Bangunin Sahur ala Bocil Ganggu di Negeri Aing


Bikin kesel tapi niatnya baik. (Foto: Instagram/@dimafaizal)
SAAT menjalankan ibadah puasa, salah satu hal yang ngeselin adalah ketika sekumpulan bocah kecil (bocil) yang berkeliling komplek untuk membangunkan warga sahur. Meski begitu, kita harus berterima kasih karena berkat mereka, kita jadi enggak lupa untuk sahur. Tradisi ini pun sudah dilakukan di seluruh penjuru Tanah Air dengan cara beragam.
Nah kalau kamu perhatikan, penampilan mereka itu khas banget. Mulai dari sarung yang dijadikan selempang, sampai membawa perabotan rumah tangga emak-emak. Yuk, simak starter pack bocil-bocil ganggu kalau lagi berteriak ‘Sahur, sahur’.
Baca juga:
1. Sarung

Item fesyen yang satu ini memang wajib dibawa dan menjadi identitas mereka. Eits, tapi tunggu dulu. Apa jangan-jangan, sarung itu dibawa supaya mereka enggak kedinginan ya? Bisa jadi. Uniknya, sarung yang dibawa ini dipakai dalam berbagai model, mulai dari yang dijadikan selempang, dipakai di pinggang, digantung di leher, atau bahkan cuma digenggam di tangan. Cara pakai yang terakhir inilah yang bisa menimbulkan perang sarung, bukan bangunin sahur.
Terlepas dari itu, sarung memang memberikan kenyamanan tersendiri bagi mereka. Selain biar enggak kedinginan, sarung juga dijadikan sebagai pelindung kulit dari sengatan nyamuk.
2. Perabot rumah tangga

Yang kedua ini biasanya jadi penentu apakah bisa pulang ke rumah dengan selamat atau justru dimarahi emak mereka. Karena keterbatasan beduk yang dipasang di gerobak, para personel lainnya rela membawa ember dan baskom agar suara dentuman makin ramai. Biasanya sih tanpa izin orang tua mereka. Dalam hati berkata ‘Ah yang penting kan tujuannya mulia’.
Nah karena perabotan tersebut dipukul berkali-kali, di bagian belakangnnya pasti menyisakan bekas. Tingkatan bekas pun tergantung dari seberapa pukulan yang dilakukan saat beraksi. Lebih baik cukup mengandalkan beduk saja deh, daripada brabe.
3. Kayu asal ambil

Kalau sudah membawa ember atau baskom dari rumah, untuk memukulnya, mereka mengambil patahan-patahan kayu yang ada di pinggir jalan. Inilah salah satu faktor kenapa perabotan tersebut bisa hancur.
Enggak cuma beduk atau baskom, bocil-bocil ganggu ini juga memukuli tiang listrik berulang kali menggunakan kayu tersebut. Yang terpenting jangan sampai kayu tersebut digunakan untuk memukul beduk, karena dapat merusak teksturnya.
Baca juga:
4. Hoodie hypebeast KW

Keliling komplek belum abdol kalau belum pakai hoodie hypebeast kualitas KW super. Ada dua kemungkinan jika mereka memakai hoodie ini, antara memang ingin terlihat kece dan kekinian, atau asal pakai saja karena cuma itu yang ada di rumah. Supaya terlihat misterius, mereka juga memakai kupluk bawaan hoodie tersebut.
Varian tulisannya macam-macam, ada Supreme, AHHA, WOLES, Deus, Thrasher, Converse, sampai Bape Shark. Epik.
5. Cover lagu sahur
Musisi sebenarnya bisa tercipta di mana dan kapan saja. Tidak pandang bulu. Bulan puasa ini tampaknya menciptakan musisi mendadak ala bocil ganggu pas bangunin sahur. Ide kreatif mereka dituangkan dalam sebuah lagu yang liriknya tentang sahur.
Uniknya, salah satu dari mereka akan berperan sebagai pemimpin lagu sedangkan yang lain mengikuti sambil joget bersama. Gerakannya pun sangat sederhana sehingga mudah ditirukan. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit

Hal Unik Yang Terjadi di Tradisi Kupatan Setiap 8 Syawal di Indonesia

Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga

Prabowo Senang Menteri Kerja Keras Redam Gejolak Harga Pangan di Saat Ramadan dan Idul Fitri

5 Film Karya Sineas Indonesia Yang Bisa Jadi Pilihan Saat Nikmati Libur Lebaran

Doa Bagi Mereka Yang Amalkan Salat Kafarat

Polisi Mulai Berlakukan Ganjil Genap di 2 Titik Jalan Tol, Tak Ada Tilang Manual

Arus Mudik 2025 Diklaim Lebih Tertata, H-3 Tercatat 258.383 Kendaraan Keluar dari Jakarta

9 Doa Menenangkan Hati Sambut Kemenangan di Malam Takbiran dan Saat Idul Fitri

Sore Ini Kemenag Gelar Isbat Penentuan 1 Syawal 1446 H, Idul Fitri Dipekirakan 31 Maret 2025
