Selain Hujan Lebat, ini 3 Penyebab Terjadinya Erosi
Beberapa faktor penyebab erosi. (Foto: Unsplash/Alex)
MerahPutih.com - Erosi merupakan proses pengikisan atau penghancuran permukaan tanah yang disebabkan oleh faktor alam maupun aktivitas manusia.
Proses ini dapat terjadi secara alami, tetapi dalam banyak kasus, aktivitas manusia mempercepat terjadinya erosi, yang berpotensi merusak kualitas tanah, ekosistem, dan infrastruktur.
Baca juga:
3 Penyebab Terjadinya Erosi
Dikutip dari berbagai sumber, terddapat berbagai faktor utama yang menyebabkan terjadinya erosi serta dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan manusia.
1. Curah Hujan yang Tinggi
Curah hujan yang tinggi merupakan salah satu penyebab utama terjadinya erosi. Ketika hujan turun dalam jumlah besar, air hujan dapat menghantam permukaan tanah dengan kekuatan yang cukup besar.
Air yang mengalir di permukaan tanah dapat membawa partikel-partikel tanah, seperti pasir, lumpur, dan debu, sehingga mengikis lapisan atas tanah. Proses ini disebut sebagai erosi air permukaan. Erosi ini lebih cepat terjadi di daerah yang memiliki topografi curam, karena aliran air yang lebih deras.
Selain itu, hujan lebat yang disertai dengan angin kencang juga dapat memperburuk erosi dengan meningkatkan kecepatan aliran air dan memperbesar dampaknya pada permukaan tanah. Daerah yang tidak memiliki tanaman penutup tanah, seperti rumput atau pohon, akan lebih rentan terhadap erosi akibat hujan.
2. Kondisi Tanah yang Rentan
Kondisi fisik tanah juga berperan besar dalam terjadinya erosi. Tanah yang memiliki tekstur lembek, tidak padat, atau miskin akan lebih mudah tererosi.
Tanah yang gembur dan berpasir, misalnya, memiliki daya ikat yang rendah terhadap air, sehingga air hujan atau aliran sungai dapat dengan mudah mengikisnya. Sebaliknya, tanah yang padat dan berbatu cenderung lebih tahan terhadap erosi karena partikel-partikel tanah lebih terikat erat.
Selain itu, keberadaan lapisan humus atau bahan organik di permukaan tanah juga mempengaruhi ketahanan tanah terhadap erosi. Tanah yang miskin bahan organik atau terdegradasi cenderung lebih rentan terhadap erosi. Proses degradasi tanah, seperti pembakaran hutan atau pembukaan lahan yang berlebihan, dapat mengurangi ketahanan tanah terhadap erosi.
Baca juga:
3. Perubahan Penggunaan Lahan (Deforestasi dan Konversi Lahan)
Salah satu penyebab utama erosi adalah perubahan penggunaan lahan, seperti deforestasi (penggundulan hutan) dan konversi lahan untuk pertanian atau pemukiman.
Ketika pohon-pohon dan vegetasi lainnya ditebang, tanah yang sebelumnya tertutup oleh akar tanaman akan terpapar langsung oleh elemen-elemen alam. Tanpa akar yang mengikat tanah, air hujan dengan mudah mengalir dan mengikis lapisan tanah atas.
Selain itu, penggunaan lahan untuk pertanian dengan metode yang tidak berkelanjutan, seperti pengolahan tanah secara berlebihan atau penggunaan pupuk dan pestisida yang tidak ramah lingkungan, dapat merusak struktur tanah dan meningkatkan kerentanannya terhadap erosi.
Di daerah yang banyak dilalui kendaraan berat atau kegiatan pertanian intensif, getaran dan tekanan juga dapat merusak struktur tanah, mempercepat proses erosi. (far)
Bagikan
Berita Terkait
Pemkab Bogor Bangun Jalan Shortcut, Diberi Nama Subianto
Prakiraan Cuaca 12 Oktober 2025: Hujan Petir dan Suhu Panas Maksimum Mengancam Sejumlah Kota Hari Ini
BPDB Imbau Warga Kepulauan Seribu Waspadai Angin Kencang & Gelombang Tinggi Hingga Rabu Besok
Jakarta Terancam Hujan Ekstrem, Pramono Anung Siapkan 1.200 Pompa Statis dan Portable
BMKG Umumkan Hujan Akan Turun di Sebagian Besar Jakarta Sore Hingga Malam pada Minggu (28/9)
Kecepatan Siklon Bualoi 140 Kilometer Per Jam, Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi Ancam Wilayah Sulawesi sampai Papua
Prakiraan Cuaca Hari Ini, 25 September 2025: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Ringan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 25 September 2025: Jangan Lupa Bawa Payung! Jaksel dan Jaktim Diguyur Hujan Siang dan Malam
Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 24 September 2025: Mayoritas Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan Ringan Hingga Hujan Petir
Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, 22 September 2025: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan