Perang Sarung, Pembuktian Kekuatan Anak Tongkrongan di Bulan Ramadan


Perang sarung tradisi ajang unjuk kekuatan antar tongkrongan ketika bulan ramadan. (foto: Instagram/@koleksi_lucu)
'PERANG Sarung day' sebentar lagi tiba. Saatnya menunjukkan kekuatan antar tongkrongan anak muda lintas kampung. Kain Sarung biasanya digunakan untuk salat oleh laki-laki. Tetapi beda cerita jika sarung digunakan pada remaja laki-laki ketika bulan ramadan. Kain sarung beralih fungsi menjadi senjata yang cukup menyakitkan bagi para 'korban'.
kegiatan ini seperti sudah menjadi tradisi anak muda ketika bulan ramadan. Biasanya sesudah salat tarawih atau sesudah subuh menjadi waktu dimulainya laga sengit ini. Pertarungan antar sarung sering dilakukan oleh anak-anak tongkrongan Berbagai jenis merek sarung, unjuk kekuatan dan ketahanan ketika dua sarung saling beradu dalam perang ini.
Baca juga:
Tidak hanya sekedar perang sarung biasa, seiring meningkatnya minat anak muda dalam laga perang sarung, tak heran banyak anak tongkrongan yang mencari lawan yang sepadan lewat media sosial. Mencantumkan alamat, lokasi perang sarung, dan nomor telepon, digabungkan dan didesain sedemikian rupa menjadi poster ala-ala pertandingan resmi. Bahkan sering terjadi perang sarung antar tongkrongan kampung sebelah.
Lihat postingan ini di Instagram
Berbicara mengenai perang sarung,tidak lengkap jika tidak membahas senjata utamanya yaitu sarung. Ada berbagai merek sarung yang biasanya digunakan para 'atlet' perang ini, seperti Wadimol dan Gajah berdiri. Semakin terkenal merek sarung, maka 'damage' yang dihasilkan cukup besar juga. Ini karena bahan kain yang digunakan memang berkualitas.
Jika sudah mempunyai merek sarung andalan kamu juga perlu tahu berbagai bentuk sarung agar menambah 'damage', 'critical', dan 'defend' yang dihasilkan. Sesuaikan bentuk sarung tergantung dari posisi yang diambil.
Baca juga:
Jika posisi menjadi penyerang, disarankan membentuk sarung menjadi “selepet”. Sedangkan untuk posisi support dan defend, sarung dibentuk menjadi ”bogem”. Walaupun speed attack kurang, tetapi ketahanan sarung lebih meningkat.
Lihat postingan ini di Instagram
Sayangnya, keseruan waktu bermain perang sarung sudah jarang terlihat semenjak pandemi COVID-19 masih berlangsung. Semua kegiatan pada malam hari dipaksa berhenti untuk memutus penyebaran virus ini. Alhasil, banyak kegiatan dilakuakan secara online, dari bekerja hingga belajar.
Namun, anak tongkrongan Indonesia tidak kehabisan akal untuk memunculkan ide-ide baru. Terinpirasi dari kegiatan serba online dan hasrat ingin bermain perang sarung, terciptalah ide perang sarung online. Selain aman, sarung jadi lebih awet dalam perang sarung daring. (rzk)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit

Hal Unik Yang Terjadi di Tradisi Kupatan Setiap 8 Syawal di Indonesia

Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga

Prabowo Senang Menteri Kerja Keras Redam Gejolak Harga Pangan di Saat Ramadan dan Idul Fitri

5 Film Karya Sineas Indonesia Yang Bisa Jadi Pilihan Saat Nikmati Libur Lebaran

Doa Bagi Mereka Yang Amalkan Salat Kafarat

Polisi Mulai Berlakukan Ganjil Genap di 2 Titik Jalan Tol, Tak Ada Tilang Manual

Arus Mudik 2025 Diklaim Lebih Tertata, H-3 Tercatat 258.383 Kendaraan Keluar dari Jakarta

9 Doa Menenangkan Hati Sambut Kemenangan di Malam Takbiran dan Saat Idul Fitri

Sore Ini Kemenag Gelar Isbat Penentuan 1 Syawal 1446 H, Idul Fitri Dipekirakan 31 Maret 2025
