Pohon Kapur Barus Cuma Ada di Indonesia
Pohon Kapur penghasil getah Barus (Foto: Blogspot)
Merahputih budaya- Pernah menghirup aroma Kapur Barus yang begitu menyengat? Ya, benda berbentuk bulat berwarna-warni ini lazim digunakan ibu rumah tangga sebagai pewangi lemari dan toilet. fungsinya adalah sebagai pengusir bau apek yang ditimbulkan dari kelembapan suhu ruangan. Tak jarang ibu-ibu rumah tangga memanfaatkan kapur barus untuk mengusir sejumlah hewan yang betah mendiami lokasi lembab, seperti kecoak, rayap dan kutu.
Nah, tahukah anda bahwa Kapur Barus berasal dari getah tanaman yang cuma tumbuh dan berkembang di Indonesia? Berdasarkan data yang dihimpun merahputih.com, diketahui Kapur Barus berasal dari getah tanaman Kapur (Dryobalanops aromatica) yang tumbuh di wilayah Barus, Sumatera Utara.
Pohonnya tinggi dan bergetah memiliki kandungan zat padat berwarna keputihan yang mengkristal. Dari getah inilah kemudian diolah menjadi Barus berkualitas terbaik di dunia.
Banyak manfaat yang dapat ditemukan dari produk Kapur Barus. Sejak awal, Produk pewangi ini ternyata sudah sangat terkenal hingga berbagai belahan dunia dan di manfaatkan jauh sebelum penanggalan tahun masehi diberlakukan, tepatnya 5000 tahun sebelum masehi. Waktu itu, kapur barus dimanfaatkan oleh kerajaan firaun untuk mengawetkan jenazah raja-raja mesir kuno.

Selain itu, di belahan Timur Tengah, Kapur Barus di manfaatkan sebagai bahan baku campuran wewangian istana. Dan pastinya masih banyak manfaat tanaman yang satu ini.
Berjuta manfaat Kapur Barus membuat tersohornya nama wilayah Barus, Sumatera Utara. Banyak pelancong luar negeri, hijrah ke wilayah tersebut untuk mencari pohon kapur yang menjadi bahan baku produk Barus.
Bahkan, konon Kabarnya produk yang belakangan ini di kenal dengan sebutan kamfer, lebih mahal ketimbang emas dan berlian pada zaman itu.
Namun, kini Pohon Kapur Barus sudah jarang ditemukan di daerah asalnya. sebab tanaman ini sangat sulit untuk dibudidayakan. Ironi memang tanaman yang hanya tumbuh dan berkembang di daratan nusantara ini harus punah.
BACA JUGA:
- Patok Lele, Permainan Tradisional Nusantara yang Menyerupai Baseball
- Mengenal Musala Sebagai Warisan Budaya Nusantara
- Ketua Sandi Nusantara: Ganti Semua Nama Tempat yang Dibuat Penjajah
- Hangatkan Tubuh dengan Sajian Khas Nusantara Wedang Ronde
- Deradikalisasi Nusantara Efektif Cegah Terorisme
Bagikan
Berita Terkait
Pulang Dari Pakistan dan Rusia, Prabowo Langsung Mendarat di Sumatera Utara
Siklon Tropis Senyar Bikin Hujan Lebat dan Ekstrem Landa Sumatera Utara
20 Kejadian Bencana Alam di 6 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, 10 Orang Meninggal Dunia sementara Ratusan Warga Harus Mengungsi
4 Kabupaten Di Sumatera Utara Diterjang Banjir Bandang, Korban Jiwa Tercacat di Tapteng
Longsor 4 Kota/Kabupaten Sumut, Jalan Tapanuli Selatan-Mandailing Natal Putus Total
Seaplane atau Pesawat Amfibi Diuji Coba, Diyakini Meningkatkan Jumlah Wisatawan ke Danau Toba Khususnya Samosir
Sumatera Utara Dilanda Cuaca Ekstrem Sepanjang Minggu, 10 Agustus 2025
7 Kabupaten di Sumatera Utara Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
KPK Kulik Proses Pemenangan Tender Tersangka OTT Proyek Jalan di Pemprov Sumut
KPK Luruskan Informasi, 7 Orang Terjaring OTT Korupsi Proyek Jalan Sumut, Hanya 5 Ditetapkan Tersangka