Pilkada Serentak 2017 Tidak Terlalu Berpengaruh pada Pertumbuhan Pasar Properti

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2017 tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan pasar properti. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPD REI Jawa Barat Irfan Firmansyah.

“Pilkada sekarang enggak terlalu berpengaruh karena sifatnya regional. Jabar hanya Tasikmalaya dan Cimahi,” terang Irfan melalui saluran telepon, Selasa (14/2).

Selain itu, Irfan menjelaskan pula bahwa tren pertumbuhan pasar properti pada awal tahun ini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Di awal tahun biasanya agak slow down, setelah itu barulah terjadi peningkatan” paparnya.

Ia mengaku optimistis dengan pertumbuhan pasar properti pada tahun ini dan memprediksi akan terjadi pertumbuhan sebesar 20%. Beda dengan pertumbuhan tahun lalu yang relatif agak flat. Jika melihat berdasarkan segmentasi pasar, terjadi penurunan di kelas menengah atas. Penurunan penjualan rumah-runah yang harganya di atas Rp2 miliar berkisar dari 30 hingga 40%.

Terjadi pergeseran penjualan ke rentang harga Rp400 juta-Rp600 juta. Pertumbuhan pasar rumah di harga Rp200 juta juga cenderung stagnan, yakni 5%.

Sementara itu, Principle Balindo Realty M Firdaus NK mengungkapkan, dari kacamata broker, pasar properti terbagi dua, yaitu primary market atau produk pengembang dan secondary market atau perorangan dan properti second.

“Pasar broker adalah secondary market. Jadi secara keseluruhan, kita tidak terdampak dengan hal-hal seperti pilkada,” tuturnya.

Pilkada lebih berdampak pada pengembang-pengembang primary market, terutama pengembang apartemen.

Berita tentang Persib Bandung ini berdasarkan laporan dari Rina Garmina, kontributor merahputih.com untuk wilayah Bandung dan sekitarnya. Baca juga laporan Rina Garmina dari Bandung dalam berita: Polda Jabar Kirim 600 Personel Brimob ke Jakarta