Perempuan Melayu Memahami Perawatan Sistem Reproduksi Turun-Temurun
Perempuan Melayu belajar kesehatan reproduksi secara turun-temurun.(foto: pexels-cliff-booth)
MERAHPUTIH.COM - PARA perempuan Melayu memahami dengan baik perawatan sistem reproduksi. Pengetahuan itu, menurut Peneliti Pusat Riset Manuskrip, Literatur, dan Tradisi Lisan (PR MLTL) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mu’jizah diwariskan secara turun-temurun.
Mu’jizah menjelaskan sistem reproduksi sangat penting untuk dirawat demi perkembangan seksual dan identitas gender. Sistem reproduksi juga merupakan kunci dalam proses prokreasi atau proses kelahiran generasi baru. Hal itu juga terkait dengan kehamilan dan persalinan yang memengaruhi kualitas hidup perempuan. “Ini berkaitan dengan peran perempuan dalam masyarakat baik sosial dan budaya," terangnya, seperti dilansir ANTARA.
Ilmu tentang perawatan sistem reproduksi perempuan dalam pengetahuan tradisional Melayu meliputi cara menjaga, merawat, dan mengatasi masalah kesehatan reproduksi perempuan. Pengetahuan ini berkembang dari pengalaman dan dipengaruhi budaya lingkungan serta kepercayaan spiritual masyarakat.
Dalam masyarakat Melayu, menurutnya, perempuan punya hak kesehatan reproduksi untuk membuat keputusan atas tubuhnya sendiri dengan sistem reproduksinya. Oleh karena itu, perawatan kesehatan menjadi sangat penting di dalam kehidupan. Kesehatan reproduksi bagi masyarakat tradisional maupun modern tuntutannya sangat tinggi.
Baca juga:
Soal Penyediaan Alat Kontrasepsi, Pengamat Tekankan Perlunya Edukasi Kesehatan Reproduksi
Mu’jizah mengatakan perawatan yang diyakini masyarakat Melayu, seperti penggunaan ramuan herbal, ritual, dan praktik spiritual, serta pijat tradisional terbukti efektif selama berabad-abad. Selain itu, perawatan cara tradisional itu juga mencakup penanganan persalinan dan pascamelahirkan, pengelolaan kesehatan reproduksi secara spiritual melalui doa dan mantra, penggunaan jimat, serta pengobatan tradisional untuk infertilitas.
Pengetahuan tradisional tersebut, menurutnya, amat penting diintegrasikan dengan ilmu modern serta dibuktikan oleh penelitian guna melahirkan inovasi berbasis lokal untuk masyarakat modern.
"Ini harus dilakukan bersama agar pengetahuan perawatan reproduksi perempuan menjadi sebuah inovasi berbasis lokal bagi masyarakat modern,’’ tutup Mu’jizah.(*)
Baca juga:
First Care Ajak Perempuan Indonesia untuk Preventif terhadap Kesehatan Reproduksi
Bagikan
Berita Terkait
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Dian Sastrowardoyo: Peran Perempuan Krusial di Tengah Disrupsi Teknologi AI
Pemprov DKI Luncurkan Kanal Aduan Lengkap untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya