Pilih Kerja atau Bisnis? Yang Penting Punya Jiwa Pemimpin Dulu


Sebelum berbisnis penting bagi kamu memiliki jiwa pemimpin (Foto: Pexels/Adil Alimbetov)
KEDUA hal ini memang menjadi pilihan sulit bagi kebanyakan orang. Terutama para anak muda. Tidak jarang mereka galau antara harus memilih bekerja di suatu perusahaan, atau memiliki bisnis sendiri.
Apalagi kalau berbicara bisnis, masalah setiap orang ialah takut ambil risiko. Selain modal, pengetahuan bisnis yang masih minum juga memberikan keraguan untuk memulai berwirausaha. Bekerja menjadi pilihan aman, karena setidaknya pemasukan bulanan terjamin.
Namun, menurut Aryo Ariotedjo, pengusaha muda sekaligus founder Grupara bekerja tetap menjadi pilihan utama bagi yang takut memulai bisnis. Hal tersebut diuangkapkan olehnya saat ditemui di Pondok Indah Mall, Sabtu (8/11). Sebab banyak pelajaran dapat diambil sebagai karyawan yang nantinya akan berguna bagi bisnis kamu sendiri. "Memang harus kerja dulu karena kita belajar untuk dipimpin orang," ujar Aryo kepada merahputih.com.

Menurutnya, salah satu hal penting yang harus dimiliki pengusaha ialah jiwa pemimpin. Melalui pengalaman dipimpin atasan saat bekerja di perusahaan lah nantinya kamu dapat mengetahui kriteria yang harus dimiliki sebagai pemimpin.
Setelah memiliki pengalaman selama beberapa tahun tentu kamu juga akan naik pangkat dan memiliki anak buah. Dari situlah nantinya kamu dapat melakukan praktek langsung memimpin karyawan sebelum memiliki bisnis sendiri. "Jadi bekerja ini melatih karakter kita," sambung pria kelahiran 1988 itu.
Lebih lanjut, dengan menggeluti profesi sebagai karyawan, kata Aryo kamu juga dapat memahami struktur yang harus dimiliki perusahaan. Sehingga nantinya kamu pun dapat memiliki manajemen yang bagus dalam usaha kecil kamu ataupun perusahaan besar yang kamu buat.

Namun, Aryo mengingatkan menjadi seorang pemimpin juga harus memiliki keseimbangan antara menempatkan diri sebagai atasan kepada bawahan. Kalau terlalu berlebihan nantinya karyawan akan segan dan bisa saja tidak menghormati kamu. Sebaliknya jika kamu telalu lembek, karyawan kamu malah tidak akan menghargai kamu. "Jadi supaya mereka enggak takut tapi enggak kelewatan," kata Aryo seraya berpesan kepada calon pebisnis.
Disamping itu, pentingnya memiliki pengalaman bekerja akan berguna sebagai bekal kalau saja bisnis yang kamu bangun mengalami kegagalan. Maksudnya jika memang tidak memiliki modal untuk melanjutkan, kamu bisa kembali lagi bekerja di perusahaan lain. Setidaknya untuk kembali mengamankan keadaan finansial kamu. "At least kalau kita punya pengalaman kerja, bisnis kita gagal kita masih punya opportunity kerja lagi," tegasnya.
Meskipun Aryo tetap menyarankan agar mengambil pengalaman sebagai karyawan dulu sebelum berbisnis. Nanun pilihan untuk langsung mulai berbisnis juga tidak masalah. Dengan catatan kamu harus konsisten dalam menjalankan bisnis tersebut. Intinya, semua kembali lagi ke diri kamu sendiri. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Kurangi Angka Pengangguran, Penyandang Disabilitas di Jakarta Harus Diberi Kesempatan Bekerja

Pemprov Jakarta Gelar Festival Lowongan Kerja Jakarta 19 - 20 Agustus 2025, Ada 40 Perusahaan Buka Lowongan

Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Hari Pelaut Sedunia 2025 Ambil Tema My Harassment-Free Ship, Sudah Saatnya Kapal Jadi Ruang Kerja Bebas dari Pelecehan

Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk Pekerja dengan Gaji di Bawah Rp3,5 Juta Sebesar Rp150 Ribu

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Sah! Menaker Hapus Syarat Batas Usia Rekrutmen Pekerja Swasta dan BUMN

3,59 Juta Penduduk Baru Terserap ke Dunia Kerja, Ini Sektor Paling Banyak Serap Pengangguran
