Pertemuan RI-Turkiye Sepakati Peningkatan Target Perdagangan Tahunan, Capai USD 10 Miliar


Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2). (Dok. Presiden Prabowo Subianto)
MERAHPUTIH.COM - PERTEMUAN antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyepakati peningkatan target perdagangan tahunan menjadi USD 10 miliar (sekitar Rp161,1 triliun).
“Hari ini, para pemimpin kami menetapkan target perdagangan tahunan sebesar USD 10 miliar antarkedua negara,” kata Menteri Perdagangan Turkiye Omer Bolat dalam acara Indonesia-Turkiye Business Forum di Jakarta, seperti dilansir ANTARA, Rabu (12/2).
Menteri Bolat mengatakan alasan peningkatan target tersebut ialah nilai perdagangan kedua negara yang masih rendah, padahal setiap negara memiliki nilai perdagangan luar negeri yang sama-sama besar. Ia mencatat Turki memiliki pendapatan nasional sebesar USD 1,3 triliun (Rp 20.943 triliun) dan Indonesia sebesar USD 1,4 triliun (sekitar Rp 22.544 triliun). Total perdagangan luar negeri Turki dalam dalam perdagangan barang mencapai USD 606 miliar (Rp 9.762 triliun) dan USD 175 miliar (Rp 2.819 triliun).
“Namun, volume perdagangan luar negeri bilateral tidak tampak banyak, hanya sekitar USD 3 miliar (Rp 48,3 triliun). Ini menunjukkan potensi besar dari kemitraan kami di masa depan yang sangat dekat. Tren ini mencerminkan dinamisme di sektor-sektor tertentu,” ucapnya.
Baca juga:
Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan Pemerintah Republik Turkiye menyepakati 13 poin kerja sama dengan penandatanganan dokumen kerja sama oleh pejabat tinggi masing-masing. Itu menjadi bukti kemitraan solid antarkedua negara tersebut. Oleh karena itu, melalui pertemuan antarkedua pemimpin negara bersama para menteri yang berlangsung di hari yang sama di Istana Kepresidenan RI, Kota Bogor, Jawa Barat, telah dilakukan banyak kesepakatan mulai dari urusan luar negeri, pertahanan, pertanian, industri, perdagangan, energi, agama hingga urusan budaya.
“Insya Allah, ke-12 kesepakatan ini dan proyek yang telah dibahas hari ini akan memberikan kontribusi pada hubungan yang jauh lebih baik dan berkembang antarkedua negara saudara ini,” tutur dia.
Lebih lanjut Menteri Bolat menegaskan bahwa hubungan antara Turki dan Indonesia sangat mendalam, berakar pada sejarah bersama, kedekatan budaya, dan komitmen yang teguh untuk kemakmuran rakyat. Kesepakatan-kesepakatan dan pertemuan antarmenteri dan pemimpin negara, lanjutnya, merupakan tanda yang jelas dari komitmen tersebut.
“Dalam semangat persaudaraan inilah kami datang hari ini untuk menjelajahi jalur pertumbuhan ekonomi dan kerja sama,” tegas dia.
Presiden Turkiye Erdogan datang ke Indonesia dalam rangka kunjungan resmi yang berlangsung selama dua hari, yaitu pada 11-12 Februari 2025.
Indonesia dan Turki mengadakan Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi. Dewan ini merupakan forum bilateral reguler tertinggi antarkedua negara yang dipimpin langsung oleh kepala negara.(*)
Baca juga:
Bertemu Erdogan, Prabowo Ingin Perdagangan Indonesia dan Turkiye Makin Kuat
Bagikan
Berita Terkait
Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf

Fenomena Gerhana Bulan Total Terlihat Langit Indonesia 7-8 September 2025, Bisa Nonton Live Stream Loh di Link Ini

Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, ini Jadwal dan Lokasi Pengamatannya

Kemenlu Tanggapi PBB Terkait dengan Unjuk Rasa, Ikuti Arahan Presiden

Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia

Prabowo Tegaskan Demonstrasi Hak Warga yang Harus Dilindungi, tapi Harus Damai

Prabowo Minta DPR Undang Masyarakat termasuk Mahasiswa Dialog Langsung

Para Ketum Parpol Sepakat Pecat Anggota DPR Bermasalah Mulai 1 September

Prabowo Nyatakan Pimpinan DPR akan Cabut Tunjangan Anggota DPR

Prabowo Berikan Pernyataan, Tuding Ada Upaya Lawan Hukum, Makar, dan Terorisme
