Fashion

Plastik Kompos, Kunci Fesyen Berkelanjutan

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 03 Februari 2023
Plastik Kompos, Kunci Fesyen Berkelanjutan

Penggunaan plastik kompos menjadi kunci gerakan fashion sustainability. (Foto: Unsplash/Johncameron)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

INDUSTRI fesyen bertanggung jawab atas penggunaan kemasan plastik sebesar 26% dari total plastik yang dibuat secara global tiap tahun. Karena itu, mengganti plastik ke kemasan yang berkelanjutan (sustainable) merupakan salah satu solusi untuk menekan penggunaan plastik.

Kreativitas dan inovasi berbagai merek fesyen diuji untuk kerja sama dengan sektor publik atau swasta demi wujudnya perbedaan yang lebih berarti dan baik.

Selain mendorong konsumen untuk menggunakan kembali tas sekali pakai, upaya utama yang telah dilakukan oleh berbagai merek fesyen adalah menyediakan tas yang dapat digunakan kembali. Juga mengganti kemasan plastik dengan kertas. Terakhir, mendorong daur ulang atau menggunakan kemasan dan tas yang terbuat dari plastik daur ulang.

"Meskipun itu tindakan positif dan menunjukkan bahwa pemilik jenama mencoba melakukan sesuatu, banyak upaya tersebut gagal membuat perbedaan yang berarti," tulis just-style.com.

Baca juga:

Mahasiswa ITB Ubah Sampah Plastik Menjadi Listrik

plastik kompos
Penggunaan tas berbahan kertas pada kemasan toko merek fesyen. (Foto: Unsplash/Henryco)

Blog mode ramai menyuarakan penggunaan kembali kantong plastik yang digunakan jenama fesyen untuk mengirimkan produk mereka. Ternyata plastik itu tidak pernah benar-benar hilang meskipun digunakan beberapa kali.

Plastik berubah menjadi mikroplastik yang mencemari tanah, laut, dan bahkan tertanam di tubuh manusia. Situasi ini menghadirkan ancaman ekologis dan kesehatan yang cukup serius.

Daur ulang juga bukan solusi yang diharapkan banyak konsumen dan pemegang jenama. Hanya sekira 11% dari plastik fleksibel, bahan yang biasanya digunakan untuk pengiriman barang, yang benar-benar masuk ke program daur ulang. Sisanya tidak didaur ulang karena kontaminasi dan ketiadaan keuntungan ekonomis.

Selain itu, meskipun kain dan kantong kertas terlihat indah dan terasa 'alami', mereka juga bukan solusi yang ideal. "Hal tersebut karena mereka membutuhkan penggunaan pohon, volume air yang tinggi, dan melibatkan proses pembuatan yang mencemari lingkungan," catat just-style.com.

Solusi yang telah lama diabaikan, tetapi cukup berkembang adalah menggunakan tas dan kemasan kompos. Ini sebenarnya cara lama, tapi terbukti efektif.

Pengomposan sampah organik berasal dari banyak peradaban kuno, termasuk pada periode Neolitikum pada 10.000 tahun yang lalu di masyarakat Mesir dan Yunani. Pengomposan selalu menjadi cara yang baik untuk meningkatkan kesehatan tanah dan hasil panen.

Saat ini, dengan kondisi erosi tanah dan perubahan iklim, pengomposan memiliki peran untuk membantu penanaman bahan makanan yang cukup untuk populasi global dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang merupakan kontributor utama pemanasan global.

Baca juga:

Mengolah Sampah Plastik Jadi Barang Cantik

plastik kompos
Kemasan kompos dari jenama Gabriela Hearst. (Foto: tipa-corp.com)

Ketika barang-barang, termasuk sisa makanan dan bahan kemasan, dikomposkan, itu membantu mencegah pelepasan metana ke lingkungan.

Oleh karena itu, lebih banyak jenama harus mempertimbangkan kemasan kompos. Apiece Apart, Pangaia, dan Gabriela Hearst telah mengambil langkah ini.

Jenis kemasan ini bisa hancur menjadi kompos pertanian yang berharga. Kemasan tersebut juga dapat digunakan untuk pengiriman barang ke konsumen, kemasan barang yang dibeli di toko. Tim logistik perusahaan dapat menyimpan produk, mengirimkan bahan, dan produk di sepanjang rantai pasokan.

Plastik kompos umumnya transparan dan fleksibel sehingga memberikan manfaat yang sama dengan plastik tradisional.

Jenama yang menggunakan plastik kompos perlu memastikan lebih dulu dengan menguji, sertifikasi, dan melengkapinya dengan instruksi yang jelas untuk konsumen dan pengguna lain tentang bagaimana dan dimana pembuatan komposnya.

Pemerintah setempat perlu menawarkan jasa angkut bahan kompos dari rumah-rumah yang menerima kemasan kompos. Dengan kata lain, pengomposan perlu menjadi bagian yang lebih besar dari sekadar pengelolaan limbah.

Mengirimkan bahan kompos bersertifikat ke tempat di mana mereka benar-benar akan dikomposkan harus semudah membuang jenis sampah lainnya. Gudang perusahaan dan titik rantai pasokan lainnya juga perlu bekerja sama dengan composter untuk memproses limbah kompos mereka. (ahs)

Baca juga:

Master & Dynamic Keluarkan Speaker Perdana Berbahan Beton Komposit

#Fashion #Sustainability
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

ShowBiz
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
The Breeze: Swim Swim Capsule Collection
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
Fashion
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
JF3 Fashion Festival mewujudkan visi Recrafted: A New Vision demi mengangkat kreativitas dan keahlian tangan Indonesia ke tingkat global melalui kolaborasi dan inovasi berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
JF3 Fashion Festival Bawa Industri Mode Indonesia ke Kancah Global, akan Tampil di Busan Fashion Week 2025
Fun
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
USS 2025 hadir dengan tiga area utama: Lifestyle Market, Reseller & Collector’s, serta Toys & Hobbies.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
Fun
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
Urban Sneaker Society 2025 digelar di JICC Senayan dengan 300 brand, puluhan kolaborasi eksklusif, dan instalasi seni Glassbox Project.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
Fashion
USS 2025 Kembali Digelar di JICC, Lebih dari 300 Brand Bakal Ikut Berpartisipasi!
USS 2025 akan kembali digelar pada 7-9 November 2025 di JICC, Jakarta Pusat. Ada lebih dari 300 brand yang bakal berpartisipasi dalam event ini.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
USS 2025 Kembali Digelar di JICC, Lebih dari 300 Brand Bakal Ikut Berpartisipasi!
Fashion
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
SMM mengajak kita semua untuk melarung kedukaan atas kerusakan laut sekaligus menumbuhkan harapan agar semakin banyak yang sadar dan berupaya memperbaikinya.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
Fashion
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
JFW 2026 menampilkan lebih dari 100 desainer dan label terkemuka tanah air.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
ShowBiz
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Berkolaborasi dengan Kasatmata, Silampukau hadirkan album Stambul Arkipelagia.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Fashion
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Kain indah memesona tersebut menjadi representasi batik tulis asal Maluku Tengah nan berkarakter dan memikat.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Fashion
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Converse All Star adalah platform komunitas global yang didedikasikan untuk mendukung dan memberdayakan para kreator muda yang sedang berkembang.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
 Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Bagikan