Selain Hujan Lebat, ini 3 Penyebab Terjadinya Erosi

Soffi AmiraSoffi Amira - Kamis, 21 November 2024
Selain Hujan Lebat, ini 3 Penyebab Terjadinya Erosi

Beberapa faktor penyebab erosi. (Foto: Unsplash/Alex)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Erosi merupakan proses pengikisan atau penghancuran permukaan tanah yang disebabkan oleh faktor alam maupun aktivitas manusia.

Proses ini dapat terjadi secara alami, tetapi dalam banyak kasus, aktivitas manusia mempercepat terjadinya erosi, yang berpotensi merusak kualitas tanah, ekosistem, dan infrastruktur.

Baca juga:

Masuk Musim Hujan, Waspadai 5 Penyebab Penyakit Tifus

3 Penyebab Terjadinya Erosi

Penyebab terjadinya erosi
Penyebab terjadinya erosi. Foto: Unsplash/Photoholgic

Dikutip dari berbagai sumber, terddapat berbagai faktor utama yang menyebabkan terjadinya erosi serta dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan manusia.

1. Curah Hujan yang Tinggi

Curah hujan yang tinggi merupakan salah satu penyebab utama terjadinya erosi. Ketika hujan turun dalam jumlah besar, air hujan dapat menghantam permukaan tanah dengan kekuatan yang cukup besar.

Air yang mengalir di permukaan tanah dapat membawa partikel-partikel tanah, seperti pasir, lumpur, dan debu, sehingga mengikis lapisan atas tanah. Proses ini disebut sebagai erosi air permukaan. Erosi ini lebih cepat terjadi di daerah yang memiliki topografi curam, karena aliran air yang lebih deras.

Selain itu, hujan lebat yang disertai dengan angin kencang juga dapat memperburuk erosi dengan meningkatkan kecepatan aliran air dan memperbesar dampaknya pada permukaan tanah. Daerah yang tidak memiliki tanaman penutup tanah, seperti rumput atau pohon, akan lebih rentan terhadap erosi akibat hujan.

2. Kondisi Tanah yang Rentan

Kondisi fisik tanah juga berperan besar dalam terjadinya erosi. Tanah yang memiliki tekstur lembek, tidak padat, atau miskin akan lebih mudah tererosi.

Tanah yang gembur dan berpasir, misalnya, memiliki daya ikat yang rendah terhadap air, sehingga air hujan atau aliran sungai dapat dengan mudah mengikisnya. Sebaliknya, tanah yang padat dan berbatu cenderung lebih tahan terhadap erosi karena partikel-partikel tanah lebih terikat erat.

Selain itu, keberadaan lapisan humus atau bahan organik di permukaan tanah juga mempengaruhi ketahanan tanah terhadap erosi. Tanah yang miskin bahan organik atau terdegradasi cenderung lebih rentan terhadap erosi. Proses degradasi tanah, seperti pembakaran hutan atau pembukaan lahan yang berlebihan, dapat mengurangi ketahanan tanah terhadap erosi.

Baca juga:

Perhatikan Pola Makan, Ini 5 Penyebab Utama Penyakit Liver

3. Perubahan Penggunaan Lahan (Deforestasi dan Konversi Lahan)

Salah satu penyebab utama erosi adalah perubahan penggunaan lahan, seperti deforestasi (penggundulan hutan) dan konversi lahan untuk pertanian atau pemukiman.

Ketika pohon-pohon dan vegetasi lainnya ditebang, tanah yang sebelumnya tertutup oleh akar tanaman akan terpapar langsung oleh elemen-elemen alam. Tanpa akar yang mengikat tanah, air hujan dengan mudah mengalir dan mengikis lapisan tanah atas.

Selain itu, penggunaan lahan untuk pertanian dengan metode yang tidak berkelanjutan, seperti pengolahan tanah secara berlebihan atau penggunaan pupuk dan pestisida yang tidak ramah lingkungan, dapat merusak struktur tanah dan meningkatkan kerentanannya terhadap erosi.

Di daerah yang banyak dilalui kendaraan berat atau kegiatan pertanian intensif, getaran dan tekanan juga dapat merusak struktur tanah, mempercepat proses erosi. (far)

#Musim Hujan #Cuaca Buruk #Infrastruktur
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Indonesia
Prakiraan Cuaca BMKG 9 Desember: Waspada Hujan Petir dan Cuaca Bervariasi di Sejumlah Wilayah Indonesia
Hujan dengan intensitas sedang berpotensi mengguyur Kendari dan Merauke
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 Desember 2025
Prakiraan Cuaca BMKG 9 Desember: Waspada Hujan Petir dan Cuaca Bervariasi di Sejumlah Wilayah Indonesia
Indonesia
Prakiraan Cuaca BMKG Jakarta Minggu (7/12): Hujan Sore Hingga Malam Hari
Cek potensi hujan sedang di Jaktim dan petir di Kepulauan Seribu
Angga Yudha Pratama - Minggu, 07 Desember 2025
Prakiraan Cuaca BMKG Jakarta Minggu (7/12): Hujan Sore Hingga Malam Hari
Berita
BMKG Keluarkan Peringatan, Bengkulu Masuk Kategori Waspada Cuaca Buruk 3 Hari Ke Depan
BPBD, kepolisian, dan pihak terkait diimbau mengarah masyarakat menghindari kawasan rawan longsor serta banjir bandang
Frengky Aruan - Selasa, 02 Desember 2025
BMKG Keluarkan Peringatan, Bengkulu Masuk Kategori Waspada Cuaca Buruk 3 Hari Ke Depan
Indonesia
Hari Ini Hujan Intai Sumbar-Sumut-Aceh, BMKG Ingatkan Semua Pihak Tetap Waspada
Hari ini, potensi hujan masih mengintai kawasan Provinsi Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar)
Wisnu Cipto - Selasa, 02 Desember 2025
Hari Ini Hujan Intai Sumbar-Sumut-Aceh, BMKG Ingatkan Semua Pihak Tetap Waspada
Indonesia
Penyebab Cuaca Ekstrem di Sumut-Aceh, BNPB: Ada Pergerakan Siklon Tropis dari Selat Malaka
BNPB mengungkapkan penyebab cuaca ekstrem di Sumatra Utara hingga Aceh. Hal itu adanya pergerakan siklon tropis dari Selat Malaka.
Soffi Amira - Rabu, 26 November 2025
Penyebab Cuaca Ekstrem di Sumut-Aceh, BNPB: Ada Pergerakan Siklon Tropis dari Selat Malaka
Indonesia
Prakiraan Cuaca BMKG, 24 November: Mayoritas Kota Besar Indonesia Diguyur Hujan dan Petir
Untuk Sulawesi, BMKG memprakirakan Manado dan Kendari berawan tebal
Angga Yudha Pratama - Senin, 24 November 2025
Prakiraan Cuaca BMKG, 24 November: Mayoritas Kota Besar Indonesia Diguyur Hujan dan Petir
Indonesia
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 24 November 2025: Awan Tebal di Pagi Hari, Siang Bakal Cerah Berawan
Pola cuaca serupa juga berlaku di Jakarta Timur dan Jakarta Utara
Angga Yudha Pratama - Senin, 24 November 2025
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 24 November 2025: Awan Tebal di Pagi Hari, Siang Bakal Cerah Berawan
Indonesia
Penyebab Hujan Deras di Jabodetabek, BMKG: Dinamika Atmosfer sampai Pemanasan di Darat
BMKG mengungkapkan penyebab hujan deras di Jabodetabek. Hal itu dipicu dari dinamika atmosfer lokal yang dipengaruhi fenomena global.
Soffi Amira - Rabu, 19 November 2025
Penyebab Hujan Deras di Jabodetabek, BMKG: Dinamika Atmosfer sampai Pemanasan di Darat
Indonesia
BMKG Rilis Peringatan Cuaca Jumat, 14 November 2025: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di 9 Kota Besar, Serta Ancaman Banjir Rob di Pesisir Jawa dan Kalimantan.
BMKG peringatkan potensi cuaca ekstrem Jumat: hujan berpetir di 9 kota, suhu panas 33°C di Jakarta–Surabaya, dan ancaman banjir rob. Bibit Siklon Tropis 91W jadi pemicu
Angga Yudha Pratama - Jumat, 14 November 2025
BMKG Rilis Peringatan Cuaca Jumat, 14 November 2025: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di 9 Kota Besar, Serta Ancaman Banjir Rob di Pesisir Jawa dan Kalimantan.
Indonesia
Prakiraan BMKG 12 November 2025: Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujang Ringan Hingga Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang
BMKG juga memberikan peringatan terkait kondisi maritim
Angga Yudha Pratama - Rabu, 12 November 2025
Prakiraan BMKG 12 November 2025: Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujang Ringan Hingga Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang
Bagikan