Pilih Pemimpin, Pengamat: Masyarakat Jakarta Masih Lihat Sisi Sosiologis


Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat menertiban sejumlah spanduk yang mengandung unsur Sara, Rabu, (15/3). (MP/Rizki Fitrianto)
Pencoblosan Pilgub DKI Jakarta 2017 putaran kedua sudah di depan mata. Dinamika politik pun semakin meruncing.
Tak hanya beradu program dan visi-misi, kedua pasangan calon kepala daerah pun terlibat adu kampanye. Mulai dari kampanye positif, hingga dipandang kampanye negatif alias kampanye hitam.
Isu SARA menjadi salah satu pola yang masih dipakai timses paslon untuk merebut elektabilitas elektoral.
Menurut pengamat politik Pangi Sarwi, isu agama atau SARA sangat mudah dimainkan, apabila masyarakat masih belum rasional. Masyarakatnya yang masih dominan melihat sisi sosiologis.
"Ini sangat mudah dimainkan tim pemenangan, ketika memang masyarakat belum rasional, masyarakatnya masih sosiologis. Politisasi agama masih mudah diterima oleh pemilih sosioligis, yang memilih atas dasar SARA. Bukan program atau kinerja," terangnya kepada merahputih.com, Kamis (6/4).
Ia menilai perilaku pemilih sosiologis ini muncul dikarenakan adanya penggembosan dari pihak ketiga yang mengambil keuntungan.
"Setiap pasangan saya yakin sudah pasti punya komitmen agar bertarung dalam ruang ide gagasan, pikiran, dan program. Bukan masuk pada wilayah sensitif. Kemungkinan ada pihak ketiga yang mengembosi isu ini," terangnya.
Pihak ketiga ini, katanya bisa ada di pihak Anies atau pihak Ahok. "Toh, kedua tim paslon memainkan isu ini, yang ditakutkan kita terjebak pada isu SARA," katanya.
Untuk itu, lanjutnya, perlu ada refleksi terhadap perjalan bangsa ini. "Kita harus meyakini bahwa kita negara ketuhanan berarti Tuhan bagi semua agama. Kita meyakini bahwa kita bukan negara agama, tapi Pancasila," tuntasnya.
Baca juga berita lain terkait Pilgub DKI 2017 dalam artikel: Debat Pilgub DKI Putaran Dua, Warga Ajukan Pertanyaan
Bagikan
Berita Terkait
Legislator Ingatkan Para Calon Kepala Daerah Hindari Kampanye Hitam

PWNU Jakarta Sebut RK, Anies, Pras PDIP, hingga Kaesang Layak Jadi DKI 1

Prabowo Sebut Sudah Kenyang Jadi Sasaran Black Campaign
Ridwan Kamil Pertimbangkan Opsi Maju di Pilgub DKI atau Jabar di 2024

Golkar Ucap Terima Kasih pada PSI Terkait 2 Kadernya Didukung Jadi Cagub DKI
