Penyerangan Pos TNI, Jenderal Andika Langsung Bertolak ke Papua


Jenazah tiga prajurit yang gugur dalam baku tak dengan KSB di Gome, Kabupaten Puncak, Kamis (27/1/2022) dievakuasi ke Timika. ANTARA/HO-Korem 173 PVB
MerahPutih.com - Pos TNI diserang kelompok sipil bersenjata (KSB) di Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1).
Menyikapi penyerangan itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa langsung bertolak ke Papua.
Informasi itu disampaikan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, saat membuka rapat kerja (raker) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Baca Juga:
Dua Prajurit TNI Gugur Tertembak di Papua
Andika rencananya mengikuti kegiatan raker membahas rencana penjualan sejumlah eks kapal perang (KRI).
"Per pukul 09.00 WIB tadi kami menerima WhatsApp dari Pak Panglima bahwa berkenaan dengan kejadian di Papua pagi tadi, beliau harus berangkat," kata Meutya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/1).
Menurut politikus Partai Golkar itu, kehadiran Andika diwakilkan. Adapun pihak yang terlihat mengikuti kegiatan tersebut yaitu Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono.
Baca Juga:
Operasi Perburuan Kelompok Separatis di Papua Bakal Lebih Humanis
Sebelumnya, Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) Kamis pagi, 27 Januari 2022 menyerang Pos TNI di Bukit Tepuk, Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Dua prajurit dilaporkan meninggal.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel (Inf) Aqsha Erlangga mengakui dari laporan yang diterima terungkap awalnya KSB menyerang dan menembaki Pos TNI di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, hingga terjadi kontak tembak.
Akibat dari kejadian ini dua prajurit dari Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH terkena tembakan.
Aqsha mengatakan, kedua personel yang meninggal, yakni Serda Rizal dan Pratu Baraza yang terkena tembakan di bagian perut. (Pon)
Baca Juga:
Polisi yang 'Marahi' Korban Perampokan Dipindah ke Papua