Polisi Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Penggelapan Aset Pailit Eks Bupati Kepulauan Sula

Ilustrasi Polda Metro Jaya (Foto: Merahputih.com/Joseph Kanugrahan)
Merahputih.com - Polda Metro Jaya diminta untuk menindaklanjuti dugaan penggelapan boedel pailit (aset pailit) serta pemalsuan surat/dokumen yang melibatkan mantan Bupati Kepulauan Sula, Ahmad Hidayat Mus dan Sandiana Soemarko. Keduanya diduga kongkalikong menggelapkan aset yang sedang dalam status pailit.
Hal ini disampaikan Muhammad Ashar Syarifuddin selaku pihak pelapor sekaligus kurator atau pihak yang mengurus serta mengawasi harta pailit Ahmad Hidayat Mus. Ahmad Hidayat Mus merupakan debitor pailit sejak 6 Juli 2020 berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 73/pdt.sus/pailit/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.
"Kami sebagai Kurator yang berwenang terkait harta kekayaan debitor pailit berharap agar laporan kami supaya cepat ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku, harus sudah tersangka dan di limpah ke persidangan dan diputus secepatnya," kata Ashar kepada wartawan, Minggu (2/2).
Baca juga:
Polda Metro Masih Bungkam Soal Rincian Penyalahgunaan Wewenang
Ashar selaku kurator Ahmad Hidayat Mus menjelaskan, berdasarkan UUK dan PKPU Nomor 37 tahun 2004 Pasal 1 Juncto Pasal 24 menyebut bahwa seluruh harta kekayaan debitor pailit berada dalam keadaan sita umum dan demi hukum debitor kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus harta kekayaaannya.
"Tapi ketika kurator menjalankan tugas wewenangnya untuk melakukan pemberesan terkait harta pailit, yaitu melakukan lelang terkait harta kekayaan debitor pailit, ternyata terjadi ada peralihan terkait objek boedel pailit berupa tanah dan bangunan di Jakarta Selatan yang sudah ditetapkan oleh Pengadilan masuk dalam Boedel Pailit," sambung Ashar.
Atas dasar itu, Ashar dan tim kurator kemudian melaporkan dugaan pidana penggelapan boedel pailit, penipuan atau perbuatan curang, serta pemalsuan surat yang diduga dilakukan oleh Ahmad Hidayat Mus dan keluarga dengan pihak pembeli, Sandiana Soemarko ke Polda Metro Jaya.
Laporan tersebut telah diterima Polda Metro Jaya tertanggal 22 September 2023 dengan nomor laporan polisi 5659/IX/2023/SPKT/Polda Metro. Ahmad Hidayat Mus dan Sandiana Soemarko dilaporkan karena diduga melanggar pasal 372, 378, 263 serta 266 KUHP.
"Kurator melaporkan Ahmad Hidayat Mus selaku Debitor Pailit, Nurohkmah selaku Istri Ahmad Hidayat Mus, Salshabilla Widya Luthfi Mus (anak Hidayat Mus) dan Sandiana Soemarko selaku pembeli atau penerima peralihan objek boedel pailit," terang Ashar.
Berdasarkan informasi yang diperoleh tim kurator, laporan tersebut saat ini sudah masuk status penyidikan berdasarkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) tertanggal 16 Januari 2024. Namun, hingga saat ini Polda Metro Jaya belum menetapkan tersangka terkait dugaan penggelapan aset pailit tersebut.
Baca juga:
"Terkait dengan kelanjutannya, sudah 1 tahun lebih sejak naik sidik hingga saat ini belum ada penetapan tersangka yang dilakukan oleh penyidik Polda Metro Jaya, padahal secara dasar hukum sudah harus ada tersangkanya, yakni Ahmad Hidayat Mus, Nurokhmah, Salshabilla Mus, termasuk Sandiana Soemarko," kata Ashar.
Menurut Ashar, Ahmad Hidayat Mus sebagai debitur pailit tidak kooperatif dan termasuk yang tidak beritikad baik dalam proses baik di PKPU maupun pailit. Mantan Bupati Kepulauan Sula tersebut dianggap tidak tunduk dan patuh terhadap putusan pengadilan dengan dugaan melakukan penggelapan kongkalikong dengan Sandiana Soemarko.
Sementara itu, Sandiana Soemarko disebut-sebut banyak terlibat dalam kasus tanah. Sandiana Soemarko pernah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terlibat jual beli aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur yang berada di Jakarta Selatan. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Kapolda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Temukan Bukti Oknum Polisi Jadi Beking Bandar Narkoba

Polisi Gagalkan Peredaran Narkoba Senilai Rp 1,3 T di Jabodetabek, 4,5 Juta Jiwa Nyaris Jadi Korban

Dirkrimsus dan Dirkrimum Polda Metro Jaya Dirombak, Mabes: Bagian dari Penyegaran Institusi

Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf

2 Orang Yang Ditemukan Setelah Dinyatakan Hilang Saat Aksi Demo, Ada di Malang dan Sukamara Kalteng

Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta

Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor

Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI

Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah
