PM Inggris Biang Keladi Rupiah Anjlok Lagi Tembus Rp14.600 per Dolar


Uang rupiah. Foto: Setkab
MerahPutih.com - Kurs nilai tukar rupiah saat pembukaan transaksi antarbank di Jakarta pagi ini, melemah lima poin menjadi Rp14.616 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.549 per dolar AS.
Sejumlah faktor eksternal masih menjadi penyebab yang membebani pergerakan rupiah anjlok kembali menembus angka di atas Rp14.600 per dolar. Mulai dari penguatan dolar AS di pasa global hingga keputusan Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May menjadi pemicu melemahnya rupiah.

"Dolar AS menguat terhadap mata uang kuat utama dunia seiring ketidakpastian terhadap prospek ekonomi Eropa dan Inggris. Dolar AS kembali menjadi safe haven di tengah ketidakpastian tersebut," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail di Jakarta, Selasa (11/12).
Ahmad mengemukakan ketidakpastian itu menyusul keputusan Perdana Menteri Inggris Theresa May yang menunda pemungutan suara di parlemen terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa. "Menguatnya dolar AS di pasar global itu kembali menekan rupiah pada hari ini," imbuh dia, dilansir Antara.

Sementara itu, Analis CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan penguatan dolar AS kemungkinan relatif terbatas setelah beberapa data makroekonomi Amerika Serikat, seperti upah non-pertanian (non-farm payroll/NFP) di bawah ekspektasi.
"Kemungkinan (rupiah bakal kian melemah), melambatnya data ekonomi AS sebagai imbas dari terjadinya perang dagang," tandas dia. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Legislator Minta BI Tak Biarkan Nilai Rupiah Bergerak Liar

Rupiah Tembus di Atas Rp 16.000 per USD, BI Diminta Aktif Stabilkan

Cara BI Jaga Kestabilan Rupiah Usai Lebaran dan Memanasnya Konflik di Timur Tengah

Rupiah dan IHSG Kompak Melemah
