin Kulit Drew Barrymore Kinclong.