Pesawat Listrik Airbus Selesaikan Uji Coba Terbang Perdana


Airbus berhasil uji coba terbang pesawat hybrid-electric. (Foto: Airbus)
PESAWAT hybrid inovatif Airbus, EcoPulse, sukses menyelesaikan uji penerbangan pertamanya dalam mode hybrid-elektrik, menjadi langkah signifikan menuju dekarbonisasi industri penerbangan.
Pada 29 November lalu, EcoPulse lepas landas dari Bandara Tarbes, Prancis, tepat setelah pukul 10 pagi dan terbang selama sekitar 100 menit, demikian diungkapkan oleh perusahaan asal Prancis itu, seperti diwartakan Robb Report pekan lalu.
Meski EcoPulse telah menyelesaikan uji tanah yang ekstensif dan 10 jam uji terbang sebelumnya, sistem listrik selalu tidak aktif. Perjalanan terbaru ini membuktikan bahwa sistem propulsi hybrid berfungsi saat terbang.
Baca juga:
Airbus A321 Uji Coba Terbang dengan Bahan Bakar 100 Persen dari Limbah

"Ini merupakan tonggak penting bagi industri kami, dan kami bangga telah memberdayakan penerbangan pertama demonstrator EcoPulse dengan sistem baterai baru kami," kata CTO Airbus Sabine Klauke.
Diperkenalkan pada Paris Air Show 2019, EcoPulse dikembangkan oleh Airbus, Daher, dan Safran untuk mengurangi emisi karbon dan menurunkan tingkat kebisingan. Berbasis pada pesawat Daher TBM, pesawat ini dilengkapi dengan enam penggerak listrik (e-Propellers) di sayapnya.
Setiap penggerak ditenagai oleh mesin listrik Safran dengan daya 50 kW. Sistem propulsi menggabungkan dua sumber daya: turbin generator (generator listrik yang digerakkan oleh turbin gas) yang disediakan oleh Safran dan pak baterai 800 V yang disediakan oleh Airbus dan dapat memberikan daya hingga 350 kW.
Selain itu, unit Power Distribution and Rectifier Unit (PDRU) melindungi jaringan tegangan tinggi dan mendistribusikan daya yang tersedia. Demonstrator ini dilengkapi dengan pemantau akustik yang mengukur tingkat kebisingan, sehingga tim dapat membuat penyempurnaan pada desain masa depan.
Baca juga:
Airbus Kembangkan Pesawat Bertenaga Hidrogen

Airbus juga telah mengembangkan sistem komputer kendali penerbangan canggih yang memungkinkan pilot melakukan manuver menggunakan ePropellers.
"Baterai berkepadatan energi tinggi akan diperlukan untuk mengurangi emisi karbon dari penerbangan, baik untuk pesawat ringan, mobilitas udara canggih, atau pesawat hybrid-elektrik besar," tambah Klauke.
"Proyek seperti EcoPulse adalah kunci untuk mempercepat kemajuan dalam penerbangan listrik dan hybrid-elektrik, dan merupakan batu penjuru dari tujuan kami untuk mendekarbonisasi seluruh industri kedirgantaraan," katanya lagi.
Tim ini menyatakan bahwa pelajaran yang didapat dari uji terbang mendatang akan diintegrasikan ke dalam road map teknologi mereka dan membantu mereka menciptakan pesawat lebih berkelanjutan untuk masa depan. (waf)
Baca juga:
Airbus Luncurkan Perangkat untuk Cegah Satelit Mati Jatuh dari Luar Angkasa
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Selamatkan Putrinya yang Jatuh ke Laut, Seorang Ayah Melompat dari Kapal Pesiar Disney Dream

Momen Libur Panjang Waisak, KAI Daop 6 Kerahkan KA Tambahan

Tim Siber Polisi Pantau Percakapan Pemesanan Travel Gelap untuk Mudik Lebaran

Seoul Diserbu 13 Juta Wisatawan, Istana Kerajaan Jadi Magnet Baru

Mineral King, Proyek Ski Resort Impian Walt Disney yang Tak Pernah Terwujud

Kebanggan Bulukamba, Festival Pinisi Masuk Daftar KEN 2025

Polisi Amankan 100 Travel Gelap, Biar Enggak Cari Penumpang Saat Lebaran

Solo Traveling Jadi Ekspresi Self-Love di Hari Valentine, Jepang Destinasi Paling Favorit

Korsel Keluarkan Travel Advisory untuk Santorini dan Pulau Yunani Lainnya akibat Ratusan Gempa
