Perlindungan Rekening Nasabah Prioritas Utama Presiden Prabowo, PPATK Intensifkan Pengawasan
Arsip foto - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana di Gedung PPATK, Jakarta, Kamis (8/5/2025). (ANTARA/Rio Feisal)
Merahputih.com - Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, untuk memastikan rekening nasabah tidak disalahgunakan untuk kegiatan pidana. Hal ini disampaikan Ivan usai bertemu Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Kamis (22/5).
"Beliau mendukung penuh upaya kita menjaga kepentingan nasabah. Intinya, pesan Presiden adalah semua rekening nasabah harus dijaga agar tidak dirugikan atau dimanfaatkan untuk tindak kriminal," jelas Ivan.
Baca juga:
PPATK Pastikan Nasabah Bisa Reaktivasi Rekening Diblokir, Ingatkan Soal Penyalaggunaan Rekening
Pertemuan tersebut juga membahas kebijakan pemblokiran rekening yang dilakukan PPATK, termasuk dampaknya pada rekening bank yang tidak dalam kondisi "dorman" atau pasif. Ivan menegaskan bahwa rekening yang tidak bermasalah dapat segera diaktifkan kembali. "Bisa langsung direaktivasi, tidak ada masalah," ujarnya.
Selain itu, Presiden Prabowo juga memberikan sejumlah arahan lain kepada PPATK, meskipun Ivan tidak merinci isinya. "Banyak hal yang dibahas dan diarahkan oleh Beliau," tambahnya.
Baca juga:
PPATK Temukan Puluhan Ribu Rekening yang Diduga Digunakan untuk Deposit Judi Online
Sebelumnya, PPATK telah membekukan sementara sekitar 28.000 rekening pasif sepanjang tahun 2024. Data rekening ini diperoleh dari perbankan dan merupakan bagian dari upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010.
Langkah ini diambil untuk mencegah penyalahgunaan rekening pasif dalam aktivitas ilegal seperti judi online, penipuan, atau perdagangan narkotika. Ivan juga mengungkapkan bahwa perputaran dana judi online pada kuartal pertama 2025 mencapai Rp47,97 triliun. Ia optimistis bahwa dengan intervensi pemerintah yang lebih kuat, angka tersebut dapat ditekan hingga Rp150,36 triliun sepanjang tahun 2025.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Natal 2025 Jadi Momentum Solidaritas Sosial, Prabowo: Hati Kita Tertuju Pada Sumatera
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Perintahkan Semua Kantor Desa Diaudit, Menkeu Purbaya Didemo Para Kades
Momen Presiden Prabowo Subianto Saksikan Penyerahan Denda Kehutanan dan Korupsi
Prabowo Tegaskan Penertiban Kawasan Hutan: Kita Lawan Penyimpangan Puluhan Tahun!
Satgas PKH Rebut 4 Juta Hektare Hutan, 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang Ditagih Denda Rp 2,3 Triliun
Kejagung Selamatkan Rp 6,6 Triliun, Prabowo: Bisa Bangun 100 Ribu Rumah untuk Korban Bencana
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pecat Bahlil karena Ketahuan Bohong Listrik di Aceh Sudah Menyala
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sebut 95 Persen Kepala Desa Tidak Berguna, Jabatannya Layak Dihapuskan
Kejar Swasembada Energi, Prabowo Minta Papua Tanam Sawit hingga Singkong
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra