Pimpinan MPR Ungkap Kunci Mengolah dan Mengoptimalkan Kekayaan Alam Indonesia

Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid. (Foto: antaranews)
MerahPutih.com - Potensi kekayaan alam yang melimpah di Indonesia harus bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Salah satu kunci utama mengolah dan mengoptimalkan potensi itu dengan memiliki sumber daya manusia (SDM) unggul.
"Bahaya kalau daerah kaya, tapi masyarakatnya tidak sejahtera," ucap Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid atau Guz Jazil, Minggu (24/10).
Ia menjelaskan kekayaan alam Indonesia diantaranya laut dan isinya, kesuburan tanahnya, gunung-gunung dengan kandungan emas dan nikel hingga kandungan minyak dan gas.
Baca Juga
Dijerat Pasal Berlapis, Muhammad Kece Terancam 6 Tahun Penjara
Dia menyatakan dulu penjajah ingin mendapatkan rempah-rempah di Indonesia sebagai bumi nusantara. Namun, ternyata di bawah bumi Indonesia tersimpan banyak mineral berharga seperti nikel, emas, minyak dan lainnya.
"Tapi semua itu tanpa sumber daya manusia (SDM) yang baik, kekayaan alam kita tidak bermakna. Ibarat pepatah ayam mati di lumbung padi," tegas dia..
Selain itu, Maluku Utara yang terdiri dari pulau-pulau juga merupakan daerah yang kaya akan budaya dan tradisi, termasuk bahasa. Keberagaman yang ada harus terus disatukan dalam balutan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.
"Pancasila adalah dasar negara, pandangan hidup bangsa yang menyatukan suku-suku, adat, keyakinan, pikiran, itu ada di Pancasila. Kalau dasar ini dicabut, hilang negara," tutur dia.

Menurutnya, empat pilar tersebut tidak hanya cukup dimengerti, tapi harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Sosialisasi empat pilar kebangsaan ini akan kuat jika nasionalisme kita tumbuh. Anak-anak kita mulai kecintaannya pada nasionalisme berkurang. Padahal cinta nasionalisme ini sangat penting," ujarnya.
Dikatakan Gus Jazil, dulu setelah era Reformasi, dibentuk UU Otonomi Daerah. Sejumlah daerah dimekarkan. Salah satunya Maluku Utara yang merupakan hasil dari Otonomi Daerah. Salah satu tujuannya yaitu untuk memperpendek pelayanan pemerintahan dan mempercepat kemajuan daerah.
"Kenapa sekarang kita belum maju-maju, jangan salahkan siapa-siapa. Salahkan diri kita sendiri karena belum pintar-pintar," ujar Guz Jazil.
Baca Juga
Tiba di Bareskrim, Muhammad Kece: Semoga Bangsa Indonesia pada Sadar
Ia menegaskan salah satu mandat atau amanah reformasi, selain memberantas praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), juga dilakukan amandemen UUD. Di dalamnya selain membatasi masa jabatan presiden menjadi maksimal dua periode, juga ada hal penting bagaimana caranya agar Indonesia maju lebih cepat.
"Pilihannya memasukkan 20 persen anggaran negara untuk pendidikan agar masyarakat Indonesia menikmati pendidikan dan memiliki daya saing sehingga tidak tertinggal. Sekaya apa pun sumber daya kita kalau masyarakat kita belum pintar, SDM kita belum unggul, pasti ada orang lain yang memintari kita," kata Guz Jazil mengingatkan. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Sejumlah Tokoh Bangsa, Mantan Presiden dan Wapres Hadiri Sidang Tahunan MPR 2025

Momen Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025

MPR Selesaikan Rumusan Awal Pokok-Pokok Haluan Negara, Muzani Ajak Masyarakat Beri Masukan

Ketua MPR: Korupsi, Pengkhianatan terhadap Ruh Kemerdekaan dan Merusak Demokrasi

Ketua MPR Apresiasi Program Pemerintah untuk Ekonomi Inklusif dan Kesejahteraan Rakyat

Ketua MPR Muzani Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina

Pantun Pantun Ketua MPR Ahmad Muzani Bikin Prabowo Senyum di Sidang Tahunan MPR 2025

Ketua MPR Anggap Korupsi sebagai Penghancur Harapan Masa Depan, Ajak Seluruh Bangsa Introspeksi dan Menjaga Marwah Demi Indonesia Lebih Baik

Wakil Ketua MPR Sambut Presiden ke-6 SBY dan Presiden ke-7 Joko Widodo

Parlemen Sudah Siap Gelar Sidang Tahunan, Berbagai Ornamen Sudah Terpasang di Gedung Nusantara
