Polisi Beberkan Mengapa Yodi Prabowo Berani Tusuk Dada dan Leher

Andika PratamaAndika Pratama - Minggu, 26 Juli 2020
Polisi Beberkan Mengapa Yodi Prabowo Berani Tusuk Dada dan Leher

Wartawan Metro TV ditemukan tewas di sisi pinggir Tol JORR, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7) siang. (Foto: Twitter @TMCPoldaMetro)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Cara bunuh diri dengan menikam dada dan leher menggunakan pisau, seperti yang dilakukan Editor Metro TV Yodi Prabowo disebut polisi bukan metode baru.

"Ada beberapa contoh metode bunuh diri serupa," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat kepada wartawan, Sabtu (25/7).

Baca Juga

Kekasih dan Rekan Kerja Ungkit Perilaku Aneh Yodi Prabowo Sebelum Ditemukan Tewas

Ade menuturkan, soal lokasi bunuh diri Yodi yang tak logis seperti di pinggir tol, hal itu tak lepas dari 'penguasaan' medan lantaran Yodi kerap melintasi pinggir tol Ulujami. Dari rumahnya di Rempoa menuju Metro TV di Kedoya.

"Dia memang sudah tahu medan karena sering lewat sana," jelas Ade.

Soal dari mana Yodi mendapat cara untuk melakukan upaya bunuh diri seperti ini polisi tidak mengetahuinya.

Editor Metro TV Yodi Prabowo yang ditemukan tewas Jumat (10/7/2020), 11.45 WIB di Jalan Ulujami Raya, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Editor Metro TV Yodi Prabowo yang ditemukan tewas Jumat (10/7/2020), 11.45 WIB di Jalan Ulujami Raya, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Polisi mengatakan, Yodi punya keberanian menusuk dirinya sendiri buntut usai mengonsumsi narkotika jenis amfetamin. Biasanya kandungan ini ada pada narkoba seperti ekstasi.

"(Mengonsumsi amfetamin membuat) Meningkatnya keberanian yang luar biasa. Jangan pernah bandingkan pemikiran orang normal dengan orang tak normal (habis konsumsi narkoba)," katanya.

Yodi Prabowo sempat datang ke Rumah Sakit guna memeriksa apakah dia mengidap penyakit HIV sebelum menghabisi nyawanya sendiri.

Pemeriksaan ini dilakukan atas dasar keinginannya sendiri. Hasil dari tes HIV itu belum sempat diambil oleh Yodi hingga akhirnya meninggal dunia. Polisi tidak menjelaskan hasil dari pemeriksaan HIV tersebut.

"Atas kehendaknya sendiri, positif atau tidaknya HIV. Hasilnya, sampai dia meninggal dunia hasil itu belum diambil," kata Ade.

Hal ini diketahui polisi dari penelusuran hingga ke rekening milik korban. Hasilnya diketahui korban sempat melakukan cek kesehatan dan membayar dengan rekening miliknya sendiri.

Yodi melakukan pemeriksaan kesehatan ke RS Cipto Mangunkusumo Kencana. Di sana, Yodi bertemu langsung dengan dokter penyakit kulit dan kelamin.

"Dokter ahli penyakit kulit dan kelamin yang dilakukan pengecekan dan ada keluhan dia konsultasi ke dokter dan kemudian disarankan melakukan pengecekan," kata Ade yang pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan ini.

Baca Juga

Melalui Sang Kekasih, Yodi Prabowo Beri 'Sinyal' Ingin Bunuh Diri

Yodi Prabowo ditemukan sudah tak bernyawa di pinggir Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Juli 2020. Saat ditemukan, korban mengenakan jaket hijau, celana hitam, tas selempang hitam, memakai sepatu dan masih mengenakan helm.

Dua pekan lamanya polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan. Pada awalnya Yodi sempat diduga dibunuh. Namun, hasil berkata lain. Lewat lima analisa yang dilakukan polisi kenyataannya Yodi bunuh diri bukan dibunuh oleh orang lain. (Knu)

#Metro TV
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Akhirnya, Jasad Wartawan Metro TV Korban Ledakan Speedboat Basarnas Ditemukan Setelah 7 Hari
Akhirnya, jenazah Sahril Helmi wartawan Metro TV biro Maluku Utara (Malut), korban terakhir ledakan Speedboat Rigid Inflatable Boat (RIB) 04 Basarnas Ternate berhasil ditemukan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 08 Februari 2025
Akhirnya, Jasad Wartawan Metro TV Korban Ledakan Speedboat Basarnas Ditemukan Setelah 7 Hari
Bagikan