Pesona Sungai Gulamo, Green Canyon-nya Indonesia di Kampar


Sungai Gulamo di Kabupaten Kampar. (Foto: instagram@novri_pci)
KEPULAUAN Riau terkenal dengan pariwisata baharinya. Para pelancong mancanegara maupun lokal berburu pantai-pantai maupun pulau-pulau wisata yang indah. Kepulauan Riau bahkan disebut sebagai pintu gerbang wisatawan mancanegara setelah Bali.
Meski mengandalkan wisata bahari, Kepulauan Riau bukan berarti tak punya wisata jenis lain seperti wisata pegunungan. Salah satu kamu bisa mencoba wisata sungai di Kabupaten Kampar. Ada Sungai Gulamo yang terkenal sebagai Green Canyon, di Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.
1. Dihiasi pohon-pohon rindang sepanjang aliran

Pesona Sungai Gulamo sangat memukau dilingkupi dengan pohon-pohon besar dan rindang. Air sungai bewarna hijau terang dan dikelilingi tebing-tebing batu kiri kanan yang tinggi. Terdapat dua buah air terjun yang indah di sepanjang aliran Sungai Gulamo membuat setiap orang yang mengunjunginya berdecak kagum.
Seorang pmilik sampan Safri (50) menyebutkan, transportasi wisata itu disewakannya seharga Rp 500 ribu (pulang-pergi) selama satu hari dilengkapi dengan baju pelampung, dan dirinya sekaligus menjadi juru mudi.
Penyewa sampan, kata Safri, di kawasan wisata itu tercatat 10 orang, yang menawarkan jasa untuk mengantarkan wisatawan sekali muat sebanyak maksimal 8 orang.
"Kami mendapat tambahan pendapatan dari kegiatan mengantar penumpang yang ramai pada hari Sabtu dan Minggu. Pengunjung makin padat saat libur nasional, Idul Fitri dan tahun baru, hingga pendapatan diperoleh bisa mencapai jutaan rupiah/hari," kata Safri yang sehari-hari bekerja sebagai peladang, seperti dikutip dari Antara.
2. Pesona alam sepanjang jalan menuju aliran sungai

Sementara itu jarak tempuh lokasi wisata alam tersebut dari Kota Pekanbaru ke lokasi Sungai Gulamo mencapai 2-2,5 jam perjalanan dengan menempuh rute pertama harus ke Danau PLTA Koto Panjang. Setiba di PLTA Koto Panjang Anda menyambung perjalanan dengan menyewa Rp 500 ribu (pulang-pergi) sampan rakyat sekaligus dengan juru mudinya, yang disewakan untuk pengunjung selama sehari.
Selanjutnya melewati jembatan PLTA dan pemandangan danau makin mempesona saat bangkai besar pohon kayu yang cukup banyak terhampar dipermukaan danau. Kabarnya dulunya merupakan pohon hidup ditenggelamkan oleh perusahaan saat membuat dam untuk waduk PLTA itu.
Setelah asyik mengitari Danau PLTA tersebut, pengunjung akan bertemu dengan aliran masuk ke Sungai Gulamo, ditandai pada sisi kiri dan kanan sungai dipagari tebing-tebing curam dengan ketinggian mencapai 10-15 meter lebih.
Perlahan tapi pasti saat memasuki Sungai Gulamo, air sungai mulai berubah warna menjadi hijau terang dan udaranya cukup sejuk membuat nyaman memicu ingatan sejenak pengunjung melupakan stres akibat deraan rutinitas pekerjaan yang cukup padat sehari-hari.
Selang beberapa menit selanjutnya disepanjang aliran sungai terdapat dua air terjun yang airnya jatuh seakan mengisi penuh Sungai Gulamo. Semakin ke ujung Sungai Gulamo, kita akan menjumpai batu-batu besar yang indah. Air sungai yang semakin berubah menjadi jernih membuat pengunjung dapat melihat pasir-pasir putih yang ada di dasar sungai, sehingga wisatawan dapat aman berenang menikmati dingin dan segarnya air Sungai Gulamo.
Bagikan
Berita Terkait
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling

Monumen Kapal Lampulo, Saksi Bisu Dahsyathya Tsunami Aceh

5 Destinasi Wisata untuk Habiskan Pergantian Tahun di Sumatra Utara

3 Destinasi Sejuk Dalam Negeri untuk Liburan Akhir Tahun

Kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata, Denda Buat Jingle untuk Labuan Bajo

IShowSpeed Belajar Kosakata 'Minggir Lo Miskin' di Yogyakarta

Jelajahi Keindahan dan Pengalaman Liburan dengan Kapal Liveaboard di Labuan Bajo

5 Tempat Wisata Sejarah di Banten, Penuh Peninggalan Kesultanan

5 Destinasi Wisata Favorit Wisatawan di Provinsi Banten
