Pertemuan RI-Turkiye Sepakati Peningkatan Target Perdagangan Tahunan, Capai USD 10 Miliar
 Dwi Astarini - Rabu, 12 Februari 2025
Dwi Astarini - Rabu, 12 Februari 2025 
                Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2). (Dok. Presiden Prabowo Subianto)
MERAHPUTIH.COM - PERTEMUAN antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyepakati peningkatan target perdagangan tahunan menjadi USD 10 miliar (sekitar Rp161,1 triliun).
“Hari ini, para pemimpin kami menetapkan target perdagangan tahunan sebesar USD 10 miliar antarkedua negara,” kata Menteri Perdagangan Turkiye Omer Bolat dalam acara Indonesia-Turkiye Business Forum di Jakarta, seperti dilansir ANTARA, Rabu (12/2).
Menteri Bolat mengatakan alasan peningkatan target tersebut ialah nilai perdagangan kedua negara yang masih rendah, padahal setiap negara memiliki nilai perdagangan luar negeri yang sama-sama besar. Ia mencatat Turki memiliki pendapatan nasional sebesar USD 1,3 triliun (Rp 20.943 triliun) dan Indonesia sebesar USD 1,4 triliun (sekitar Rp 22.544 triliun). Total perdagangan luar negeri Turki dalam dalam perdagangan barang mencapai USD 606 miliar (Rp 9.762 triliun) dan USD 175 miliar (Rp 2.819 triliun). 
“Namun, volume perdagangan luar negeri bilateral tidak tampak banyak, hanya sekitar USD 3 miliar (Rp 48,3 triliun). Ini menunjukkan potensi besar dari kemitraan kami di masa depan yang sangat dekat. Tren ini mencerminkan dinamisme di sektor-sektor tertentu,” ucapnya.
Baca juga:
Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan Pemerintah Republik Turkiye menyepakati 13 poin kerja sama dengan penandatanganan dokumen kerja sama oleh pejabat tinggi masing-masing. Itu menjadi bukti kemitraan solid antarkedua negara tersebut. Oleh karena itu, melalui pertemuan antarkedua pemimpin negara bersama para menteri yang berlangsung di hari yang sama di Istana Kepresidenan RI, Kota Bogor, Jawa Barat, telah dilakukan banyak kesepakatan mulai dari urusan luar negeri, pertahanan, pertanian, industri, perdagangan, energi, agama hingga urusan budaya.
“Insya Allah, ke-12 kesepakatan ini dan proyek yang telah dibahas hari ini akan memberikan kontribusi pada hubungan yang jauh lebih baik dan berkembang antarkedua negara saudara ini,” tutur dia.
Lebih lanjut Menteri Bolat menegaskan bahwa hubungan antara Turki dan Indonesia sangat mendalam, berakar pada sejarah bersama, kedekatan budaya, dan komitmen yang teguh untuk kemakmuran rakyat. Kesepakatan-kesepakatan dan pertemuan antarmenteri dan pemimpin negara, lanjutnya, merupakan tanda yang jelas dari komitmen tersebut.
“Dalam semangat persaudaraan inilah kami datang hari ini untuk menjelajahi jalur pertumbuhan ekonomi dan kerja sama,” tegas dia.
Presiden Turkiye Erdogan datang ke Indonesia dalam rangka kunjungan resmi yang berlangsung selama dua hari, yaitu pada 11-12 Februari 2025.
Indonesia dan Turki mengadakan Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi. Dewan ini merupakan forum bilateral reguler tertinggi antarkedua negara yang dipimpin langsung oleh kepala negara.(*)
Baca juga:
Bertemu Erdogan, Prabowo Ingin Perdagangan Indonesia dan Turkiye Makin Kuat
Bagikan
Berita Terkait
Ketegangan Global di Depan Mata, Prabowo Peringatkan semua Pemimpin APEC tak Saling Curiga dan Bangkit dari Ketakutan
 
                      Presiden Prabowo tengah Pikir-Pikir Tetapkan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Janji akan Beri Keputusan
 
                      Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
 
                      Prabowo Bercanda soal Ultah Bareng Lula: Kalau Diizinkan Ibu Negara, Kita Rayakan Nanti Malam
 
                      Prabowo Terang-Terangan Ngaku Sontek Gaya Kepemimpinan Presiden Brasil
 
                      Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
 
                      Jadikan Bahasa Portugis Pelajaran Wajib, Prabowo Sebut Indonesia dan Brasil Kini ‘Bestie’
 
                      Indonesia Dapat ‘Lampu Hijau’ Kemudahan Ekspor, Ditukar Beasiswa untuk Pemuda Afsel
 
                      1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mahasiswa Demo Tagih Janji 19 Juta Lapangan Kerja
 
                      Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
 
                      




