Presiden AS Donald Trump Membela Diri, Ngotot Kirim Marinir dan Tentara ke Los Angeles


Suasana Los Angeles, California, Al Jazeera
MERAHPUTIH.COM — PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, tanpa pengerahan Marinir dan tentara lainnya ke Los Angeles, kota itu tidak terbakar habis akibat protes terhadap tindakan keras imigrasi.
"Jika saya tidak mengirim pasukan ke Los Angeles dalam tiga malam terakhir, kota yang dulunya indah dan hebat itu pasti sudah terbakar habis sekarang," ujar Trump di platform media sosial Truth Social Selasa (10/6), dikutip The Korea Times. Trump mengklaim kerusuhan jalanan yang sejauh ini sporadis menimbulkan ancaman yang sama seperti kebakaran hutan baru-baru ini yang menghancurkan seluruh lingkungan di kota itu.
Pengerahan ribuan pasukan oleh Trump telah memicu kemarahan dari kalangan Demokrat. Gubernur California Gavin Newsom menyebut Trump ‘bersikap diktator’.
Sebelumnya, sebanyak 2.000 personel Garda Nasional tambahan bersama dengan 700 Marinir dikirim ke Los Angeles atas perintah Presiden Trump. Tindakan itu meningkatkan kehadiran militer yang tidak diinginkan pejabat setempat dan Gubernur Gavin Newsom. Kepala kepolisian setempat menyebut pengiriman tentara itu menciptakan tantangan logistik dalam hal penanganan protes dengan aman.
Sebanyak 2.000 pasukan Garda yang pertama kali diperintahkan Trump mulai tiba pada Minggu (8/6). Itu juga menjadi hari terburuk dalam tiga hari aksi protes akibat kemarahan terhadap penegakan hukum imigrasi yang semakin keras oleh Trump. Para kritikus menyebut kebijakan imigrasi itu telah memisahkan keluarga migran.
Baca juga:
Profil 2 WNI Yang Ditangkap Saat Protes Penindakan dan Razia Imigrasi di Los Angeles California
Demonstrasi pada Senin (9/6) berlangsung jauh lebih damai. Ribuan orang berkumpul di balai kota dan ratusan lainnya melakukan protes di luar kompleks federal yang mencakup pusat penahanan, tempat beberapa imigran ditahan setelah penggerebekan tempat kerja di seluruh kota.
Trump menggambarkan Los Angeles dalam situasi yang mengerikan, yang menurut Wali Kota Karen Bass dan Gubernur Newsom tidak sesuai dengan kenyataan. Mereka menyebut tindakan Trump justru membahayakan keselamatan publik dengan menambah personel militer meskipun kepolisian menyatakan mereka tidak membutuhkan bantuan tersebut.
Kepala Kepolisian Los Angeles, Jim McDonnell, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia yakin kepolisian mampu menangani demonstrasi berskala besar. Kehadiran Marinir tanpa koordinasi dengan pihak kepolisian akan menjadi tantangan logistik dan operasional yang signifikan.
Dalam unggahan di platform X, Newsom menyebut pengerahan pasukan ini sebagai tindakan ceroboh dan tidak menghormati pasukan AS. “Ini bukan soal keselamatan publik. Ini tentang memuaskan ego seorang Presiden yang berbahaya,” imbuhnya.
Aksi protes dimulai pada Jumat setelah otoritas imigrasi federal menangkap lebih dari 40 orang di seluruh kota. Bau asap masih tercium di pusat kota pada Senin, sehari setelah massa menutup jalan bebas hambatan utama dan membakar mobil tanpa pengemudi, sementara polisi membalas dengan gas air mata, peluru karet, dan granat kejut.(dwi)
Baca juga:
Los Angeles California Memanas, WNI Diminta Hindari Aksi Massa
Bagikan
Berita Terkait
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon

Bikin Kontroversi Lagi, Donald Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026 dari Boston

Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih

Mikrofon Bocor, Obrolan Empat Mata Presiden Prabowo dan Presiden AS Donald Trump Terungkap

Pose Jempol Prabowo Warnai Sesi Foto Pemimpin Dunia di KTT Perdamaian Gaza

Puji Presiden Prabowo di KTT Mesir, Donald Trump: Sosok Luar Biasa dalam Diplomasi Perdamaian Global

Trump Puji Presiden Prabowo di KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheik Mesir Sebut Sosok Luar Biasa

Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung

Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki

Donald Trump Gagal Raih Hadiah Nobel Perdamaian, Gedung Putih Kecam Komite Nobel Mendahulukan Politik di Atas Perdamaian
