Potensi COVID-19 Makin Tinggi, Pengamat Soroti Pemberian Cuti Bersama Pekan Lalu

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah (Foto: fh.usakti.ac.id)
Merahputih.com - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai libur panjang pekan kemarin mempunyai risiko tinggi terhadap penularan pandemi corona.
Menurutnya, kebijakan pemberian libur panjang di masa pandemi ini tidak tepat. Pasalnya, saat ini angka penularan COVID-19 masih tinggi.
"Dengan adanya libur panjang menyebabkan potensi penularan makin tinggi," kata Trubus kepada awak media, Selasa (3/11).
Baca Juga
Jelang Libur Panjang, Keterisian Kereta Api Hampir 100 Persen
Dia mengatakan hal itu, karena melihat dampak dari dua libur panjang sebelumnya yaitu saat libur panjang Idul Adha dan HUT Kemerdekaan RI. Penularan Corona pasca dua libur panjang tersebut cukup dahsyat, sampai memunculkan klaster keluarga.
"Pada saat libur panjang sebelumnya terjadi lonjakan penularan (Corona) yang cukup dahsyat," katanya.
Dia meminta pemerintah untuk membuat kebijakan khusus yang mengatur libur panjang. Jangan sampai masyarakat yang tinggal di wilayah kategori zona merah bebas berlibur.
Menyusul bakal adanya dua agenda libur panjang akhir tahun nanti yaitu libur panjang pengganti libur Idul Fitri serta libur panjang Natal dan tahun baru.
"Sehingga pada saat ada libur panjang, masyarakat tidak mengunjungi tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan tinggi seperti tempat wisata," beber dia.
Ia menyarankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggencarkan tes swab di tingkat RT/RW. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka mengantisipasi terjadinya klaster liburan. "Dan juga meningkatkan tes masif di skala komunitas," kata Trubus.
Baca Juga
Pemprov DKI: Angkutan AKAP Alami Kenaikan Penumpang saat PSBB Transisi
Dia menyebut terdapat dua peristiwa yang harus diawasi dan diungkap. Pertama, terkait dengan pascalibur panjang yang rawan penyebaran COVID-19. Kedua, peristiwa demonstrasi yang marak di Jakarta, tetapi belum terlihat dampaknya ke penyebaran
“Apakah dengan demo yang berjilid-jilid itu bagaimana penyebarannya karena kalau tidak ada berarti luar biasa itu. Lalu soal klaster liburan karena Pemprov DKI hampir tak melakukan pencegahan khusus apa pun,” ungkap Trubus. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Pemerintah Targetkan Cuti Bersama 18 Agustus Meriahkan HUT RI dan Genjot Pariwisata

SKB 3 Menteri Tetapkan 18 Agustus 2025 Jadi Libur Nasional, Siap-Siap Long Weekend!

Kalender Agustus 2025: Minim Libur, Ini Daftar Tanggal Merahnya

Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Juli 2025: Tidak Ada Tanggal Merah!

27 Juni 2025 Libur Apa? Ada Long Weekend, Siap Liburan Lagi?

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
