Prabowo Minta Adanya Mitigasi Bencana Kebakaran di Forest City IKN


Presiden Jokowi bersama menteri kabinet Indonesia Maju dalam Sidang Kabinet perdana di Penajam Paser Utara, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur. (Foto: Dok/Kementerian Pertahanan)
MerahPutih.com - Menteri Pertahanan RI sekaligus presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, menyatakan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam Sidang Kabinet perdana yang dihelat di Penajam Paser Utara, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (12/8).
"Saya tidak memberi pengarahan tapi saya memberi beberapa komentar, tadi sudah saya jelaskan beberapa kali bahwa IKN ini akan kita tuntaskan akan kita selesaikan dengan baik karena memang sangat dibutuhkan tadi Bapak Presiden (Jokowi) sampaikan soal pemerataan dan keinginan kita juga tentang daya dukung konsentrasi kegiatan," kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/8).
Selain itu, Prabowo juga menyoroti beberapa hal di antaranya pembangunan pusat pemerintahan Yudikatif, Eksekutif, dan Legislatif yang menjadi prioritas.
Baca juga:
"Ruang anggaran yang kita siapkan cukup besar. Intinya adalah Ibu Kota Negara adalah pusat pemerintahan Yudikatif, Eksekutif dan Legislatif. Berarti, Gedung DPR MPR RI menjadi prioritas dengan perumahan anggota DPR MPR dan ruangan kantornya, MA/MK juga sangat mendesak menurut saya," jelas Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo mengimbau kepada otoritas IKN untuk dapat segera membuat sayembara desain pembangunan Gedung DPR/MPR RI, Gedung MA, dan MK.
"Jadi, kalau bisa mungkin otoritas sudah mulai membuat sayembara untuk desain yang bagus yang tidak bertentangan atau bertrabrakan dengan desain yang sudah ada. Kalau itu sudah selesai, sebetulnya secara substansi ibu kota pemerintah sudah bisa beroperasi di sini. Jadi kita tidak perlu tunggu yang lain-lain. Saya kira yang lain-lain itu akan menyusul," lanjutnya.
Tak hanya itu, Prabowo juga menekankan mitigasi bencana berupa perlunya kesiapan untuk menghadapi bencana terutama kebakaran. Hal itu mengingat IKN mengusung konsep Forest City.
Baca juga:
Sebut Suasana IKN Baik, Prabowo Bertekad Percepat Pembangunan
"Bagaimanapun, saya dididik untuk selalu menghadapi kemungkinan yang paling jelek, berarti masalah hutan itu sangat besar, berarti kita harus siap untuk bencana bahaya kebakaran, kita harus siap dengan teknologi yang ada," kata Prabowo.
Prabowo juga menambahkan, perlunya teknologi canggih untuk pemantauan dan penambahan tim pemadam kebakaran di IKN.
"Mungkin ada perencanaan yang lebih besar menghadapi kemungkinan yang paling jelek, teknologi mungkin dengan pemantauan juga dengan penambahan. Saya kira tim pemadam kebakaran koordinasi kita juga harus bantu badan bencana alam BNPB ya harus dikonsentrasikan tidak boleh ada sedikit peluang untuk mengancam IKN karena kita desainnya forest city," jelas Prabowo.
Poin terakhir, Prabowo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan jajaran menteri lainnya. Ia mengungkapkan, bahwa dengan selesainya pusat pemerintahan di IKN, nantinya akan ada lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di sana.
"Saya optimis selesainya pusat pemerintahan dengan investasi yang lain akan mengundang investor lebih besar lagi," tutup Prabowo. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Momen Akrab Presiden Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa

Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik

Prabowo Wajibkan Menteri Kerja Pakai Maung, Mobil Bagus Boleh Dipakai Pas Libur

Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'

Mobil Mewah Para Menteri Cuma Boleh Keluar Kandang Saat Akhir Pekan, Kalau Hari Kerja Wajib Pakai Maung

Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut

Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan

Prabowo Buka-bukaan Kementerian Haji Dibentuk karena Penolakan Arab Saudi

Perintah Prabowo ke Gus Irfan: Pangkas Waktu Tunggu Haji dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
