Perayaan Imlek, Dua Kali Dilarang Penguasa

Luhung SaptoLuhung Sapto - Minggu, 29 Januari 2017
Perayaan Imlek, Dua Kali Dilarang Penguasa

Vihara Avalokitesvara Banten Lama (Foto MP/Sucitra).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Tahun Baru Cina alias Imlek yang merupakan warisan budaya masyarakat keturunan Etnis Tionghoa, di negeri asalnya merupakan perayaan menyambut musim semi. Tradisi tersebut sangat lekat dengan penanggalan Tionghoa, yang berpatokan pada peredaran bulan dan matahari.

Sistem penghitungan kalender tersebut, disebut juga dengan sebutan kalender Lunisolar, di mana awal tahun bergandengan erat dengan musim semi. Karena itu, di negeri tirai bambu disebut dengan perayaan Chunjie (Musim Semi), sementara di Indonesia disebut dengan Imlek.

Masyarakat etnis Tionghoa sudah bersentuhan dengan masyarakat nusantara di setiap kepulauannya sejak ribuan tahun lalu, dari sanalah perayaan Imlek di luar negeri tirai bambu bermula.

Menurut sejarawan Historia Bonnie Triyana, perayaan yang identik dengan warna merah dan kemeriahan kembang api tersebut, sempat dilarang di nusantara karena alasan politis. Belanda yang menguasai nusantara selama lebih kurang 3,5 abad sempat memberlakukan larangan itu.

"Baru pada zaman penjajahan Jepang Imlek boleh dirayakan lagi. Meskipun alasannya politis pula, yaitu agar masyarakat etnis Tionghoa menjauhi budaya barat," terangnya, Sabtu (28/1).

Bahkan Jepang secara resmi meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional dengan surat keputusan Osamu Seiri No 26 Tanggal 1 Agustus 1942. Pemerintah Belanda menutup sekolah-sekolah Belanda dan membuka sekolah-sekolah Tionghoa dengan mata pelajaran wajib bahasa Jepang sebagai tambahan.

Setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya, Presiden Soekarno membebaskan tradisi masyarakat yang turut pula berjuang untuk kemerdekaan Indonesia tersebut berjalan.

Namun, ketika Presiden Soeharto menduduki kursi kekuasaan, orang-orang keturunan Tionghoa tidak diizinkan untuk merayakan Imlek, melalui Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967.

"Meski ada larangan, masyarakat etnis Tionghoa tetap melakukan ritual-ritual peribadatan, karena bisa dilakukan secara diam-diam di tempat masing-masing. Namun tidak ada yang berani menyalakan kembang api dan menampilkan barongsai," ungkapnya.

Hanya pada era presiden Abdurrahman Wahid kemudian masyarakat Tionghoa kembali diberikan kebebasan untuk merayakan tradisi nenek moyang mereka, setelah lebih dari 32 tahun dikekang.

Tulisan ini dibuat berdasarkan laporan Sucitra De, kontributor merahputih.com untuk wilayah Banten dan sekitarnya. Untuk artikel lainnya tentang Banten silakan baca Empeh Banten, Muslim Tionghoa Berpengaruh dan Disegani

#Tahun Baru Imlek #Tionghoa
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Berita Foto
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti
Umat membagikan makanan untuk buka puasa bagi umat muslim di Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan, Jakarta Barat, Senin (10/3/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 Maret 2025
Umat Buddha Gelar Buka Puasa Bersama untuk Umat Muslim saat Ramadan 1446 H di Vihara Dharma Bakti
Lifestyle
20 Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili pada 29 Januari 2025
Ucapan adalah doa dan kerap disampaikan saat hari besar, termasuk saat imlek.
Frengky Aruan - Rabu, 29 Januari 2025
20 Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili pada 29 Januari 2025
Video
Termasuk Event 10 Besar Terbaik Indonesia, Cap Go Meh di Singkawang Digelar 12 Februari
"Pemerintah Provinsi Kalbar turut dukung suksesnya pelaksanaan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang,"
Rezita Kesuma - Senin, 27 Januari 2025
Termasuk Event 10 Besar Terbaik Indonesia, Cap Go Meh di Singkawang Digelar 12 Februari
Video
Mengenal Makna Dalam Tradisi Imlek 'Yu Sheng'
Dalam setiap gigitan Yu Sheng terdapat pesan tentang kemakmuran, keberuntungan, dan kebahagiaan yang perkaya penyambutan Tahun Baru Imlek.
Rezita Kesuma - Senin, 27 Januari 2025
Mengenal Makna Dalam Tradisi Imlek 'Yu Sheng'
Lifestyle
Rekomendasi Tempat untuk Rayakan Imlek di Dubai
Semarak perayaan Tahun Baru Imlek akan menghiasi seluruh penjuru kota Dubai melalui rangkaian acara meriah mulai 24 Januari hingga 2 Februari
Angga Yudha Pratama - Minggu, 26 Januari 2025
Rekomendasi Tempat untuk Rayakan Imlek di Dubai
Foto Essay
Menilik Nian Gao "Hoki" Kue Keranjang Tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek Simbol Kemakmuran
Pekerja membuat kue keranjang di UMKM Kue Keranjang Hoki di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (21/1/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 25 Januari 2025
Menilik Nian Gao
Kuliner
Sambut Tahun Baru Imlek 2025, Hennessy Rilis Kolaborasi Artistik Bersama Shuting Qiu
Koleksi 'Reimagination' menjadi merupakan sebuah penghormatan terhadap ular.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Januari 2025
Sambut Tahun Baru Imlek 2025, Hennessy Rilis Kolaborasi Artistik Bersama Shuting Qiu
Kuliner
Yu Sheng, Menu Paling Autentik saat Perayaan Imlek
Kehadiran Yu Sheng saat perayaan Imlek dipercaya sebagai simbol kelimpahan dan kemakmuran bagi orang yang memakannya.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 20 Januari 2025
Yu Sheng, Menu Paling Autentik saat Perayaan Imlek
Berita Foto
Warga Etnis Tionghoa Berburu Pernak-pernik Jelang Perayaan Imlek 2025
Warga Etnis Tionghoa memilih berbagai pernak-pernik Imlek di Kawasan Pecinan Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (20/1/2025).
Didik Setiawan - Senin, 20 Januari 2025
Warga Etnis Tionghoa Berburu Pernak-pernik Jelang Perayaan Imlek 2025
Indonesia
Pesta Kembang Api Selama 30 Menit Siap Meriahkan Puncak Imlek 2576 di Solo, 5.000 Lampion Dipasang di Jalan
Kota Solo siap merayakan Imlek 2576 Kongzili/2025 dengan meriah.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 14 Januari 2025
Pesta Kembang Api Selama 30 Menit Siap Meriahkan Puncak Imlek 2576 di Solo, 5.000 Lampion Dipasang di Jalan
Bagikan