Pintek dan SIPLah Ajak UKM Pendidikan Maksimalkan Potensi Bisnis


Siap membantu UKM pendidikan. (Foto: Unsplash/Scott Graham)
PINTEK sebagai perusahaan teknologi finansial terus mendukung pengembangan UKM pendidikan lewat program Sistem Pengadaan Informasi Sekolah (SIPLah). Lewat acara bertajuk Pintek Conference Roadshow: Perkuat Ekosistem UKM di Satuan Pendidikan Melalui SIPLah, Selasa (30/3), Pintek mengajak UKM untuk mengembangkan potensi bisnis lebih optimal bersama SIPLah.
“Pintek Conference Roadshow kami hadirkan sebagai ruang diskusi, bertukar informasi, dan berbagi pengetahuan mengenai cara untuk mengembangkan potensi bisnis UKM yang bergerak di bidang pendidikan melalui SIPLah,” kata Co-Founder dan Direktur Utama Pintek Tommy Yuwono.
“Kami berharap produk Pintek dapat membantu permodalan UKM dalam memenuhi kebutuhan maupun permintaan dari sekolah,” lanjutnya.
Baca juga:

Dalam acara ini juga turut mengundang Ibu Dwi Andriani, Asisten Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Kemenkop UKM), Bapak Teguh Adi Suryandono Direktur Bisnis PT INTI selaku mitra marketplace SIPLah. Ke depannya, Pintek Conference Roadshow akan dihadirkan di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Denpasar, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, serta wilayah lain di Indonesia.
SIPLah dirancang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk dapat digunakan dalam pengadaan barang dan jasa sekolah yang dilakukan secara daring. SIPLah diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan efektivitas serta pengawasan pengadaan barang dan jasa sekolah yang bersumber dari dana BOS.
Baca juga:
Pintek Gandeng Marketplace INTI untuk Permodalan UKM SIPLah
Sistem ini yang memfasilitasi UKM yang bergerak di bidang pendidikan untuk menyediakan kebutuhan sekolah seperti buku, seragam, barang elektronik, dan perlengkapan kebutuhan lainnya.
Menurut survei Asian Development Bank (ADB) terkait dampak pandemi terhadap UMKM di Indonesia, 88 persen usaha mikro kehabisan kas atau tabungan, dan lebih dari 60 persen usaha mikro kecil ini sudah mengurangi tenaga kerjanya.

“Dengan terintegrasi pada SIPLah, diharapkan transaksi UKM dapat lebih masif dan sistematis secara digital sehingga memudahkan untuk pengembangan bisnis kedepannya. Kolaborasi ini tentu membutuhkan dukungan dari seluruh pihak, mulai dari pelatihan hingga realisasinya, terutama dengan kehadiran Pintek sebagai perusahaan yang memberikan inovasi keuangan untuk pendanaan modal usaha bagi UKM/Vendor SIPLah,” kata Dwi.
Menurut Teguh, program SIPLah yang diinisiasi oleh Kemendikbud membuka ruang dan kesempatan yang luas bagi para UKM, serta penjual peralatan edukasi yang selama ini memberi supply ke sekolah-seklolah.
“Ditambah dengan adanya dukungan dari Pintek, para penjual di SIPLah seharusnya tidak perlu khawatir akan permasalahan modal atau keuangan karena dapat diakomodir oleh Pintek,” tutup Teguh. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kombinasi Efisiensi dan Kenyamanan Jadi Solusi Cuci Pakaian di Era Modern

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Gen Z Juga Suka Nabung, Simpan Uang di Dompet Digital

Hai Anak Muda, Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya

4 Alasan Kenapa Harus Konsumsi Keju

Komunal Dorong Diversifikasi Cerdas lewat Deposito BPR

Ramalan Zodiak 13 April 2025: Cinta dan Keuangan, Apakah Saling Mengisi atau Justru Menjadi Beban?

Ramalan Zodiak 11 April 2025: Cinta, Karier, dan Keuangan Anda Hari Ini

Ramalan Zodiak 10 April 2025: Tantangan Asmara, Keuangan, dan Keluarga

BTS Terlalu Lama Hiatus, Perusahaan HYBE Rasakan Penurunan Finansial
