Presiden Toyota Ternyata Tak Suka Mobil Listrik
Toyota tak ingin bunuh mobil bermesin bensin. (Foto: Toyota)
PRESIDEN Toyota Akio Toyoda tidak merahasiakan dirinya yang selama ini benar-benar tidak menyukai kendaraan listrik. Meski perusahaannya begitu terkenal dengan Prius, hingga yang terbaru BZ4X, namun sang presiden perusahaan itu nyatanya tidak setuju dengan gagasan kendaraan listrik sebagai transportasi masa depan.
Laman Tech Crunch baru-baru ini mengungkapkan, Toyoda yakin bahwa sejatinya orang-orang yang bekerja di industri otomotif sepakat dengannya namun memilih diam. Sayangnya, kendaraan listrik memang menjadi tren yang begitu populer, sehingga kebanyakan pabrikan memilih untuk terseret arus permintaan pasar.
Mungkin, apa yang diungkapkan Toyoda ada benarnya, sebab berbagai pabrikan otomotif telah begitu populer berkat mobil bermesin bensin konvensional nan ikonik yang telah melambungkan nama perusahaan mereka. Pabrikan-pabrikan itu diyakini punya ide besar untuk mobil penerus dengan mesin bensin mereka.
Baca juga:
Toyota GR86 2022 Ludes Terjual dalam 90 Menit di Inggris
Sayangnya, tren pasar meminta mobil-mobil bermesin konvensional itu untuk disuntik mati, dan mendorong berbagai pabrikan untuk menciptakan mobil listrik. Negara-negara juga memaksa pabrikan otomotif lewat peraturan baru yang lebih ramah untuk kendaraan listrik, dan secara tak langsung membunuh mesin bensin konvensional.
Tak mengherankan bila saat ini, berbagai perusahaan tengah berinvestasi besar-besaran pada kendaraan listrik agar perusahaan bisa tetap hidup dan melanjutkan catatan kesuksesannya. Namun, tak sedikit pula yang berupaya untuk menciptakan opsi tenaga selain listrik, seperti hidrogen yang dilakukan Toyota.
Sikap keras Toyota terhadap kendaraan listrik terlihat aneh bagi sebagian orang. Pasalnya, mereka telah memperkenalkan Prius sejak puluhan tahun lalu, menjadi pelopor kendaraan hibrida di industri otomotif. Namun, saat ini kendaraan hybrid tidak sefenomenal itu lagi, dan pengembangan kendaraan listrik Toyota memang terbilang lambat.
Baca juga:
Toyota GR Supra GT4 50 Edition, Cuma Ada Enam Unit di Dunia
Penolakan Toyota terhadap kendaraan listrik itu ternyata bukan sekadar ungkapan, mereka betul-betul berusaha menyetir sejumlah pemerintahan untuk memperlambat rencana elektrifikasi kendaraan. Terbukti pada 2020, Toyota menjadi penyumbang dana terbesar untuk partai republik dalam pemilihan Presiden AS.
Laporan The New York Times mengungkapkan bahwa pabrikan Jepang itu telah merayu pemimpin kongres untuk memperlambat rencana pemerintahan Joe Biden untuk menggunakan kendaraan listrik. Toyoda lebih setuju, bahwa karbon memang musuh utama manusia, namun bukan mesin bensin konvensional.
Orang nomor satu di Toyota itu berpendapat, peralihan dari mobil konvensional ke listrik yang cepat justru akan menimbulkan masalah baru. Selain Jepang kemungkinan akan kehabisan listrik di musim panas jika semua kendaraan sudah berbasis listrik, ada juga ancaman jutaan orang kehilangan pekerjaan akibat transisi mobil listrik. (waf)
Baca juga:
Toyota Majesty, MPV Mewah di Atas Alphard atau Vellfire
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Tingkatkan Penjualan Mobil Listrik, Kemenperin Tetap Siapkan Insentif di 2026
Menilik Deretan Mobil Baru Mejeng di Ajang Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
Berakhir Besok, ini Daftar Mobil Listrik dan Motor yang Bisa Dijajal di GJAW 2025
Mengusung Filosofi Travel+, JETOUR T2 Siap Jadi Partner Adventure di Indonesia
Jajal Kendaraan Listrik Tanpa Keluar Gedung, GJAW 2025 Tawarkan EV Test Drive Indoor
5 Mobil SUV yang Meluncur di GJAW 2025, Ada Suzuki Grand Vitara hingga BJ30 Hybrid FWD
3 Mobil Hybrid Suzuki yang Rilis selama 2025, Siap Jadi Primadona Baru!
Tak Hanya Pameran Mobil, GJAW 2025 Tawarkan Pengalaman Rekreatif Keluarga
Chery X Debut Global di GJAW 2025, Andalkan Fleksibilitas Konfigurasi Fitur
Perkuat Segmen SUV 7-Seater, Chery Rilis TIGGO 8 CSH Comfort dan AWD di GJAW 2025