Permainan Kuno Paling Populer di Dunia, Termasuk Lompat Batu di Nias

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 11 September 2019
Permainan Kuno Paling Populer di Dunia, Termasuk Lompat Batu di Nias

Olahraga permainan kuno dari beberapa negara yang terkenal di era modern. (Foto antaranews/iggoy el fitra)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

BANYAK permainan olahraga kuno yang tumbuh di berbagai negara. Kalau mau merunutnya sudah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu bergantung peradaban masyarakatnya.

Eksistensi permainan ini di zaman now kemudian menjadi atraksi wisata ketimbang nialai yang sebenarnya. Namun wajar saja perubahan itu terjadi, malahan menambah nilai plus pada permainan itu. Sayangnya meskipun memiliki nilai yang tinggi tapi tidak bisa masuk olimpiade.

Baca Juga:

4 Tarian Tradisional Populer Khas Indonesia


Sumo hanya untuk pria

sumo
Sumo sudah dimainkan sejak 1500 tahun lalu. (Foto: Pixabay/OpenClipart-Vectors)

Laman inside japan tour menuliskan meskipun Sumo hanya sekedar olahraga namun bukan berarti harus meninggalkan nilai-nilai sucinya. Pemain sumo harus melakukan rangkaian ritual yang sudah ada sejak awal olahraga ini dimulai.

Biasanya para pesumo sebelum bertanding akan berparade dahulu di dohyo (ring pertandingan) di hadapan para oenonton. Mereka mengenakan kesho mawashi (kain penutup bagian bawah) biasanya terbuat dari kain sutra berhias desain atau gambar tertentu yang mencirikan kelompok masing-masing pesumo.

Sumo sampai saat ini hanya diperbolehan dimainkan oleh pria. Konon sumo sudah ada sejak 1500 tahun yang lalu. Sumo pertama kali dimainkan di Kuil Meiji, Tokyo. Berat pesumo tidak dibatasi, tak mengherankan bila pesumo berbadan besar dapat bertemu dengan pesumo berbadan kecil. Pesumo paling kecil yang ada saat ini berasal dari Ceko.


Lompat batu untuk antisipasi musuh

lompat
Lompat batu di Nias, tumpukkan batu setinggi dua meter dengan ketebalan 40 centimeter di Nias (Foto antaranews /septianda perdana)

Lompat batu di Nias Selatan, Sumatera Utara itu awalnya dimaksudkan untuk mengolah fisik prajurit agar selalu siap sedia bila kedatangan musuh sewaktu-waktu. Laman antara menyebutkan bahwa seseorang harus melompati tumpukan batu setinggi 2 meter dengan ketebalan 40 cm.

Seorang prajurit harus berlari dari jarak yang cukup jauh agar mendapatkan momentum melompat. Salah sedikit saja tumpukan batu yang keras siap menerima tubuh prajurit itu.

Seiring dengan perubahan zaman, lompat batu kemudian dikenal sebagai bagian dari tradisi dan simbol kebudayaan lokal. Lokasi lompat batu yang berada di Desa Bawomataluo kemudian dikelola oleh badan usaha milik desa (BUMDes) sebagai atraksi dari destinasi wisata lokal.

Baca Juga:

Mengenal Gu Zheng, Alat Musik Kuno dari Negeri Tirai Bambu

Melompati unta

unta
Lompat unta, olahraga kuno Suku Zaraniq di Yaman (foto smithsonian magazine)

Suku Zakaraniq yang wilayah tinggalnya di gurun Yaman ini memiliki permainan yang sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka. Hampir sama dengan lompat batu, suku ini memiliki tradisi lompat unta. Namun permainan ini bukan untuk kesiapsiagaan melawan musuh, hanya sekedar permainan saja. Sifatnya hanya untuk hiburan saja, makanya bagi pria yang mampu melompati unta diberi hadiah uang tunai. Permainan lompat unta bukan untuk menunjukan sisi macho seorang pria, hanya sekedar untuk fun saja. Kalau masuk dalam pesta olahraga dunia untuk olahraga melompat seperti ini, bisa jadi Suku Nias dan Zakaraniq akan bersaing.

Sepakbola kuno asal Tiongkok

cuju
Cuju, sepakbola kuno asal Tiongkok. (foto chinaculture)

Cuju yang berasal dari Tiongkok ini memiliki kemiripan dengan sepakbola di masa sekarang. Pemainnya sekitar 12 orang bisa lebih sampai 16 orang. Kemudian menggunakan bola dan hanya memperbolehkan kaki yang bergerak memainkan bola. Laman health and fitness history menuliskan, permainan ini bebas dimainkan oleh berbagai kalangan dan status di dalam masyarakat. Hanya gawangnya saja yang berbeda, tempatnya berada di tengah arena cuju. Gawangnya berupa jaring yang dipasang di dua tiang tinggi. Dalam pertandingan, penilaian pemenang berdasarkan angka cetak gol, keterampilan, gaya dan penanganan bola. Mungkin yang memiliki dasar kung fu yang baik dapat memenangkan pertandingan ini. (dys)

Baca Juga:

Uniknya Tato Suku Dayak, Kolaborasi Teknik, Simbol dan Pemaknaan

#Nias #Jepang
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
Kota di Jepang Usulkan Batasan Penggunaan Ponsel Dua Jam Sehari
Dimaksudkan untuk ‘mendorong’ warga agar lebih bijak mengatur waktu layar mereka.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
Kota di Jepang Usulkan Batasan Penggunaan Ponsel Dua Jam Sehari
Indonesia
Lirik Crystalline Echo dari TENBLANK Gambarkan Cinta dan Luka
Melalui lagu ini, penggemar bisa merasakan nuansa dramatis dan puitis yang sejalan dengan tema besar Glass Heart, yakni tentang cinta, luka, dan perjalanan menemukan kembali makna hidup.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 24 Agustus 2025
Lirik Crystalline Echo dari TENBLANK Gambarkan Cinta dan Luka
Indonesia
Pemda Nias Barat Datangi KemenPAN-RB, Pertanyakan Nasib Tenaga Honorernya
Pemda Nias Barat mengunjungi KemenPAN-RB. Kunjungan itu dimaksudkan untuk mempertanyakan nasib tenaga honorernya.
Soffi Amira - Kamis, 21 Agustus 2025
Pemda Nias Barat Datangi KemenPAN-RB, Pertanyakan Nasib Tenaga Honorernya
Kuliner
Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri
Pelanggaran ini dilaporkan terjadi di 23 toko di seluruh negeri, termasuk di kota-kota besar seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka.
Dwi Astarini - Selasa, 19 Agustus 2025
Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri
Lifestyle
Grass Wonder Wafat di Usia 30, Kuda Ikonik di Balik Karakter Umamusume
Grass Wonder, kuda pacu legendaris asal Jepang sekaligus inspirasi karakter dalam gim dan anime Umamusume: Pretty Derby, dikabarkan telah meninggal
ImanK - Jumat, 08 Agustus 2025
Grass Wonder Wafat di Usia 30, Kuda Ikonik di Balik Karakter Umamusume
Dunia
Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
Bagi banyak warga di Prefektur Fukushima, peringatan ini mungkin membangkitkan kembali kenangan kelam tentang salah satu bencana nuklir terburuk yang pernah terjadi di dunia.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
Indonesia
KBRI Tokyo Minta WNI di Jepang Siaga Tsunami, Penuhi Baterai Ponsel dan Siapkan Perlengkapan Darurat
KBRI juga mendorong WNI untuk segera menghubungi keluarga guna mengabarkan kondisi terkini, serta saling memberikan informasi kepada sesama WNI di area terdampak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 30 Juli 2025
KBRI Tokyo Minta WNI di Jepang Siaga Tsunami, Penuhi Baterai Ponsel dan Siapkan Perlengkapan Darurat
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: TKI di Jepang Masuk Daftar Hitam karena Meresahkan
TKI masuk ke daftar hitam pemerintah Jepang karena kerap dianggap sering berkelakuan buruk.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: TKI di Jepang Masuk Daftar Hitam karena Meresahkan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jepang Bentuk Operasi Komando Tertibkan Warga Asing Gara-Gara Ulah WNI
Pemerintah Jepang telah membentuk pusat operasi komando untuk memantau pergerakan warga negara asing khususnya dari Indonesia karena dianggap sering berbuat ulah.
Wisnu Cipto - Minggu, 20 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Jepang Bentuk Operasi Komando Tertibkan Warga Asing Gara-Gara Ulah WNI
ShowBiz
HATSUNE MIKU EXPO 2025 Hadir di Jakarta, Siap Sajikan Konser Digital Spektakuler
Hatsune Miku akan kembali menyapa para penggemarnya di Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 18 Juli 2025
HATSUNE MIKU EXPO 2025 Hadir di Jakarta, Siap Sajikan Konser Digital Spektakuler
Bagikan