Pilek pada Vagina Sebabkan Keguguran


Pilek pada vagina mengarah pada berbagai gangguan kesehatan. (Foto: Unsplash/Dane Deaner)
SELAMA ini kita berpikir bahwa pilek hanya terjadi pada hidung. Ternyata pilek juga bisa melanda area intim dan ternyata itu begitu berbahaya jika tak segera ditangani. Pilek pada kelamin disebut juga dengan gonore (GO). GO adalah salah satu infeksi menular seksual yang berbahaya.
"GO disebabkan oleh infeksi bakteri infeksi Neisseria Gonorrhoeae dan dapat menular dari orang ke orang," ujar dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia dalam Virtual Media Briefing, Rabu (5/8).
Baca Juga:

Lebih lanjut Anthony mengatakan bahwa bakteri ini ditularkan ketika melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau melakukan kontak dengan cairan tubuh mereka, baik secara vaginal maupun anal.
Ketika infeksi menular seksual ini terpapar ke perempuan, dampaknya jauh lebih berat. "Pada perempuan dapat menyebabkan penularan infeksi GO ke bayi saat proses melahirkan atau infertilitas (kemandulan),” jelas Anthony.
Sebagian besar perempuan hamil tidak menunjukkan gejala ketika ia mengalami penyakit ini sehingga memang agak sulit terdeteksi. Kalau pun ada, gejalanya mirip dengan keluhan yang terjadi pada kehamilan biasa seperti keputihan, pendarahan, atau muncul bercak darah pada vagina.
Infeksi gonokokus pada wanita hamil yang tidak segera diobati banyak sekali dikaitkan dengan keguguran, kelahiran prematur dan berat lahir rendah, ketuban pecah dini, korioamnionitis, atau komplikasi kehamilan lainnya, sehingga bisa menginfeksi janin.
"Perempuan hamil yang mengidap penyakit ini bahkan bisa langsung menginfeksi bayi mereka, khususnya ketika proses persalinan," jelasnya. Hal tersebut terjadi karena bayi bersentuhan langsung dengan sekresi genital dari ibunya saat lahir.
Baca Juga:

Pengobatan utama pada perempuan dengan penyakit gonore adalah pemberian antibiotik itu karena penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri. "Tidak hanya penderita saja yang perlu diobati tetapi pasangan seksual
dari penderita juga perlu diobati," demikian anjuran Anthony. Itu karena kemungkinan besar pasangan mereka juga menderita gonore.
Bahkan ketika seseorang sudah merasa lebih baik, penderita masih perlu mengikuti instruksi dan menggunakan
semua antibiotik yang dianjurkan dokter. Bila seseorang dan pasangannya terbukti mengidap Gonore, penting diingat untuk hanya menggunakan obat-obatan milik pribadi.
"Obat setiap orang diresepkan berdasarkan kebutuhan mereka sendiri," cetusnya. Jika kondisi tidak menjadi lebih baik dengan antibiotik, dokter akan memberikan suntikan antibiotik yang lebih kuat atau kombinasi antibiotik. Setelah itu, perlu melakukan beberapa tindak lanjut untuk memantau kemajuan penderita.
Jika bayi lahir saat seseorang mengalami gonore, bayi harus menerima obat segera setelah lahir untuk mencegah infeksi. Gonore mempengaruhi anak-anak pada bagian mata mereka terlebih dahulu. Jika
infeksi mata terjadi, mereka dapat diobati dengan antibiotik. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bantah Berobat ke Jepang, Ajudan Pastikan Penyakit Jokowi tidak Menular

Ratu Camilla Mengidap Pneumonia, Bagaimana Kondisi Kesehatannya?

Hai Bunda, Jangan Cuma Minta Obat Kepada Dokter Jika Anak Dirasa Sering Sakit

Hati Hati Saat Alami Serangan ke-2 DBD

Tak Perlu Khawatir, Anak Salesma Bisa Sembuh Sendiri

Jalani Perawatan di Singapura, Luhut Ungkap Dirinya Alami Kelelahan Luar Biasa

Berani Jujur, Langkah Awal Cegah Kutil Kelamin
