Pimpinan KPK Tertarik dengan Data Dugaan Korupsi BUMN dari Erick Thohir

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 06 Juli 2020
Pimpinan KPK Tertarik dengan Data Dugaan Korupsi BUMN dari Erick Thohir

Menteri BUMN Erick Thohir. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.

Ukuran:
14
Audio:

MeraPutih.com - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku "tertarik" dengan data-data yang dimiliki Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir soal dugaan korupsi di perushaan pelat merah.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua KPK Nawawi Pamolango menanggapi pernyataan Erick yang menyebut telah menemukan 53 kasus korupsi di BUMN.

Baca Juga:

LPSK Gandeng Kementerian BUMN Penuhi Hak Psikososial Korban Tindak Pidana

"Saya jadi tertarik untuk 'meminta' data tersebut dari beliau. Mungkin luput dari pantauan dan monitoring KPK," kata Nawawi dalam keterangannya, Senin (6/7).

Menurut Nawawi tak hanya sekali Erick mengungkap dugaan praktik korupsi di Kementerian BUMN. Erick sebelumnya buka-bukaan soal adanya mafia alat kesehatan. Nawawi meminta Erick tak hanya berkomentar mengenai dugaan korupsi tersebut.

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers dan sejumlah tersangka kasus OTT Bupati Kutai Timur di gedung KPK Jakarta, Jumat (3/7/2020) malam. ANTARA/HO-KPK/aa. (humas KPK)
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers dan sejumlah tersangka kasus OTT Bupati Kutai Timur di gedung KPK Jakarta, Jumat (3/7/2020) malam. ANTARA/HO-KPK/aa. (humas KPK)

Untuk itu, Nawawi meminta mantan Presiden Inter Milan ini melaporkan dan menyerahkan data-data soal puluhan perusahaan pelat merah yang diduga melakukan tindak pidana korupsi kepada KPK.

"Beliau kan tahu alamat kantor KPK. Malahan tercatat sudah sampai dua kali berkunjung ke kantor KPK dan kami juga sudah pernah courtesy call ke kantornya," ujar Nawawi.

Baca Juga:

KPK Garap Eks Bos Keuangan BUMN PT Dirgantara Indonesia

Bahkan, kata komisioner KPK berlatar belakang hakim ini, lembaga antirasuah siap menjemput bola untuk memperoleh data-data yang dimiliki Erick Thohir tersebut.

"Atau jika perlu, KPK yang akan datang menjemput data-data kasus korupsi yang dimiliki Pak Erick," kata Nawawi. (Pon)

Baca Juga:

Ini Peruntukan Uang Negara Rp30 Triliun di Bank BUMN

Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan