Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Hadapi Pemakzulan
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol. (foto: youtube/KBS)
MERAHPUTIH.COM - PRESIDEN Korea Selatan Yoon Suk-yeol menghadapi pemungutan suara pemakzulan setelah keputusan kontroversialnya untuk mendeklarasikan darurat militer. Deklarasi tersebut, yang dimaksudkan untuk mengekang apa yang ia gambarkan sebagai ancaman dari ‘kekuatan komunis Korea Utara’ dan 'elemen-elemen antinegara’ telah memicu krisis politik yang signifikan di negara tersebut.
Seperti dilansir Allkpop, partai-partai oposisi dengan cepat mengajukan mosi untuk memakzulkan Presiden Suk-yeol, menuduhnya telah melampaui batas wewenangnya dan berusaha menekan aktivitas politik dan kebebasan media. Majelis Nasional, yang didominasi anggota parlemen dari pihak oposisi, menolak deklarasi darurat militer yang diajukan Suk-yeol. Hal itu menyebabkan kebuntuan yang tegang antara eksekutif dan legislatif.
Situasi semakin memanas ketika Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun, tokoh kunci di balik keputusan darurat militer, menawarkan pengunduran dirinya di tengah tekanan yang semakin meningkat baik dari pihak oposisi maupun anggota partainya. Gejolak politik tidak hanya mengguncang pemerintahan, tetapi juga berdampak pada pasar keuangan. Indeks saham acuan Korea Selatan, Kospi, mengalami fluktuasi yang signifikan.
Reaksi publik beragam. Beberapa warga negara menyatakan kelegaan mereka atas pembatalan darurat militer yang cepat, sedangkan yang lain menyuarakan kekecewaan atas hilangnya kesempatan untuk ‘menormalkan Majelis Nasional’ dan menyingkirkan anggota oposisi yang dianggap sebagai ‘kanker masyarakat’. Protes telah meletus di Seoul. Para demonstran menyerukan pengunduran diri Presiden Yuk-seol dan pemulihan norma-norma demokrasi.
Baca juga:
Kekacauan Darurat Militer, Industri Hiburan Korea Selatan Terguncang
Secara internasional, situasi ini telah menarik perhatian dari para sekutu Korea Selatan. Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menekankan pentingnya stabilitas Korea Selatan, sedangkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyambut baik pencabutan darurat militer dan mendesak resolusi damai atas perselisihan politik.
Seiring proses pemakzulan berjalan, Korea Selatan berada pada titik kritis. Hasil dari krisis politik ini tidak hanya akan menentukan masa depan Presiden Yuk-seol, tapi juga akan menetapkan arah demokrasi negara ini di tahun-tahun mendatang.(dwi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Chef Paik Jong-won Balik ke TV, Diam-Diam Hapus Video Pengumuman Hiatus
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Prabowo Akui Belajar soal Etos Kerja dari Orang Korea, Natal dan Idul Fitri Tetap Latihan
Bukan Oppa K-Pop! Ternyata Inilah Idola Utama Presiden Prabowo Subianto dari Korea Selatan
Penyelundupan hingga Narkotika Bikin Prabowo ‘Ngeri’, Dianggap Jadi Bahaya Nyata bagi Masa Depan Perekonomian
KTT APEC Bakal Hasilkan Deklarasi Gyeongju Dan Kesepakatan Kecerdasan Artifisial
Ketegangan Global di Depan Mata, Prabowo Peringatkan semua Pemimpin APEC tak Saling Curiga dan Bangkit dari Ketakutan
Tersentuh Sikap Hangat Prabowo, Pekerja Migran di Korea: Beliau Seperti Sosok Ayah bagi Kami
Presiden Prabowo Telah Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda dan Isu KTT APEC 2025
Presiden Prabowo Berada di Korea Selatan Selama 3 Hari, Hadiri KTT APEC