Melalui Sang Kekasih, Yodi Prabowo Beri 'Sinyal' Ingin Bunuh Diri

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 25 Juli 2020
Melalui Sang Kekasih, Yodi Prabowo Beri 'Sinyal' Ingin Bunuh Diri

ID Card Metro TV milik almarhum Yodi Prabowo. Foto: ANTARA

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Editor Metro TV, Yodi Prabowo diduga meninggal dunia bunuh diri. Hal ini terungkap saat Polda Metro Jaya merilis hasil penyelidikan kasus tersebut pada Sabtu (25/7)

Pada sang kekasih, Suci, Yodi sempat menanyakan jika dirinya meninggal dunia apakah Suci bersedih.

"Kalau nanti aku enggak ada, kamu sedih enggak?' ucap Suci menirukan Yodi.

Baca Juga

Polisi: Editor Metro TV Diduga Kuat Bunuh Diri

Psikolog Forensik Riza Indragiri menyampaikan, masyarakat awam barangkali menganggap sepele perkataan semacam itu. Tapi dari perspektif psikologi, kalimat tersebut merupakan pertanda suicidal ideation (pemikiran tentang bunuh diri).

"Pemikiran semacam ini sama sekali tidak boleh dianggap enteng," kata Reza saat dihubungi wartawan, Sabtu (25/7).

Reza melanjutkan, WHO, misalnya, menyimpulkan bahwa sekitar 60 persen transisi dari pemikiran tentang bunuh diri ke rencana bunuh diri, lalu berlanjut ke langkah bunuh diri berlangsung dalam kurun 12 bulan sejak pemikiran itu muncul untuk pertama kalinya.

Metro TV berduka cita atas wafatnya Yodi Prabowo, News Video Editor. Foto: Instagram/@metrotv
Metro TV berduka cita atas wafatnya Yodi Prabowo, News Video Editor. Foto: Instagram/@metrotv

Cepatnya proses transisi itu mengirim pesan bahwa masyarakat harus lebih serius menyikapi perkataan tentang keinginan bunuh diri yang dikemukakan siapa pun.

"Seperti otoritas penerbangan yang tidak menoleransi ucapan 'bom' siapa pun juga perlu menyemangati orang-orang dengan suicidal ideation untuk selekasnya mencari bantuan medis dan psikis," tegas Reza.

Reza Indragiri menyebut masyarakat terlanjur menganggap kasus Yodi sebagai pembunuhan.

"Boleh jadi sebagian masyarakat menolak simpulan itu karena kadung terkunci dalam anggapan bahwa itu pembunuhan," ujar Reza

Baca Juga

Sebelum Bunuh Diri, Yodi Prabowo Konsumsi Narkotika dan Temui Dokter Kelamin di RSCM

Sementara itu, Polisi mengungkap fakta lainnya ia pernah berkonsultasi dengan dokter di RSCM, Jakarta Pusat kemudian melakukan pemeriksaan laboratorium.

Adapun, dokter yang dimaksud adalah dokter kulit dan penyakit kelamin. Itu terlihat dari hasil transaksi keuangan. Namun, hasil pemeriksaan tersebut belum keluar hingga akhirnya dia melakukan aksi bunuh diri. Selain itu, fakta tersebut sangat berkaitan dengan kematian Yodi karena polisi menduga Yodi bunuh diri karena depresi.

"Apa penyebab adanya penyakit kelamin itu? Perilaku seperti apa yang almarhum tampilkan sehingga bisa terkena penyakit tersebut? Bayangkan dampaknya terhadap kehidupan pribadi dan rencana-rencana hidupnya," tutur Reza.

Polisi mengungkap hasil pengecekan telepon genggam, Yodi Prabowo Dari hasil pemeriksaan akun Whatsapp (WA) milik Yodi, polisi menyebut tidak ada hal mencurigakan.

"Analisa berdasarkan CDR (call data record) dari WA dan sebagainya tidak ada mencurigakan," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat (tengah) beri penjelasan penyebab kematian Yodi Prabowo dalam jumpa pers di Mako Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020). ANTARA/ Fianda Sjofjan Rassat
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat (tengah) beri penjelasan penyebab kematian Yodi Prabowo dalam jumpa pers di Mako Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020). ANTARA/ Fianda Sjofjan Rassat

Tubagus menambahkan, tidak ada juga di akun WA korban pesan-pesan ancaman atau pesan yang mengarah kalau Yodi punya masalah sehingga akhirnya tewas. Misteri kematian Yodi akhirnya terkuak setalag dua pekan lamanya.

Sempat diduga dibunuh, polisi mengatakan kenyataannya Yodi tewas bunuh diri. Hal ini diketahui dari hasil lima analisa yang dilakukan.

"Tidak ada, tidak ada ancaman dari luar dan lain-lain," katanya.

Yodi Prabowo ditemukan sudah tak bernyawa di pinggir Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7). Saat ditemukan, korban mengenakan jaket hijau, celana hitam, tas selempang hitam, memakai sepatu dan masih mengenakan helm.

Berdasarkan data yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh seorang saksi setelah melihat sepeda motor di sebuah warung bensin dalam keadaan mesin sudah dingin.

Baca Juga

Polisi Belum Tutup Kasus Kematian Editor Metro TV

Beberapa saat kemudian, sejumlah anak yang sedang bermain layangan di pinggir jalan tol melihat ada sesosok mayat laki-laki yang tergeletak.

Dua pekan lamanya polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan. Pada awalnya Yodi sempat diduga dibunuh. Namun, hasil berkata lain. Lewat lima analisa yang dilakukan polisi kenyataannya Yodi bunuh diri bukan dibunuh oleh orang lain. (Knu)

#Metro TV
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Akhirnya, Jasad Wartawan Metro TV Korban Ledakan Speedboat Basarnas Ditemukan Setelah 7 Hari
Akhirnya, jenazah Sahril Helmi wartawan Metro TV biro Maluku Utara (Malut), korban terakhir ledakan Speedboat Rigid Inflatable Boat (RIB) 04 Basarnas Ternate berhasil ditemukan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 08 Februari 2025
Akhirnya, Jasad Wartawan Metro TV Korban Ledakan Speedboat Basarnas Ditemukan Setelah 7 Hari
Bagikan