Pertamina Foundation Bentuk SDM Tangguh dan Tanggap Bencana


Ilustrasi kegiatan kemanusiaan Pertamina Foundation. (Foto: Unsplash/Jonathan Ford)
PERTAMINA Foundation (PF) membentuk sumber daya manusia tangguh dan tanggap bencana dengan membuka pendaftaran Relawan PF untuk Bangsa. Ini merupakan salah satu implementasi dari program ikonis Pertamina Foundation, PFbangkit, yang mendorong generasi muda untuk terlibat aktif dalam kegiatan kemanusiaan.
Dalam laporan World Risk Report 2022, Indonesia menempati peringkat tiga teratas negara paling rawan bencana di dunia dengan indeks 41,46 persen. Oleh karena itu, Pertamina Foundation berkomitmen untuk membina individu yang proaktif dan siap melalui program Relawan PF untuk Bangsa, sehingga berkontribusi pada tujuan pengurangan risiko bencana dan pemberdayaan masyarakat yang lebih luas.
Mereka yang terpilih akan mendapatkan sertifikat relawan resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca juga:
Pertamina Foundation Raih Penghargaan Environment Initiative of the Year

"Oleh sebab itu, dalam mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat bencana, perlu diadakan upaya pengurangan risiko bencana dan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kapasitas para pegiat dan pelaku kemanusiaan. Salah satunya lewat Relawan PF untuk Bangsa,” ujar Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S Asngari, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com, beberapa waktu lalu.
Para peserta akan mendapatkan pelatihan penanggulangan bencana dan manajemen penanggulangan bencana. Seperti incident command system, model distribusi bantuan bencana alam, pencegahan dan mitigasi bencana serta rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Pelatihan akan menggunakan berbagai metodologi dengan beberapa pendekatan. Yaitu presentasi, penayangan video, diskusi kelompok, studi kasus, berbagi pengalaman, dan latihan simulasi atau praktik.
Selama dibuka pendaftaraannya dari 20 Oktober hingga 20 November, terdapat 1.200 peserta dengan rentang usia 24-25 tahun. Mereka siap memberikan komitmen waktu untuk kegiatan pelatihan dan menjadi relawan kemanusiaan secara sukarela.
Baca juga:

Selanjutnya, para peserta akan mengikuti pelatihan intensif secara daring. Seluruh proses pendaftaran dan pelatihan dilakukan secara gratis tanpa dipungut biaya apapun.
“Peristiwa bencana memberikan dampak yang dapat merusak dan merugikan korban. Salah satunya yaitu kematian, cedera, penyakit, kerusakan properti dan aset lainnya, pengungsian, gangguan sosial dan ekonomi, hilangnya infrastruktur, kerusakan lingkungan, dan sebagainya," tutup Agus. (and)
Baca Juga:
UGM Buka Pendaftaran Beasiswa KIP Kuliah Bagi Mahasiswa Baru Angkatan 2022
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kisah Chaim Joel Fetter Sediakan Pusat Kesejahteraan Anak di Sumbawa, Menunggu Uluran Bantuan Tempat Tidur

DQM Peduli Resmi Menjadi Nazhir Wakaf Uang dari Badan Wakaf Indonesia

JHL Foundation Dukung Pajak Banten bersama PERDAMI dan HBT Gelar Baksos Operasi Katarak Gratis

Run to Care 2024 Sukses Digelar, Berlari Demi Masa Depan Anak

Run To Care 2024 Digelar di Bandung, Berlari Demi Harapan Anak-anak

JIExpo Gelar Kegiatan Donor Darah di Jakarta Fair 2024

Demi Indonesia Kuat Swasembada Pangan, JHL Foundation Bikin Gerakan 1.000 Sarjana Pertanian

Komunitas Gajah Kemping Lakukan Sterilisasi Rumah Ibadah di Sumedang

Program 'Gembira' Dukung Satuan Pendidikan Ramah Anak DKI Jakarta
Amartha Gandeng Junglo untuk Lestarikan Hutan Asli
