Polresta Surakarta Panggil Koordinator Suporter Imbas Kericuhan di Yogyakarta


Polresta Surakarta, memanggil perwakilan koordinator elemen komunitas suporter Persis Solo di Mapolresta, Rabu (26/7) (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Polresta Surakarta menindaklanjuti insiden kericuhan antar suporter di Yogyakarta, Senin (25/7), dengan memanggil perwakilan koordinator elemen komunitas suporter Persis Solo, yakni Pasoepati, Garis Keras Sambernyawa, Ultras 1923, dan Surakartans 1923.
"Pemanggilan ini bersifat silaturahmi dan evaluasi terjadinya kericuhan suporter di Yogyakarta Senin kemarin," ujar Kapolresta Surakarta Kombes Pol, Ade Safri Simanjuntak di Surakarta, Rabu (27/7).
Baca Juga
Gibran Minta Maaf Buntut Kerusuhan Oknum Suporter Solo di Yogyakarta
Di hadapan tiga kelompok suporter, ia tidak menginginkan gesekan antar suporter terjadi lagi. Polresta Surakarta memberikan rekomendasi agar tidak terjadi kejadian serupa.
"Mulai dari sistem pengaman pergerakan massa suporter untuk mendukung Persis Solo, khususnya dalam pertandingan tandang untuk diberitahukan ke polisi," katanya.
Terkait pengamanan, dan pengawalan massa suporter saat berangkat, lanjut dia, Polresta Solo akan secara aktif berkoordinasi dengan Polres jajaran wilayah yang dilalui rute keberangkatan dan kepulangannya oleh massa suporter.
"Saya meminta beberapa titik atau spot keberangkatan para supporter diberlakukan menjadi satu titik untuk memudahkan pengawasan, pengamanan dan pengawalan," paparnya
Baca Juga
Ribuan Atlet dan Ofisial Tim Tamu ASEAN Para Games Mulai Tiba di Solo
Ia menegaskan selama proses pengawalan ini, para suporter diharapkan mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku serta mengikuti arahan dan rute yang telah disepakati.
"Demi nama baik Solo para koordinator suporter agar menjaga prolaku saat masuk wilayah lain dan tidak melakukan provokasi," pungkasnya.
Presiden Pasoepati, Maryadi Gondrong mengatakan, mengatakan dalam pertemuan tersebut membahas evaluasi terkait kejadian keributan di Jogja. Ia pun akan menertibkan anggota jika melakukan kesalahan.
"Jangan sampai peristiwa di Yogyakarta terulang. Saling menjaga keharmonisan antar suporter dan kepolisian itu penting," kata Maryadi.
Ia pun mendukung rencana Manajemen Persis Solo melakukan blacklist oknum suporter yang terlibat dalam kericuhan. Hal ini sebagai peringatan keras suporter untuk menjaga sikap. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Laga Perdana di Liga 1 2022/2023, Dewa United FC Kalahkan Persis Solo
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Plus-minus Sepak Bola Indonesia di Mata Peter de Roo, Pelatih Baru Persis Asal Belanda

Ibadah Paskah, Polresta Surakarta Jaga Gereja 24 Jam

Dalih Polresta Surakarta Belum Berlakukan BPKB Elektronik

Pasoepati: Manajemen Bobrok, Persis Solo Diobok-obok!

Persis Solo Rekrut Pemain Asal Liga Uruguay Gonzalo Andrada

Piala Presiden 2024, Persis Solo Bawa 27 Pemain ke Bandung

Bintang Persis Messidoro Mundur, Manajemen Hargai Keputusan Pemain

Wacana Prabowo Tampung Anak-Anak Korban Perang Palestina, Persis Sarankan Hanya Sementara

Coach Milo Beberkan Kunci Kemenangan Persis

Persis Solo Kalah dari Dewa United FC, Pelatih Tithan Wulung Minta Maaf
