Perubahan Iklim, Tundra di Siberia Meledak


Kawah sedalam 50 meter telah terkoyak(Foto: emaze)
KAWAH sedalam 50 meter ditemukan di wilayah barat laut salah satu daerah terdingin di Bumi. Kawah baru tersebut menjadi tanda terbaru musim panas kawah Siberia yang panas.
Para jurnalis yang tengah dalam perjalanan liputan ke Semenanjung Yamal di barat laut Siberia, beruntung menemukan fenomena alam ini. Mereka melihat lubang melingkar yang luar biasa di tanah. DIlansir dari Gizmodo, rekaman dari tim berita lokal menunjukkan tundra yang biasanya terhampar seolah meledak dan membuka jalan ke perut Bumi.
Baca juga:
Cuaca Panas Ekstrem Masih Berlangsung di California Akibat Kebakaran Hutan
Laman Interesting Engineering menuliskan kalau area tersebut terlihat seperti habis di bom. Namun ledakan itu bukan berasal dari atas. Kawah itu berasal dari tekanan yang meningkat dari bagian bawah. Tundra di Siberia dan di tempat lain di dunia dilapisi dengan permafrost, yaitu tanah beku dengan banyak gas rumah kaca yang disebut metana.
Karena perubahan iklim telah menyebabkan lapisan es mencair, yang pada gilirannya melepaskan metana ke atmosfer. Hal ini tidak baik karena metana adalah gas rumah kaca dengan sekitar 30 kali potensi karbon dioksida, yang juga dilepaskan oleh lapisan es.
Perubahan cepat pada lapisan es Bumi terkadang dapat menyebabkannya melejitkan bongkahan raksasa tundra ke udara.
Metana khususnya, juga merupakan bahan utama gas alam mudah terbakar dan bahkan meledak di bawah tekanan. Direktur Program Arktik di Pusat Penelitian Iklim Woodwell Sue Natali mengatakan kepada Gizmodo melalui bahwa gas dapat membangun tekanan di dalam kantong tanah beku yang tidak beku yang disebut cryopegs.
"Pemanasan dan pencairan tanah permukaan melemahkan 'tutup' yang membeku, mengakibatkan ledakan yang menyebabkan kawah," kata Natili, kepada Gizmodo.
Baca juga:
Lubang Terdalam di Dunia Ada di Rusia

Semenanjung Yamal telah mengalami peningkatan jumlah kawah sejak tahun 2014. Natali menambahkan, belum ada cukup banyak untuk mengklasifikasikannya sebagai ciri lokal daerah tersebut. Namun struktur dari permafrost sendiri memiliki lapisan es yang tebal.
Selain banyak cryopeg dan endapan gas alam yang kaya akan metana, yang bersama-sama dapat berfungsi sebagai penjelasan potensial mengapa tundra Siberia memiliki lebih banyak kawah daripada di tempat lain di Kutub Utara.
Kemungkinan terjadinya ledakan hanya meningkat disebabkan oleh perubahan iklim yang terus memburuk. Di seluruh Siberia, kondisinya memanas dan suhu melonjak hingga 37,8 derajat Celcius pada bulan Juni. Gizmodo menuliskan, ini merupakan rekor tahun terpanas di Rusia.
Kebakaran hutan telah melanda negara itu sejak bulan April. Suhu di Rusia rata-rata antara 6 hingga 8 derajat Celcius. Lebih tinggi dari biasanya pada musim dingin lalu. Banyak daerah-daerah yang lebih hangat muncul di seluruh Siberia.
Panas yang meningkat mungkin melemahkan permafrost lokal, mendekati perkembangan yang mengkhawatirkan selama musim panas. Selain ledakan, runtuhnya lapisan es juga membantu menciptakan tumpahan solar besar yang berpuncak pada pencemaran danau yang dulunya masih asli di Siberia.
"Saya kira sangat mungkin gelombang panas bisa dan memang memicu kejadian mendadak di Kutub Utara. Ini sangat penting, karena peristiwa ini (kawah, thermokarst) sebagian besar tidak dapat diubah," kata Natali kepada Gizmodo. (lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025
