Prediksi Chelsea Vs Man United, Kutukan Stamford Bridge dan Comeback Jose Mourinho


Jose Mourinho
MerahPutih.com - Chelsea bakal menjamu Manchester United di laga lanjutan Premier League di Stamford Bridge, Sabtu (20/10) WIB. Stamford Bridge bukan markas yang asing bagi Jose Mourinho. Di sanalah ia berbagi duka dan suka cita bersama fans Chelsea selama dua periode, 2004-2007 dan 2013-2015.
Romansa itu berakhir tiga tahun lalu: sebagian besar fans mencapnya sebagai 'judas' alias pengkhianat. Begitulah realita dalam sepak bola, bisa kejam dan bisa juga baik. Hanya kenangan indah berupa raihan trofi dan ukiran sejarah besar yang akan terus selamanya diingat jika berbicara tentang hubungan Mourinho dan Chelsea.

Manajer yang dahulu dengan percaya dirinya mengklaim diri dengan julukan The Special One, akan kembali ke Stamford Bridge pada pekan sembilan Premier League akhir pekan ini. Mourinho datang dengan membawa pasukannya sendiri, Manchester United, melawan tuan rumah yang belum pernah kalah di Premier League.
Stamford Bridge jadi benteng yang tangguh bagi tuan rumah sewaktu masih ditangani Mourinho dulu. Magis itu masih berlaku bagi Chelsea, bahkan di saat Mourinho datang sebagai lawan dengan statistik tiga kekalahan baginya tiap kali menyambangi Stamford Bridge.
Man United tidak pernah memenangi pertandingan di sana selama delapan laga terakhir. Ditambah penampilan hebat Eden Hazard yang sudah mencetak tujuh gol sejauh ini, jelas keunggulan dimiliki mutlak oleh The Blues.

Kendati demikian, statistik acapkali tidak berpengaruh pada laga-laga yang mempertemukan dua tim besar, karena pada akhirnya pemain-lah yang menentukan hasil akhir laga dengan kemampuan yang mereka miliki.
Jika Chelsea memiliki Hazard sebagai tumpuan di lini depan, maka Man United berbagi tugas mencetak gol di antara Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, Marcus Rashford, dan Anthony Martial. Dalam performa terbaiknya, Paul Pogba juga bisa menjadi pembeda hasil akhir pertandingan.
Mourinho terkenal dengan kemampuannya menetralisir taktik lawan. Ia pernah melakukannya ketika menghentikan Hazard dan taktik Chelsea di era Antonio Conte - menempatkan Ander Herrera untuk (posesif) menjaga Hazard. Taktik serupa atau variasi lainnya bisa saja diterapkannya kembali pada laga nanti.
Maurizio Sarri berbanding terbalik 180 derajat dari Conte. Filosofi sepak bolanya berpusat pada penguasaan bola dan permainan ofensif, cepat, dengan kombinasi operan pendek. Jika bukan Hazard yang dimatikan, maka menetralisir Jorginho juga bisa jadi opsi kedua bagi Mourinho.

Jorginho merupakan otak permainan Chelsea di lini tengah. Dari dialah aliran serangan Chelsea berasal. Tantangan untuk menodai rekor mulus Chelsea musim ini bisa jadi motivasi ekstra dan tantangan bagi Mourinho.
Bagi Chelsea, kemenangan akan terus menjaga kans mereka untuk meraih titel Premier League musim ini dan terus bersaing dengan dua tim yang belum terkalahkan juga di Premier League, Liverpool dan Manchester City.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Pemain Sudah Ragu, Petinggi Manchester United Masih Percaya dengan Ruben Amorim

Manchester United bak Mesin Penghancur Bakat Pemain

Pilih Bertahan di Barcelona, Fermin Lopez Akui tak Menyesal Tolak Tawaran Chelsea

Sudah tak Punya Kesempatan, Raheem Sterling Benar-benar Didepak dari Chelsea

Jadwal Lengkap Matchday 1 Liga Champions 2025/2026: Dimulai Selasa Malam, Sajikan 4 Laga Besar Termasuk Bayern Vs Chelsea, Liverpool Kontra Atletico

Manchester United Makin Bobrok, Ruben Amorim Jadi Pelatih Terburuk di Premier League

Dibeli Mahal, Benjamin Sesko Berpotensi Jadi 'Pemain Gagal' di Manchester United?

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Enggak Goyah di Puncak, Manchester United Makin Terjerembap ke Papan Tengah

Ruben Amorim Tak Bakal Ubah Filosofi Bermain Usai MU Dilumat Manchester City,

Derby Manchester jadi Milik The Citizen, Setan Merah Digilas 3 Gol Tanpa Balas
